KarirPengembangan Diri

Interview Bukan Soal Jawaban, Tapi Cara Kamu “Dilihat”

×

Interview Bukan Soal Jawaban, Tapi Cara Kamu “Dilihat”

Sebarkan artikel ini
Interview Bukan Soal Jawaban, Tapi Cara Kamu "Dilihat"

perisainews.com – Pernah merasa gugup saat interview kerja dan bertanya-tanya sebenarnya apa sih yang ada di benak pewawancara? Tenang, Anda tidak sendirian. Di balik senyum ramah dan pertanyaan standar, para profesional HRD memiliki “radar” khusus untuk mengidentifikasi kandidat yang tidak hanya kompeten di atas kertas, tetapi juga memiliki potensi untuk berkembang dan berkontribusi secara positif bagi perusahaan. Mari kita intip beberapa “jawaban tersembunyi” yang diam-diam mereka cari, bukan sekadar kata-kata yang Anda ucapkan.

Lebih dari Sekadar “Saya Seorang Pekerja Keras”

Ketika ditanya tentang kelebihan Anda, mudah sekali untuk menjawab dengan klise seperti “Saya seorang pekerja keras” atau “Saya detail-oriented.” Namun, HRD mencari lebih dari sekadar label. Mereka ingin mendengar bukti konkret dari klaim Anda.

Cobalah untuk menceritakan sebuah situasi spesifik di mana Anda menunjukkan dedikasi dan ketelitian Anda. Misalnya, alih-alih mengatakan “Saya detail-oriented,” Anda bisa bercerita tentang bagaimana Anda berhasil mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan krusial dalam laporan yang hampir terlewatkan, yang akhirnya menyelamatkan perusahaan dari kerugian. Dengan berbagi cerita yang relevan dan spesifik, Anda tidak hanya menyebutkan kualitas, tetapi juga menunjukkan bagaimana kualitas tersebut telah memberikan dampak positif.

Baca Juga  Lebih Sedikit Kerja, Lebih Banyak Hasil? Begini Caranya

Menghadapi Kelemahan dengan Kepala Tegak

Pertanyaan tentang kelemahan sering kali menjadi momok bagi para pelamar. Insting pertama mungkin adalah menyembunyikan kekurangan atau memberikan jawaban yang terdengar “positif terselubung” (misalnya, “Saya terlalu perfeksionis”). Namun, HRD yang berpengalaman justru ingin melihat kesadaran diri dan kemauan untuk berkembang.

Jawaban yang jujur dan disertai dengan langkah-langkah konkret yang Anda ambil untuk mengatasi kelemahan tersebut akan jauh lebih berkesan. Misalnya, jika Anda merasa kurang mahir dalam berbicara di depan umum, Anda bisa menceritakan bagaimana Anda mengambil inisiatif untuk bergabung dengan klub public speaking atau mengikuti pelatihan khusus. Ini menunjukkan bahwa Anda tidak hanya menyadari kekurangan Anda, tetapi juga proaktif dalam memperbaikinya.

Baca Juga  5 Pertanyaan Wawancara Kerja yang Bisa Bongkar Karakter Asli Kandidat

Bukan Sekadar Gaji: Memahami Tujuan Karier yang Sejati

Pertanyaan tentang ekspektasi gaji memang penting, tetapi HRD juga ingin memahami motivasi Anda yang sebenarnya. Apakah Anda hanya mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan, atau Anda benar-benar tertarik dengan industri, perusahaan, dan posisi yang Anda lamar?

Tunjukkan antusiasme Anda terhadap visi dan misi perusahaan. Kaitkan bagaimana peran yang Anda lamar dapat membantu Anda mencapai tujuan karier jangka panjang Anda, yang selaras dengan perkembangan perusahaan. Misalnya, Anda bisa mengatakan bahwa Anda tertarik dengan budaya inovatif perusahaan dan bagaimana posisi ini akan memberikan Anda kesempatan untuk mengembangkan keterampilan di bidang [sebutkan bidang spesifik] yang sangat Anda minati.

Baca Juga  Cara Ampuh Mengatasi Multitasking, Fokus dan Produktif di Era Serba Cepat

Lebih dari Sekadar Jawaban: Menunjukkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Problem Solving

Banyak pertanyaan interview dirancang untuk menguji kemampuan Anda dalam berpikir kritis dan memecahkan masalah. HRD tidak hanya ingin mendengar jawaban “benar,” tetapi juga ingin memahami proses berpikir Anda.

Ketika dihadapkan pada pertanyaan situasional (misalnya, “Bagaimana Anda menghadapi rekan kerja yang sulit?”), jangan hanya fokus pada hasil akhir. Jelaskan langkah-langkah yang akan Anda ambil, pertimbangkan berbagai perspektif, dan tunjukkan kemampuan Anda untuk mencari solusi yang efektif dan adil. Ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana Anda akan berinteraksi dan berkontribusi dalam tim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *