HubunganPernikahan

Jangan Nikah Kalau Masih Bawa Kebiasaan Ini, Nanti Menyesal!

×

Jangan Nikah Kalau Masih Bawa Kebiasaan Ini, Nanti Menyesal!

Sebarkan artikel ini
Jangan Nikah Kalau Masih Bawa Kebiasaan Ini, Nanti Menyesal!
Jangan Nikah Kalau Masih Bawa Kebiasaan Ini, Nanti Menyesal! (www.freepik.com)

perisainews.com – Pernikahan impian bisa berubah jadi penyesalan abadi kalau kamu masih bawa kebiasaan buruk ini! Membangun bahtera rumah tangga yang harmonis tentu menjadi dambaan setiap pasangan. Namun, seringkali tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan lama yang kita bawa dari kehidupan sebelum menikah justru menjadi batu sandungan yang merusak keindahan pernikahan. Jangan sampai deh, hari bahagia berubah jadi sumber masalah di kemudian hari. Yuk, kita bedah kebiasaan apa saja yang sebaiknya ditinggalkan jauh-jauh sebelum mengucap janji suci!

Kebiasaan Menunda Komunikasi Efektif

Salah satu fondasi penting dalam pernikahan adalah komunikasi yang sehat. Sayangnya, banyak dari kita terbiasa menunda-nunda pembicaraan penting, entah karena takut konflik atau merasa tidak enak. Padahal, masalah kecil yang dipendam lama-lama bisa menumpuk dan meledak menjadi pertengkaran besar.

Cobalah untuk membiasakan diri mengungkapkan apa yang kamu rasakan dan pikirkan secara terbuka dan jujur kepada pasanganmu. Pilih waktu yang tepat dan suasana yang kondusif untuk berdiskusi. Ingat, komunikasi bukan hanya soal menyampaikan informasi, tapi juga tentang mendengarkan dengan empati dan berusaha memahami sudut pandang pasangan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Social and Personal Relationships menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki kualitas komunikasi yang baik cenderung lebih bahagia dan memiliki tingkat perceraian yang lebih rendah.

Baca Juga  Nikah Tapi Kesepian? Ini 7 Tanda Kamu Cuma Sekamar, Bukan Sepasang

Terlalu Bergantung pada Media Sosial

Di era digital ini, media sosial sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, kebiasaan terlalu sering membandingkan hubungan sendiri dengan “kesempurnaan” yang ditampilkan di media sosial bisa menjadi racun bagi pernikahanmu. Ingatlah bahwa apa yang kamu lihat di media sosial hanyalah secuil kehidupan seseorang, seringkali yang terbaiknya saja.

Fokuslah pada keunikan dan keindahan hubunganmu sendiri. Alih-alih terus-menerus memeriksa feed media sosial, gunakan waktu tersebut untukQuality Time bersama pasangan. Matikan notifikasi media sosial saat sedang berdua agar perhatianmu tidak terpecah. Penelitian dari Pew Research Center menemukan bahwa individu yang sering menggunakan media sosial cenderung melaporkan tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah. Jangan biarkan media sosial merusak kebahagiaan pernikahanmu yang sesungguhnya.

Baca Juga  Apakah Pasangan Anda Narsistik? Jawab 7 Pertanyaan Ini untuk Mengetahuinya!

Mengabaikan Kebutuhan dan Keinginan Pasangan

Sebelum menikah, kita mungkin terbiasa fokus pada diri sendiri dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pribadi. Namun, dalam pernikahan, kita perlu belajar untuk menempatkan kebutuhan dan keinginan pasangan sebagai prioritas yang sama pentingnya dengan diri sendiri.

Cobalah untuk lebih peka terhadap apa yang pasanganmu butuhkan, baik secara emosional maupun fisik. Tanyakan kabarnya, dengarkan keluh kesahnya, dan berikan dukungan saat ia sedang menghadapi masalah. Lakukan hal-hal kecil yang bisa membuatnya merasa dihargai dan dicintai. Menurut sebuah buku berjudul The 5 Love Languages karya Gary Chapman, setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menerima dan mengekspresikan cinta. Mengenali bahasa cinta pasanganmu dan berusaha memenuhinya adalah kunci untuk menjaga keharmonisan hubungan.

Baca Juga  Sering Tak Nyaman dengan Orang Tua? Ini Penyebabnya!

Membawa Urusan Keluarga atau Teman ke Dalam Pernikahan Terlalu Dalam

Tentu saja, keluarga dan teman adalah bagian penting dalam hidup kita. Namun, ketika sudah menikah, kita perlu belajar untuk menetapkan batasan yang sehat antara kehidupan pribadi dengan keluarga atau teman. Terlalu sering melibatkan pihak luar dalam urusan rumah tangga bisa menimbulkan konflik dan merusak keintiman dengan pasangan.

Diskusikan dengan pasanganmu batasan-batasan yang kalian berdua sepakati. Belajarlah untuk menyelesaikan masalah berdua terlebih dahulu sebelum melibatkan orang lain. Ingatlah bahwa setelah menikah, prioritas utamamu adalah pasangan dan keluarga kecilmu. Sebuah artikel di Psychology Today menekankan pentingnya membangun batasan yang jelas untuk menjaga kesehatan hubungan pernikahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *