HubunganKeluarga

4 Topik Sensitif dengan Orang Tua yang Bikin Gelisah, Ini Solusinya

×

4 Topik Sensitif dengan Orang Tua yang Bikin Gelisah, Ini Solusinya

Sebarkan artikel ini
4 Topik Sensitif dengan Orang Tua yang Bikin Gelisah, Ini Solusinya
4 Topik Sensitif dengan Orang Tua yang Bikin Gelisah, Ini Solusinya (www.freepik.com)

perisainews.com – Sebagai anak dewasa yang sedang merintis jalan hidup, seringkali kita dihadapkan pada momen canggung saat berbincang dengan orang tua. Bukannya tidak sayang, tapi ada beberapa topik yang rasanya seperti bom waktu, siap meledak dan membuat suasana jadi tidak nyaman. Topik-topik nyebelin inilah yang seringkali membuat anak dewasa memilih menghindar atau memberikan jawaban sekenanya saat orang tua mulai membahasnya. Mari kita bedah beberapa topik sensitif ini dan bagaimana cara menghadapinya tanpa harus menyakiti perasaan orang tua.

1. Kapan Nikah? Pertanyaan Sejuta Umat yang Bikin Gelisah

Bagi sebagian besar anak dewasa, terutama yang sudah memasuki usia “mapan” menurut standar sosial, pertanyaan “Kapan nikah?” adalah momok yang menakutkan. Meskipun maksud orang tua mungkin baik, yaitu ingin melihat anaknya bahagia membangun keluarga, pertanyaan ini seringkali terasa seperti tekanan. Apalagi jika kita sedang fokus meniti karier, belum menemukan pasangan yang tepat, atau bahkan belum terpikirkan untuk menikah dalam waktu dekat.

Pertanyaan ini bisa memicu berbagai perasaan negatif, mulai dari merasa tidak dihargai keputusannya, dianggap tidak becus mengurus diri sendiri, hingga merasa dibandingkan dengan teman sebaya yang sudah menikah. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, usia rata-rata menikah pertama penduduk Indonesia adalah 22,6 tahun untuk perempuan dan 25,9 tahun untuk laki-laki. Namun, tren menunjukkan adanya pergeseran usia menikah yang semakin meningkat, terutama di kalangan generasi Z dan milenial yang lebih fokus pada pendidikan dan karier di usia muda.

Solusinya: Cobalah untuk mengkomunikasikan dengan tenang bahwa menikah adalah keputusan besar yang tidak bisa terburu-buru. Sampaikan prioritas Anda saat ini, misalnya fokus pada pengembangan diri atau karier. Jika memungkinkan, berikan gambaran umum tentang pandangan Anda terhadap pernikahan tanpa memberikan janji waktu yang pasti. Misalnya, “Saya pasti akan menikah kok, Ma/Pa, tapi saya ingin mempersiapkan diri sebaik mungkin dulu, baik secara mental maupun finansial.”

Baca Juga  Anak Tengah Sering Terlupakan? Ini Pola Asuh yang Harus Orang Tua Ketahui!

2. Soal Pekerjaan: Antara Harapan Orang Tua dan Realita Anak

Topik pekerjaan juga sering menjadi area sensitif dalam percakapan dengan orang tua. Mungkin orang tua memiliki ekspektasi tertentu tentang pekerjaan impian Anda, yang bisa jadi berbeda jauh dengan passion atau pilihan karier yang Anda ambil. Terkadang, ada juga perbandingan dengan anak teman atau saudara yang dianggap lebih sukses secara materi.

Tekanan untuk memiliki pekerjaan yang “mapan” dengan gaji besar dan jabatan tinggi bisa membuat anak dewasa merasa terbebani dan tidak dihargai usahanya. Padahal, definisi sukses bagi setiap orang bisa berbeda-beda. Bagi sebagian orang, kebahagiaan dan kepuasan dalam bekerja jauh lebih penting daripada sekadar materi. Data dari survei yang dilakukan oleh LinkedIn pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 73% profesional muda lebih memilih pekerjaan yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka, meskipun gajinya tidak terlalu tinggi.

Baca Juga  Mau Hidup Tenang Tapi Tetap Nafkahi Keluarga? Ini Kuncinya!

Solusinya: Jelaskan dengan sabar tentang pilihan karier Anda, apa yang membuat Anda tertarik dan bersemangat. Ceritakan pencapaian-pencapaian kecil yang mungkin tidak terlihat “wah” di mata orang tua, tetapi penting bagi perkembangan Anda. Tekankan bahwa kebahagiaan dan kepuasan dalam bekerja adalah prioritas Anda. Anda bisa mengatakan, “Saya memang belum punya jabatan tinggi seperti yang Papa/Mama harapkan, tapi saya sangat menikmati pekerjaan ini karena saya bisa belajar banyak hal baru dan merasa berkontribusi.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *