HubunganPernikahan

Tanda Kamu Terlalu ‘Baik’ dalam Pernikahan Toxic

×

Tanda Kamu Terlalu ‘Baik’ dalam Pernikahan Toxic

Sebarkan artikel ini
Tanda Kamu Terlalu ‘Baik’ dalam Pernikahan Toxic
Tanda Kamu Terlalu ‘Baik’ dalam Pernikahan Toxic (www.freepik.com)

Takut Mengungkapkan Pendapat atau Ketidaksetujuan

Apakah kamu merasa takut untuk menyampaikan pendapat yang berbeda atau mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap pasanganmu? Kamu khawatir akan memicu pertengkaran atau membuat mereka marah. Akibatnya, kamu seringkali hanya mengiyakan dan memendam perasaanmu sendiri. Komunikasi yang sehat dibangun atas dasar keterbukaan dan rasa aman untuk menyampaikan apa yang dirasakan dan dipikirkan, tanpa takut dihakimi atau diremehkan.

Menerima Perlakuan Tidak Hormat atau Merendahkan

Mungkin kamu sudah terbiasa dengan kritikan pedas, sindiran, atau bahkan bentakan dari pasanganmu. Kamu mungkin sudah sampai pada titik di mana kamu merasa bahwa kamu memang pantas menerima perlakuan tersebut. Ini adalah tanda bahaya besar. Tidak ada seorang pun yang pantas diperlakukan dengan tidak hormat dalam sebuah hubungan. Cinta sejati dibangun atas dasar saling menghargai dan mendukung. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa kekerasan emosional dalam hubungan memiliki dampak psikologis yang signifikan bagi korban.

Selalu Berusaha Memperbaiki Pasangan

Apakah kamu merasa bahwa salah satu peranmu dalam pernikahan adalah untuk ‘memperbaiki’ kekurangan atau kebiasaan buruk pasanganmu? Kamu terus-menerus memberikan nasihat, mengkritik, atau mencoba mengubah mereka. Meskipun niatmu mungkin baik, hal ini bisa membuat pasanganmu merasa tidak diterima apa adanya dan justru menimbulkan resistensi. Perubahan sejati datang dari dalam diri seseorang, bukan dari paksaan atau tuntutan orang lain.

Baca Juga  Low Maintenance Friendship, Sahabat Jarang Chat Malah Lebih Berarti?

Merasa Bersalah Jika Tidak Selalu Ada Untuk Pasangan

Apakah kamu merasa bersalah atau cemas jika tidak bisa selalu memenuhi permintaan atau keinginan pasanganmu? Kamu merasa bertanggung jawab untuk selalu hadir dan siap sedia kapan pun mereka membutuhkan. Padahal, setiap orang berhak memiliki ruang dan waktu untuk dirinya sendiri. Ketergantungan yang berlebihan bisa mencekik dan membuatmu kehilangan identitas di luar pernikahan.

Lebih Mempercayai Kata-Kata Pasangan Daripada Intuisi Sendiri

Pernahkah kamu merasa ada sesuatu yang tidak beres, namun pasanganmu meyakinkanmu bahwa kamu hanya terlalu sensitif atau berlebihan? Jika ini terjadi berulang kali, kamu mungkin mulai meragukan intuisi dan perasaanmu sendiri. Ini adalah taktik manipulasi yang sering digunakan dalam hubungan toxic untuk mengontrol dan mendiskreditkan korban. Percayalah pada instingmu; jika ada sesuatu yang terasa salah, kemungkinan besar memang ada yang salah.

Baca Juga  12 Ciri Pria Menyimpan Perasaan Tapi Tak Berani Mengungkapkan

Langkah Awal untuk Keluar dari Siklus ‘Terlalu Baik’ dalam Pernikahan Toxic

Mengenali tanda-tanda di atas adalah langkah penting pertama. Selanjutnya, kamu perlu mengambil tindakan untuk mengubah dinamika hubunganmu menjadi lebih sehat dan setara. Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan antara lain:

  • Tetapkan Batasan yang Jelas: Mulailah belajar untuk mengatakan ‘tidak’ pada permintaan yang memberatkanmu dan komunikasikan batasan-batasanmu dengan tegas namun tetap menghormati.
  • Prioritaskan Kebutuhan Diri Sendiri: Ingatlah bahwa kebutuhanmu sama pentingnya dengan kebutuhan pasanganmu. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai dan menjaga kesehatan fisik serta mentalmu.
  • Bangun Komunikasi yang Asertif: Belajarlah untuk menyampaikan pendapat, perasaan, dan kebutuhanmu secara langsung dan jujur, tanpa menyalahkan atau bersikap agresif.
  • Cari Dukungan: Bicaralah dengan teman, keluarga, atau profesional jika kamu merasa kesulitan menghadapi situasi ini sendiri. Dukungan dari orang-orang terdekat bisa memberikan perspektif baru dan kekuatan untuk membuat perubahan.
  • Pertimbangkan Konseling Pernikahan: Jika kamu dan pasangan bersedia untuk memperbaiki hubungan, konseling pernikahan bisa menjadi wadah yang aman dan terstruktur untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi bersama.
  • Jangan Takut untuk Pergi: Jika semua upaya telah dilakukan dan hubunganmu tetap toxic dan merusak, jangan takut untuk mempertimbangkan pilihan untuk mengakhiri pernikahan demi kesehatan dan kebahagiaanmu sendiri.
Baca Juga  7 Tanda Hubunganmu Makin Dewasa, Sudah di Level Berbeda!

Ingatlah, pernikahan yang sehat adalah tentang kemitraan yang saling menghormati, mendukung, dan mencintai. Jika kamu merasa selama ini kamu terlalu ‘baik’ hingga mengorbankan diri sendiri dalam pernikahan yang toxic, saatnya untuk memprioritaskan dirimu dan mencari kebahagiaan yang sebenarnya kamu layak dapatkan. Kamu tidak harus menanggungnya sendirian. Ada harapan untuk perubahan, dan kamu berhak untuk hidup dalam hubungan yang sehat dan membahagiakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *