Menghindari Situasi Sosial: Takut Penolakan dan Penilaian
Jika pasanganmu yang dulunya supel kini jadi lebih sering menolak ajakan untuk berkumpul atau bertemu teman-temanmu, ini bisa menjadi tanda bahwa ia sedang merasa tidak aman. Ia mungkin takut dihakimi, ditolak, atau merasa tidak cukup baik di hadapan orang lain. Menghindari interaksi sosial adalah cara untuk melindungi diri dari potensi rasa sakit.
Perubahan Drastis dalam Penampilan atau Perilaku: Mencari Identitas di Luar Diri
Perhatikan jika ada perubahan signifikan dalam penampilan atau perilaku pasanganmu yang terasa tidak seperti biasanya. Misalnya, tiba-tiba menjadi sangat fokus pada penampilan fisik secara berlebihan, atau mencoba menjadi orang lain demi diterima. Perubahan drastis ini bisa menjadi indikasi bahwa ia sedang mencari validasi dan rasa aman dari luar dirinya karena tidak menemukannya di dalam.
Lalu, Apa yang Bisa Kamu Lakukan?
Mengenali tanda-tanda insecurity pada pasangan adalah langkah awal yang penting. Selanjutnya, tunjukkan empati dan berikan dukungan tanpa menghakimi. Dengarkan keluh kesahnya dengan sabar, berikan afirmasi positif, dan yakinkan dia tentang betapa berharganya dirinya. Ajak ia untuk fokus pada kelebihan dan pencapaiannya.
Penting juga untuk membangun komunikasi yang terbuka dan jujur dalam hubungan. Bicarakan tentang perasaan masing-masing dan cari solusi bersama. Jika insecurity pasanganmu terasa sangat mendalam dan mengganggu, jangan ragu untuk menyarankan bantuan profesional dari psikolog atau terapis.
Ingatlah, membangun rasa aman dan percaya diri adalah perjalanan yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Dengan dukungan dan cinta yang tulus dari kamu, pasanganmu pasti bisa melewati masa-masa sulit ini dan kembali merasa aman dalam dirinya sendiri dan dalam hubungan kalian. Jangan biarkan insecurity merusak indahnya jalinan kasih yang telah kalian bangun. Berikan perhatian khusus, dan lihatlah bagaimana cinta dan dukunganmu bisa menjadi penyembuh yang ampuh.