Masih Terlalu Posesif dan Cemburu Berlebihan
Rasa cemburu dalam dosis kecil mungkin bisa dianggap sebagai bumbu dalam hubungan, namun jika sudah berlebihan dan mengarah pada perilaku posesif, ini adalah sinyal bahaya. Kepercayaan adalah fondasi penting dalam hubungan dewasa, dan kecemburuan yang tidak beralasan bisa merusak fondasi tersebut.
Sebuah studi dalam Evolutionary Psychology menunjukkan bahwa meskipun kecemburuan memiliki akar evolusioner, ekspresi yang berlebihan sering kali disebabkan oleh rasa tidak aman diri sendiri.
Cara Mengubahnya: Bangun rasa percaya diri dan keamanan dalam dirimu. Komunikasikan kekhawatiranmu pada pasangan secara terbuka, bukan dengan tuduhan. Ingatlah bahwa setiap individu berhak memiliki ruang pribadi dan interaksi sosial di luar hubungan.
Prioritas Utama Masih Diri Sendiri
Tidak ada yang salah dengan mencintai diri sendiri dan memiliki tujuan pribadi. Namun, dalam hubungan dewasa, ada kalanya kamu perlu mempertimbangkan kebutuhan dan prioritas pasangan setara dengan kebutuhanmu sendiri. Jika setiap keputusan selalu didasarkan pada keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampaknya pada pasangan, ini bisa menjadi tanda ketidakseimbangan. Penelitian dari Family Process menyoroti pentingnya resiprokalitas dan saling mendukung dalam membangun hubungan yang langgeng.
Cara Mengubahnya: Latihlah diri untuk lebih peka terhadap kebutuhan pasangan. Libatkan mereka dalam pengambilan keputusan penting dan tunjukkan bahwa kamu menghargai pendapat mereka. Ingatlah bahwa “kita” lebih penting daripada hanya “aku” dalam sebuah hubungan.
Belum Siap Membicarakan Masa Depan dengan Serius
Meskipun tidak perlu merencanakan pernikahan di kencan pertama. Ketidakmauan untuk membicarakan tujuan jangka panjang atau visi masa depan bersama bisa menjadi indikasi adanya keraguan atau ketidaksiapan untuk komitmen yang lebih dalam.
Dalam hubungan dewasa, memiliki gambaran umum tentang arah hubungan adalah penting untuk membangun rasa aman dan kebersamaan. Survei dari The Knot menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki tujuan hidup yang selaras cenderung lebih bahagia dalam jangka panjang.
Cara Mengubahnya: Mulailah dengan percakapan ringan tentang impian dan aspirasi masing-masing. Secara bertahap, diskusikan bagaimana kalian berdua melihat masa depan hubungan ini. Keterbukaan tentang ekspektasi akan membantu menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
Membangun hubungan dewasa yang sehat dan bahagia membutuhkan kematangan emosional. Juga kemampuan berkomunikasi yang efektif, dan kesediaan untuk terus belajar dan bertumbuh bersama.
Mengenali tanda-tanda ketidaksiapan adalah langkah pertama yang penting. Dengan kemauan untuk berubah dan menerapkan langkah-langkah praktis di atas, kamu akan semakin siap untuk membuka diri pada hubungan yang lebih bermakna dan langgeng. Ingatlah, perjalanan menuju hubungan dewasa adalah sebuah proses, dan setiap langkah kecil yang kamu ambil akan membawa perubahan positif.
