Gaya Hidup

Kenapa Cewek Muda Gajinya Cukup Tapi Tetap Ngerasa Miskin?

×

Kenapa Cewek Muda Gajinya Cukup Tapi Tetap Ngerasa Miskin?

Sebarkan artikel ini
Kenapa Cewek Muda Gajinya Cukup Tapi Tetap Ngerasa Miskin?
Kenapa Cewek Muda Gajinya Cukup Tapi Tetap Ngerasa Miskin? (www.freepik.com)

perisainews.com – Fenomena menarik yang kerap kita jumpai adalah kenapa cewek muda dengan gaji yang sebenarnya lumayan, bahkan di atas rata-rata, sering kali masih merasa kekurangan atau bahkan miskin? Situasi ini tentu menimbulkan pertanyaan. Bukankah dengan pendapatan yang cukup seharusnya mereka bisa menikmati hidup tanpa dihantui masalah finansial? Mari kita telaah lebih dalam beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.

Tekanan Gaya Hidup dan Media Sosial: Sebuah Lingkaran Setan?

Salah satu pemicu utama perasaan “miskin” ini bisa jadi adalah tekanan gaya hidup yang begitu kuat, terutama yang dipropagandakan oleh media sosial. Platform seperti Instagram dan TikTok seringkali menampilkan kehidupan yang serba mewah, mulai dari outfit desainer, liburan eksotis, hingga gadget terbaru. Paparan константа terhadap konten semacam ini dapat menciptakan standar yang tidak realistis dan membuat seseorang merasa tertinggal jika tidak mampu mengikutinya.

Generasi muda, termasuk para wanita karir, sangat rentan terhadap pengaruh ini. Mereka merasa perlu untuk terus memperbarui diri dengan tren terkini agar tidak dianggap “kudet” atau ketinggalan zaman. Akibatnya, sebagian besar pendapatan mereka habis untuk membeli barang-barang konsumtif yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, hanya demi memenuhi ekspektasi sosial yang semu.

Perangkap Pengeluaran “Gengsi”: Lebih Besar Pasak daripada Tiang

Selain tekanan media sosial, ada juga fenomena pengeluaran “gengsi”. Ini terjadi ketika seseorang merasa perlu membeli barang atau jasa tertentu bukan karena kebutuhan, melainkan untuk menunjukkan status sosial atau agar diterima dalam kelompok tertentu. Misalnya, membeli kopi kekinian setiap hari, nongkrong di kafe mahal, atau menggunakan skincare dan makeup bermerek tanpa mempertimbangkan alternatif yang lebih terjangkau.

Pengeluaran-pengeluaran kecil namun sering ini jika ditotal bisa menggerogoti sebagian besar gaji. Mereka mungkin tidak menyadarinya di awal, namun di akhir bulan, mereka akan terkejut melihat betapa sedikit sisa uang yang mereka miliki. Pola konsumtif seperti ini seringkali sulit dihentikan karena sudah menjadi kebiasaan atau bahkan bagian dari identitas sosial mereka.

Baca Juga  Dulu Gen Z Kecanduan, Sekarang Larang Anak Pakai Medsos!

Kurangnya Literasi Keuangan: Fondasi yang Rapuh

Faktor lain yang signifikan adalah kurangnya literasi keuangan. Banyak anak muda, termasuk wanita karir, yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaimana mengelola keuangan dengan baik. Mereka mungkin tidak tahu cara membuat anggaran, memprioritaskan kebutuhan, atau berinvestasi untuk masa depan.

Akibatnya, uang yang mereka peroleh habis begitu saja tanpa ada perencanaan yang matang. Mereka cenderung impulsif dalam membeli sesuatu tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap kondisi keuangan jangka panjang. Pendidikan mengenai literasi keuangan seringkali terabaikan dalam kurikulum formal, sehingga banyak dari mereka harus belajar secara otodidak atau bahkan tidak sama sekali.

Beban Tanggungan dan Prioritas Hidup: Lebih dari Sekadar Diri Sendiri

Meskipun memiliki gaji yang cukup untuk diri sendiri, beberapa wanita muda mungkin memiliki beban tanggungan lain yang signifikan. Mereka mungkin harus membantu keuangan keluarga, membayar cicilan kendaraan, atau bahkan mempersiapkan pernikahan atau memiliki anak di masa depan. Prioritas-prioritas hidup ini tentu akan memengaruhi alokasi pendapatan mereka dan membuat mereka merasa uang yang dimiliki tidak pernah cukup.

Baca Juga  Hidup Ngebut Terus? Waktunya Ngerem Pakai Mindfulness

Selain itu, biaya hidup di kota-kota besar terus meningkat. Harga sewa tempat tinggal, transportasi, dan kebutuhan pokok lainnya semakin mahal. Gaji yang awalnya terasa cukup bisa jadi pas-pasan atau bahkan kurang ketika harus menanggung semua biaya tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *