Strategi Pendekatan Personal: Jalin Kedekatan yang Lebih Erat
Selain komunikasi verbal, membangun kedekatan personal dengan orang tua juga bisa menjadi strategi ampuh mengatasi pilih kasih orang tua. Kedekatan ini bukan berarti ‘menjilat’ atau mencari muka, tapi lebih kepada membangun koneksi emosional yang lebih dalam dengan mereka.
Mendekatkan Diri: Bukan Menjilat, Tapi Membangun Koneksi: Coba cari tahu apa minat dan kesukaan orang tua. Apakah mereka suka berkebun, memasak, menonton film, atau berolahraga? Ajak mereka melakukan aktivitas tersebut bersama. Misalnya, jika Mama suka berkebun, tawarkan diri untuk membantunya di kebun. Jika Papa suka menonton bola, ajak dia nonton bareng sambil ngobrol santai. Kegiatan bersama ini akan menciptakan momen positif dan mempererat hubunganmu dengan mereka. Selain itu, tunjukkan perhatian pada hal-hal kecil yang mereka lakukan. Misalnya, ucapkan terima kasih saat Mama memasak makanan kesukaanmu, atau puji Papa saat dia berhasil memperbaiki sesuatu di rumah. Hal-hal kecil seperti ini menunjukkan bahwa kamu menghargai mereka dan perhatian mereka padamu.
Kualitas Waktu Lebih Penting dari Kuantitas: Tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam bersama orang tua setiap hari. Yang terpenting adalah kualitas waktu yang kamu habiskan bersama mereka. Saat sedang bersama, fokuskan perhatianmu sepenuhnya pada mereka. Singkirkan ponsel, matikan televisi, dan berikan mereka perhatian penuh saat berbicara. Dengarkan cerita mereka dengan antusias, ajukan pertanyaan, dan tunjukkan minat pada apa yang mereka katakan. Kualitas waktu seperti ini akan jauh lebih bermakna dibandingkan sekadar duduk bersama tapi sibuk dengan urusan masing-masing.
Dengan membangun kedekatan personal, orang tua akan melihatmu sebagai individu yang unik dan berharga, bukan hanya sebagai ‘anak yang dibandingkan dengan saudara’. Kedekatan ini juga akan membuka ruang komunikasi yang lebih hangat dan jujur di antara kalian.
Dukungan Eksternal: Jangan Ragu Mencari Bantuan
Menghadapi pilih kasih orang tua sendirian bisa terasa berat dan melelahkan. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari pihak eksternal, terutama dari keluarga terdekat atau orang yang kamu percaya.
Meminta Bantuan Keluarga: Kekuatan dalam Kebersamaan: Jika kamu memiliki saudara kandung atau sepupu yang kamu percaya, coba ajak mereka berbicara. Ceritakan perasaanmu tentang pilih kasih orang tua. Mungkin saja, mereka merasakan hal yang sama atau memiliki perspektif lain yang bisa membantumu. Berbagi cerita dengan orang yang memahami situasi keluarga bisa memberikan dukungan emosional dan mengurangi rasa kesepian. Selain itu, jika situasinya memungkinkan, kamu dan saudaramu bisa bersama-sama membicarakan masalah ini dengan orang tua. Bersama-sama, kalian akan merasa lebih kuat dan suara kalian akan lebih didengar. Tapi ingat, bicarakan ini dengan kepala dingin dan tujuan yang sama, yaitu mencari solusi yang terbaik untuk semua pihak.
(Opsional) Pertimbangkan Bantuan Profesional: Jika perasaan pilih kasih orang tua ini sangat mengganggu dan berdampak signifikan pada kesehatan mentalmu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konselor atau psikolog keluarga bisa memberikan ruang aman untukmu mengeksplorasi perasaanmu, memberikan strategi coping yang efektif, dan membantu membangun komunikasi yang lebih sehat dengan orang tua. Bantuan profesional bukan berarti kamu lemah, justru menunjukkan bahwa kamu peduli pada kesehatan mentalmu dan berani mencari solusi untuk masalah yang kamu hadapi.
Dukungan eksternal adalah sumber kekuatan yang penting saat kita menghadapi masalah keluarga. Jangan merasa malu atau gengsi untuk mencari bantuan. Ingat, kamu tidak sendirian dan ada banyak orang yang peduli dan ingin membantumu.