KeluargaParenting

Cara Agar Orang Tua Tidak Pilih Kasih, Menciptakan Keharmonisan Keluarga

×

Cara Agar Orang Tua Tidak Pilih Kasih, Menciptakan Keharmonisan Keluarga

Sebarkan artikel ini
Cara Agar Orang Tua Tidak Pilih Kasih, Menciptakan Keharmonisan Keluarga
Cara Agar Orang Tua Tidak Pilih Kasih, Menciptakan Keharmonisan Keluarga (www.freepik.com)

perisainews.com – Pernahkah kamu merasa orang tua lebih sayang atau lebih memperhatikan kakak, adik, atau bahkan sepupumu dibandingkan dirimu? Pilih kasih orang tua memang bisa jadi pengalaman yang menyakitkan dan membingungkan.

Perasaan diabaikan, tidak dicintai, atau dibandingkan dengan saudara sendiri tentu bukan hal yang menyenangkan. Tapi tenang, kamu tidak sendirian dan ini bukan akhir dari segalanya. Banyak kok yang merasakan hal serupa dan berhasil menemukan cara elegan untuk menghadapinya.

Artikel ini akan membahas strategi jitu mengatasi pilih kasih orang tua dengan cara yang membangun, anti drama, dan tentunya, tetap menjaga kesehatan mentalmu.

Memahami Akar Masalah: Mengapa Orang Tua Bisa Pilih Kasih?

Sebelum mencari solusi, penting untuk memahami mengapa orang tua bisa bersikap pilih kasih. Bukan untuk membenarkan, tapi lebih kepada memahami akar masalahnya agar kita bisa mencari pendekatan yang tepat.

Penting diingat, pilih kasih orang tua ini jarang terjadi karena orang tua sengaja ingin menyakiti hati anaknya. Lebih sering, ini terjadi tanpa disadari atau karena alasan-alasan kompleks yang tidak selalu berhubungan dengan diri kita sebagai anak.

Baca Juga  Pensiun Dini: Mewah di Usia Muda, Sepi di Hari Tua?

Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab pilih kasih orang tua, antara lain:

Karakter Anak yang Berbeda: Setiap anak unik, dengan karakter dan kebutuhan yang berbeda pula. Mungkin saja, salah satu anak memiliki karakter yang lebih ‘klik’ dengan orang tua, entah karena lebih mandiri, lebih penurut, atau memiliki minat yang sama. Ini bukan berarti anak lain tidak baik, tapi lebih kepada kecocokan personalitas.

Urutan Kelahiran: Anak sulung, tengah, dan bungsu seringkali mendapatkan perlakuan yang berbeda. Anak sulung mungkin diasosiasikan dengan tanggung jawab besar, anak tengah sering merasa ‘terlupakan’, dan anak bungsu seringkali dianggap sebagai ‘anak kecil’ selamanya. Stereotip ini bisa mempengaruhi bagaimana orang tua memperlakukan anak-anaknya, meski tanpa niat buruk.

Kondisi Tertentu dalam Keluarga: Momen-momen tertentu dalam keluarga, seperti saat salah satu anak sakit, mengalami kesulitan, atau memiliki prestasi yang menonjol, bisa membuat orang tua memberikan perhatian lebih pada anak tersebut. Ini adalah respons alami, namun jika tidak dikelola dengan baik, bisa dirasakan sebagai pilih kasih oleh anak lain.

Baca Juga  10 Pertanyaan Privasi yang Tidak Boleh Ditanyakan

Pengalaman Masa Lalu Orang Tua: Tanpa disadari, pengalaman masa lalu orang tua juga bisa mempengaruhi cara mereka memperlakukan anak. Mungkin saja, orang tua pernah merasa diabaikan saat kecil, sehingga tanpa sadar mereka justru lebih fokus pada anak yang mengingatkan mereka pada diri sendiri di masa lalu.

Memahami berbagai kemungkinan ini bukan berarti kita harus memaklumi pilih kasih orang tua sepenuhnya. Namun, dengan memahami perspektif orang tua, kita bisa lebih tenang dan bijak dalam mencari solusi.

Ingat, fokus kita adalah mencari cara untuk mengatasi perasaan negatif yang muncul akibat pilih kasih orang tua, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan mereka, sebisa mungkin.

Jangan Panik! Langkah Awal Menghadapi Pilih Kasih Orang Tua

Saat merasa menjadi ‘anak yang tidak diprioritaskan’, reaksi pertama yang muncul biasanya adalah emosi negatif. Marah, sedih, kecewa, iri, atau bahkan merasa rendah diri adalah hal yang wajar. Tapi, sebelum emosi ini membanjiri dan membuat situasi semakin keruh, ada beberapa langkah awal yang bisa kamu lakukan untuk menenangkan diri dan melihat situasi dengan lebih jernih.

Baca Juga  Tantrum Anak, Cara Ampuh Mengatasinya Tanpa Drama dan Stres!

Refleksi Diri: Apakah Ini Benar Pilih Kasih atau Hanya Perasaanku Saja? Coba tarik napas dalam-dalam, dan evaluasi situasinya secara objektif. Apakah benar orang tua selalu membeda-bedakan perlakuan? Atau, apakah ini hanya persepsimu saja? Kadang, kita terlalu sensitif atau membandingkan diri sendiri dengan saudara tanpa melihat gambaran besarnya. Mungkin saja, orang tua punya cara berbeda menunjukkan kasih sayang pada setiap anak. Misalnya, pada kakak, orang tua lebih menunjukkan dukungan dalam bentuk kebebasan dan kepercayaan, sementara pada adik yang lebih muda, kasih sayang ditunjukkan dengan perhatian yang lebih detail. Cara menunjukkan kasih sayang itu beragam, lho!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *