perisainews.com – Dalam dunia kepribadian yang penuh warna, INFJ seringkali digambarkan sebagai sosok yang unik dan mempesona. Alasan orang tidak suka INFJ ini menjadi sebuah pertanyaan menarik, mengingat betapa banyak orang yang justru mengagumi tipe kepribadian yang langka ini. Dikenal dengan intuisi yang kuat, empati yang mendalam, dan idealisme yang tinggi, INFJ atau Introverted, Intuitive, Feeling, and Judging seringkali dianggap sebagai “penasihat” atau “advokat” dalam tes kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Namun, di balik semua karakteristik positif ini, mengapa ada sebagian orang yang merasa kurang nyaman atau bahkan tidak menyukai INFJ?
Artikel ini akan menyelami lebih dalam mengenai paradoks ini. Kita akan menjelajahi berbagai alasan yang mungkin mendasari ketidaksukaan beberapa orang terhadap INFJ, dengan tetap menjaga perspektif yang seimbang dan menghargai keragaman kepribadian. Tujuan kita bukan untuk menghakimi, melainkan untuk memahami dinamika hubungan antar manusia yang kompleks, terutama ketika berinteraksi dengan individu yang memiliki kepribadian seunik INFJ. Mari kita telaah bersama!
Idealisme yang Dianggap Tidak Realistis
Salah satu ciri khas INFJ adalah idealisme mereka yang membara. Mereka memiliki visi yang kuat tentang dunia yang lebih baik, dipenuhi dengan keadilan, harmoni, dan kebaikan. Namun, bagi sebagian orang yang lebih pragmatis atau realistis, idealisme INFJ ini mungkin terkesan terlalu tinggi dan sulit dicapai.
Tidak jarang, orang-orang dengan tipe kepribadian yang lebih berorientasi pada tindakan dan hasil nyata merasa frustasi dengan fokus INFJ pada konsep-konsep abstrak dan tujuan jangka panjang yang mungkin terlihat utopis. Mereka mungkin menganggap INFJ terlalu “bermimpi” dan kurang membumi.
Sebagai contoh, bayangkan seorang INFJ yang dengan gigih memperjuangkan isu lingkungan. Mereka mungkin sangat vokal tentang pentingnya perubahan gaya hidup untuk menyelamatkan bumi, hingga mengajak orang lain untuk turut serta dalam aksi nyata. Namun, bagi seseorang yang lebih fokus pada stabilitas ekonomi dan pekerjaan, seruan INFJ ini mungkin terdengar mengganggu atau bahkan dianggap sebagai ancaman terhadap kenyamanan hidup mereka.
Standar Tinggi yang Terkadang Dianggap Menghakimi
data-sourcepos=”19:1-19:285″>INFJ tidak hanya memiliki idealisme yang tinggi untuk dunia, tetapi juga untuk diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka. Mereka menetapkan standar yang sangat tinggi dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari moralitas, integritas, hingga kualitas hubungan interpersonal.
Standar yang tinggi ini, meskipun berasal dari niat baik untuk menciptakan lingkungan yang positif dan bermakna, terkadang dapat disalahartikan sebagai sikap menghakimi atau terlalu kritis. Orang lain mungkin merasa tertekan atau tidak nyaman berada di dekat INFJ karena merasa dinilai atau tidak mampu memenuhi ekspektasi mereka yang tinggi.
Misalnya, dalam sebuah proyek tim, seorang INFJ mungkin akan sangat perfeksionis dan memperhatikan detail terkecil. Mereka mungkin akan mengoreksi kesalahan-kesalahan kecil yang menurut rekan tim lain tidak terlalu signifikan. Akibatnya, rekan tim tersebut mungkin merasa tidak dihargai atau dianggap tidak kompeten, meskipun niat INFJ sebenarnya adalah untuk memastikan kualitas hasil kerja yang terbaik.
Kerumitan Emosional yang Sulit Dipahami
INFJ adalah individu yang sangat kompleks secara emosional. Mereka memiliki kedalaman perasaan yang luar biasa, mampu merasakan emosi orang lain dengan sangat intens, dan seringkali memiliki dunia batin yang kaya dan misterius.
Namun, kerumitan emosional ini justru bisa menjadi sumberMiss-understanding dalam hubungan interpersonal. Orang lain mungkin merasa kesulitan untuk memahami dan mengikuti alur pemikiran dan perasaan INFJ yang seringkali tidak linier dan penuh nuansa. Mereka mungkin menganggap INFJ terlalu sensitif, dramatis, atau bahkan moody.
Sebagai contoh, seorang INFJ mungkin akan bereaksi sangat mendalam terhadap sebuah film sedih atau cerita tragis. Mereka mungkin menangis tersedu-sedu atau terlihat sangat terpukul secara emosional, sementara orang lain di sekitarnya mungkin hanya merasa biasa saja atau bahkan menganggap reaksi INFJ tersebut berlebihan. Perbedaan dalam ekspresi emosi ini dapat menciptakan jarak dan kesalahpahaman.