HubunganKeluarga

Sering Tak Nyaman dengan Orang Tua? Ini Penyebabnya!

×

Sering Tak Nyaman dengan Orang Tua? Ini Penyebabnya!

Sebarkan artikel ini
Sering Tak Nyaman dengan Orang Tua? Ini Penyebabnya!
Sering Tak Nyaman dengan Orang Tua? Ini Penyebabnya! (www.freepik.com)
  • Pola Asuh Otoriter: Pola asuh otoriter menekankan pada aturan yang ketat, hukuman yang keras, dan kurangnya kehangatan. Anak yang dibesarkan dalam pola asuh ini cenderung merasa takut, tertekan, dan tidak nyaman untuk mengungkapkan perasaan mereka.
  • Pola Asuh Permisif: Kebalikan dari otoriter, pola asuh permisif terlalu membebaskan anak tanpa memberikan batasan dan bimbingan yang jelas. Anak yang dibesarkan dalam pola asuh ini mungkin merasa kurang diperhatikan, tidak terarah, dan kesulitan membangun batasan yang sehat dalam hubungan.
  • Pola Asuh Abai: Pola asuh abai adalah pola asuh yang paling merugikan, di mana orang tua tidak terlibat secara emosional maupun fisik dalam kehidupan anak. Anak yang diabaikan merasa tidak dicintai, tidak berharga, dan mengalami kesulitan membangun kepercayaan dan kedekatan dengan orang lain.
  • Pola Asuh Helicopter Parenting (Terlalu Melindungi): Meskipun tampak seperti bentuk perhatian, helicopter parenting justru bisa membuat anak merasa tidak nyaman. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini terlalu melindungi anak dari segala kesulitan dan tantangan, sehingga anak menjadi tidak mandiri, kurang percaya diri, dan tidak siap menghadapi dunia nyata. Sebuah artikel di Psychology Today tahun 2021 menyebutkan bahwa helicopter parenting justru dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi pada anak (Sumber: Psychology Today, 2021).
Baca Juga  Bahasa Tubuh Tak Bohong: Ini 8 Cinta Sejati yang Tak Bisa Disembunyikan

Dampak Jangka Panjang Ketidaknyamanan dengan Orang Tua

Ketidaknyamanan dengan orang tua, jika tidak diatasi, dapat memberikan dampak jangka panjang yang serius bagi kesehatan mental dan emosional anak:

  • Stres dan Kecemasan: Terus-menerus merasa tidak nyaman dalam berinteraksi dengan orang tua dapat memicu stres kronis dan kecemasan. Anak mungkin merasa tegang, khawatir, dan sulit untuk rileks di rumah sendiri.
  • Depresi: Dalam kasus yang lebih parah, ketidaknyamanan dengan orang tua dapat berkontribusi pada perkembangan depresi. Anak mungkin merasa putus asa, kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai, dan menarik diri dari lingkungan sosial.
  • Kesulitan Membangun Hubungan Sehat: Pengalaman negatif dalam hubungan dengan orang tua dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk membangun hubungan yang sehat dan intim di masa dewasa. Mereka mungkin kesulitan mempercayai orang lain, takut akan penolakan, atau cenderung menghindari kedekatan emosional.
  • Harga Diri Rendah: Kritikan terus-menerus, perbandingan yang merendahkan, atau kurangnya dukungan emosional dari orang tua dapat merusak harga diri anak. Mereka mungkin merasa tidak berharga, tidak kompeten, dan tidak pantas dicintai.
Baca Juga  Sederhana Tapi Bermakna, Kebijaksanaan Perempuan yang Menginspirasi

Lalu, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

data-sourcepos=”52:1-52:151″>Meskipun terasa sulit, bukan berarti kita tidak bisa memperbaiki hubungan yang tidak nyaman dengan orang tua. Ada beberapa langkah yang bisa kita coba:

1. Refleksi Diri dan Identifikasi Akar Masalah:

Langkah pertama adalah jujur pada diri sendiri dan mencoba mengidentifikasi akar masalah ketidaknyamanan ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bisa membantu:

  • Kapan dan dalam situasi apa saya merasa paling tidak nyaman dengan orang tua?
  • Sikap atau perilaku orang tua seperti apa yang paling mengganggu saya?
  • Apakah ada pola komunikasi tertentu yang membuat saya merasa tidak nyaman?
  • Apa yang sebenarnya saya harapkan dari hubungan dengan orang tua?
Baca Juga  Pelukan Bisa Ungkap Perasaan Asli Seseorang, Ini Buktinya!

2. Memulai Komunikasi yang Terbuka (Jika Memungkinkan):

Jika memungkinkan, cobalah untuk memulai percakapan yang terbuka dan jujur dengan orang tua. Pilih waktu dan tempat yang tepat, ketika suasana hati sedang baik dan tidak ada gangguan. Sampaikan perasaanmu dengan tenang dan tanpa menyalahkan. Misalnya, kamu bisa mengatakan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *