perisainews.com – Pernahkah kamu merasa ada tembok besar yang menghalangimu untuk benar-benar terbuka dan jujur pada orang tua sendiri? Atau mungkin kamu sering merasa tidak ‘nyambung’ saat berbicara dengan mereka? Jangan khawatir, kamu tidak sendirian. Perasaan tidak nyaman dengan orang tua adalah hal yang lebih umum dari yang kita kira. Faktanya, banyak anak muda bahkan orang dewasa sekalipun, mengalami fase ini dalam hidup mereka. Tapi, kenapa ya kita bisa merasa tidak nyaman dengan orang yang seharusnya paling dekat dengan kita?
Bukan Berarti Tidak Sayang, Tapi…
Penting untuk dipahami, merasa tidak nyaman dengan orang tua bukan berarti kita tidak menyayangi mereka. Cinta dan rasa nyaman adalah dua hal yang berbeda. Kita bisa sangat mencintai orang tua kita, tetapi tetap merasa tidak nyaman karena berbagai alasan. Justru, dengan memahami akar masalah ketidaknyamanan ini, kita bisa mencari solusi untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis dengan mereka.
Penyebab Utama Ketidaknyamanan dengan Orang Tua
data-sourcepos=”13:1-13:147″>Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman dengan orang tuanya. Beberapa di antaranya mungkin sangat familier bagi kita:
1. Jurang Komunikasi yang Terlalu Lebar
Komunikasi adalah kunci dari segala hubungan, termasuk hubungan dengan orang tua. Namun, seringkali jurang komunikasi antara generasi ini terlalu lebar. Orang tua yang tumbuh di era yang berbeda mungkin memiliki pandangan dan nilai-nilai yang jauh berbeda dengan kita.
- Gaya Bicara yang Berbeda: Orang tua mungkin menggunakan gaya bicara yang terkesan menggurui, meremehkan, atau bahkan sarkastik. Sementara kita, sebagai anak muda, lebih terbiasa dengan komunikasi yang setara, terbuka, dan saling menghargai. Perbedaan gaya bicara ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan enggan untuk berkomunikasi lebih lanjut.
- Topik yang Tabu: Ada beberapa topik yang mungkin dianggap tabu atau sensitif untuk dibicarakan dengan orang tua. Misalnya, masalah percintaan, kesehatan mental, atau pandangan politik yang berbeda. Ketika kita merasa tidak bisa terbuka tentang hal-hal penting dalam hidup kita, rasa tidak nyaman akan semakin menguat.
- Kurangnya Mendengarkan Aktif: Komunikasi yang baik bukan hanya tentang berbicara, tapi juga tentang mendengarkan. Jika orang tua terkesan tidak benar-benar mendengarkan apa yang kita katakan, atau selalu menyela dan menghakimi, kita akan merasa tidak dihargai dan tidak nyaman untuk berbagi. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2022, kurangnya komunikasi yang efektif merupakan salah satu faktor utama konflik antara orang tua dan anak remaja (Sumber: Jurnal Psikologi Perkembangan, UI, 2022).
2. Sikap dan Perilaku Orang Tua yang Membuat Tidak Nyaman
Sikap dan perilaku orang tua juga sangat mempengaruhi kenyamanan kita dalam berinteraksi dengan mereka. Beberapa sikap yang seringkali membuat anak merasa tidak nyaman antara lain:
- Terlalu Mengontrol (Overcontrolling): Orang tua yang terlalu mengontrol cenderung mengatur setiap aspek kehidupan anak, mulai dari pilihan pakaian, teman, hingga cita-cita. Sikap ini membuat anak merasa tidak memiliki kebebasan dan otonomi, yang pada akhirnya menimbulkan rasa tidak nyaman dan pemberontakan.
- Kritis dan Perfeksionis: Orang tua yang terlalu kritis dan perfeksionis seringkali fokus pada kesalahan dan kekurangan anak, daripada menghargai usaha dan pencapaian mereka. Kritikan yang terus-menerus dapat merusak kepercayaan diri anak dan membuat mereka merasa tidak pernah cukup baik di mata orang tua. Sebuah survei oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 60% remaja merasa tertekan karena ekspektasi orang tua yang terlalu tinggi (Sumber: Data KPAI, 2023).
- Tidak Empati: Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang orang lain rasakan. Orang tua yang kurang empati cenderung mengabaikan perasaan dan kebutuhan anak, atau bahkan meremehkan masalah yang dihadapi anak. Kurangnya empati ini membuat anak merasa tidak dipahami dan sendirian, yang semakin memperburuk rasa tidak nyaman.
- Membanding-bandingkan: Membanding-bandingkan anak dengan saudara kandung, teman, atau bahkan anak orang lain adalah perilaku yang sangat merusak. Perbandingan ini membuat anak merasa tidak berharga, tidak dicintai, dan memicu persaingan yang tidak sehat dalam keluarga.
3. Pola Asuh yang Kurang Tepat
Pola asuh orang tua juga memainkan peran penting dalam membentuk hubungan dengan anak. Pola asuh yang kurang tepat dapat menjadi sumber utama ketidaknyamanan: