Keuangan

Stop Boros! 7 Kebiasaan Finansial yang Bikin Kantong Jebol

×

Stop Boros! 7 Kebiasaan Finansial yang Bikin Kantong Jebol

Sebarkan artikel ini
Stop Boros! 7 Kebiasaan Finansial yang Bikin Kantong Jebol

data-sourcepos=”5:1-5:504″>perisainews.com – Siapa sih yang tidak ingin punya kondisi finansial yang stabil dan aman? Di zaman sekarang, mengelola keuangan pribadi menjadi semakin penting, terutama bagi kita kaum muda yang seringkali tergoda dengan berbagai macam tren dan gaya hidup konsumtif. Sadar atau tidak, ada beberapa kebiasaan finansial yang tanpa kita sadari bisa membuat kantong kita jebol. Kebiasaan-kebiasaan ini seringkali terlihat kecil dan sepele, namun jika terus dilakukan, dampaknya bisa signifikan terhadap kondisi keuangan kita.

Artikel ini hadir untuk membuka mata kita tentang kebiasaan-kebiasaan finansial yang sebaiknya dihindari agar kita bisa lebih bijak dalam mengelola uang. Mari kita bedah satu per satu, agar kita bisa segera melakukan perubahan dan mencapai kondisi finansial yang lebih sehat.

1. Jajan Kopi Setiap Hari: Nikmatnya Sesaat, Borosnya Keterusan

Siapa yang bisa menolak aroma kopi yang menggoda di pagi hari atau saat jam kerja mulai terasa penat? Jajan kopi di kafe favorit memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern, bahkan dianggap sebagai kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas. Namun, coba kita hitung, berapa uang yang kita keluarkan untuk secangkir kopi setiap harinya?

Baca Juga  Hidup dengan Gaji UMR, Strategi Cerdas Mengelola Keuangan

Misalnya, harga rata-rata secangkir kopi di kafe adalah Rp 35.000. Jika kita membeli kopi setiap hari kerja (5 hari seminggu), dalam sebulan kita sudah menghabiskan Rp 700.000 hanya untuk kopi! Angka ini tentu bisa lebih besar jika kita membeli kopi lebih dari sekali sehari atau memilih menu kopi yang lebih mahal.

Solusinya? Bukan berarti kita harus berhenti total menikmati kopi. Kita bisa lebih cerdas dengan membuat kopi sendiri di rumah atau di kantor. Investasikan sedikit uang untuk membeli alat kopi sederhana dan bahan baku kopi yang berkualitas. Selain lebih hemat, kita juga bisa mengatur sendiri rasa dan takaran kopi sesuai selera. Sesekali menikmati kopi di kafe favorit tentu boleh saja, anggap sebagai reward setelah bekerja keras atau sebagai ajang socializing dengan teman.

2. Langganan yang Tidak Terpakai: Bayar Terus, Manfaat Hilang

Di era digital ini, berbagai layanan streaming, aplikasi, hingga game online menawarkan sistem berlangganan. Kemudahan dan penawaran menarik seringkali membuat kita tergoda untuk berlangganan berbagai macam layanan. Awalnya mungkin terasa bermanfaat, namun seiring waktu, tidak semua langganan tersebut benar-benar kita gunakan secara optimal.

Baca Juga  7 Masalah yang Sering Muncul Sebelum Menikah dan Cara Mengatasinya

Coba periksa kembali daftar langganan Anda. Apakah semua layanan tersebut masih aktif Anda gunakan? Mungkin ada layanan streaming film yang sudah jarang ditonton, aplikasi editing foto yang hanya dipakai sesekali, atau game online yang sudah tidak pernah dimainkan lagi. Biaya langganan bulanan memang terlihat kecil, namun jika dikumpulkan dari berbagai layanan yang tidak terpakai, jumlahnya bisa cukup besar.

Solusinya? Lakukan evaluasi rutin terhadap semua langganan Anda, minimal sebulan sekali. Pertimbangkan apakah layanan tersebut masih benar-benar Anda butuhkan dan manfaatkan. Jika tidak, segera batalkan langganan tersebut. Uang yang tadinya terbuang percuma bisa dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih penting atau ditabung untuk masa depan.

Baca Juga  Stop Kontrakan! Saatnya Pindah ke Rumah Sendiri, Begini Caranya!

3. Belanja Impulsif Saat Diskon: Tergiur Harga Murah, Lupa Kebutuhan

Siapa yang tidak suka diskon? Kata “diskon” atau “promo” memang sangat ampuh menarik perhatian dan menggoda kita untuk berbelanja. Namun, seringkali diskon menjadi jebakan belanja impulsif. Kita tergiur dengan harga murah dan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan, hanya karena merasa sayang jika melewatkan kesempatan diskon tersebut.

Akibatnya, lemari pakaian atau rak penyimpanan kita penuh dengan barang-barang yang jarang bahkan tidak pernah dipakai. Uang yang seharusnya bisa digunakan untuk hal lain, justru habis untuk membeli barang-barang diskon yang tidak terlalu penting.

Solusinya? Sebelum tergoda dengan diskon, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah barang ini benar-benar saya butuhkan?” Buat daftar belanja sebelum pergi ke toko atau online shop, dan fokuslah pada barang-barang yang ada di daftar tersebut. Hindari berlama-lama di area diskon jika memang tidak ada barang yang benar-benar Anda butuhkan. Ingat, hemat pangkal kaya, boros pangkal sengsara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *