Kesehatan Mental

Haus Pujian? Kenali Tanda-Tanda Gangguan Kepribadian Narsistik!

×

Haus Pujian? Kenali Tanda-Tanda Gangguan Kepribadian Narsistik!

Sebarkan artikel ini
Haus Pujian? Kenali Tanda-Tanda Gangguan Kepribadian Narsistik!
Haus Pujian? Kenali Tanda-Tanda Gangguan Kepribadian Narsistik! (www.freepik.com)

data-sourcepos=”5:1-5:375″>perisainews.com – Orang yang selalu ingin dipuji disebut narsistik. Istilah ini mungkin sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari, bahkan mungkin kita gunakan untuk mendeskripsikan seseorang yang kita kenal. Namun, tahukah Anda bahwa di balik label “narsis” tersebut, terdapat kondisi psikologis yang lebih dalam dan kompleks yang disebut dengan Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)?

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas mengenai NPD, mulai dari definisi, ciri-ciri utama, hingga dampaknya dalam kehidupan sosial. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan menghindari penyederhanaan atau stigma negatif terhadap individu yang mungkin mengalami kondisi ini. Mari kita telaah lebih lanjut!

Memahami Kebutuhan untuk Dipuji: Antara Validasi Diri dan Narsisme

Setiap manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan untuk diakui dan dihargai. Pujian dan validasi dari orang lain dapat meningkatkan rasa percaya diri, motivasi, dan kebahagiaan. Dalam kadar yang sehat, kebutuhan ini adalah hal yang wajar dan positif. Namun, ketika kebutuhan untuk dipuji menjadi berlebihan dan tidak terkendali, bahkan mendominasi seluruh pola perilaku seseorang, maka kita perlu menaruh perhatian lebih.

Perbedaan utama antara kebutuhan validasi diri yang sehat dan narsisme terletak pada intensitas dan dampaknya. Seseorang dengan kebutuhan validasi diri yang sehat tetap mampu menghargai dirinya sendiri tanpa pujian terus-menerus, mampu menerima kritik membangun, dan memiliki empati terhadap orang lain. Sementara itu, individu dengan kecenderungan narsistik sangat bergantung pada validasi eksternal, sulit menerima kritik, dan seringkali kurang memiliki empati.

Baca Juga  99% Founder Gagal karena Ini! Skill Non-Teknis yang Sering Diabaikan

Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD): Lebih dari Sekadar “Haus Pujian”

Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) adalah kondisi mental yang ditandai dengan pola pikir dan perilaku yang grandiositas (merasa diri penting), kebutuhan berlebihan untuk dikagumi, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Penting untuk dipahami bahwa NPD bukanlah sekadar “haus pujian” biasa. Ini adalah gangguan kepribadian yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan individu, mulai dari hubungan interpersonal, pekerjaan, hingga kesehatan mental secara keseluruhan.

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yang merupakan panduan utama dalam diagnosis gangguan mental, NPD termasuk dalam kelompok gangguan kepribadian dramatis, emosional, atau erratic. Kondisi ini diperkirakan memengaruhi sekitar 0,5 hingga 1% populasi umum, dan lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Namun, penting untuk diingat bahwa angka ini mungkin lebih rendah dari kenyataan, karena banyak individu dengan NPD mungkin tidak menyadari atau tidak mencari bantuan untuk kondisi mereka.

Ciri-ciri Utama Orang dengan Gangguan Kepribadian Narsistik: Mengidentifikasi Pola Perilaku

Untuk lebih memahami NPD, kita perlu mengenali ciri-ciri utama yang seringkali muncul pada individu dengan kondisi ini. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kunci, yang perlu diperhatikan bahwa diagnosis NPD hanya dapat ditegakkan oleh profesional kesehatan mental yang квалифицированный:

  • Rasa Grandiositas: Individu dengan NPD memiliki keyakinan yang berlebihan tentang diri mereka sendiri. Mereka merasa diri lebih unggul, unik, dan istimewa dibandingkan orang lain. Mereka seringkali melebih-lebihkan prestasi dan bakat mereka, serta mengharapkan orang lain untuk mengakui kehebatan mereka.
  • Kebutuhan untuk Dikagumi: Ini adalah inti dari NPD. Individu dengan kondisi ini memiliki kebutuhan yang sangat besar dan terus-menerus untuk dipuji dan dikagumi oleh orang lain. Mereka haus akan perhatian dan validasi, dan akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya.
  • Kurang Empati: Individu dengan NPD cenderung kesulitan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain. Mereka mungkin terlihat tidak peduli atau acuh tak acuh terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain. Fokus utama mereka adalah pada diri mereka sendiri dan kebutuhan mereka.
  • Eksploitatif dalam Hubungan Interpersonal: Untuk memenuhi kebutuhan mereka akan kekaguman dan mencapai tujuan mereka, individu dengan NPD seringkali mengeksploitasi orang lain. Mereka mungkin memanfaatkan orang lain tanpa rasa bersalah, dan merasa berhak mendapatkan perlakuan khusus.
  • Iri Hati pada Orang Lain atau Percaya Orang Lain Iri Padanya: Individu dengan NPD seringkali merasa iri hati pada kesuksesan atau kelebihan orang lain. Sebaliknya, mereka juga seringkali percaya bahwa orang lain iri pada mereka. Perasaan iri hati ini dapat memicu perilaku kompetitif yang tidak sehat atau bahkan merusak hubungan.
  • Merasa Berhak: Mereka memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang perlakuan khusus dan kepatuhan otomatis dari orang lain terhadap harapan mereka. Mereka merasa berhak mendapatkan segalanya dan marah atau kecewa ketika harapan mereka tidak terpenuhi.
  • Bersikap Arogan dan Sombong: Dalam interaksi sosial, individu dengan NPD seringkali menunjukkan sikap yang arogan dan sombong. Mereka mungkin merendahkan orang lain untuk meninggikan diri sendiri, atau bersikap meremehkan terhadap pendapat dan perasaan orang lain.
  • Sensitif terhadap Kritik: Meskipun terlihat percaya diri di luar, individu dengan NPD sebenarnya sangat rapuh dan sensitif terhadap kritik. Kritik sekecil apapun dapat membuat mereka merasa sangat terluka, marah, atau bahkan depresi. Reaksi mereka terhadap kritik seringkali tidak proporsional dan berlebihan.
Baca Juga  Kebiasaan Digitalmu Diam-Diam Merusak Otak dan Emosi

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang menyukai pujian atau terlihat percaya diri adalah narsistik. NPD adalah gangguan klinis yang serius dan memiliki pola perilaku yang konsisten dan maladaptif. Jika Anda khawatir seseorang yang Anda kenal mungkin mengalami NPD, penting untuk mendorong mereka mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *