7. Terlalu Fokus pada Gaji dan Benefit: Nilai Lebih dari Sekadar Materi
Tentu saja, gaji dan benefit penting, tetapi terlalu fokus pada gaji dan benefit di awal wawancara adalah kesalahan fatal ketujuh yang dapat memberikan kesan yang salah. Pewawancara ingin melihat kandidat yang termotivasi oleh pekerjaan itu sendiri, tantangan yang ditawarkan, dan kesempatan untuk berkembang, bukan hanya sekadar imbalan materi.
Pertanyaan tentang gaji dan benefit sebaiknya dibahas di tahap akhir proses rekrutmen, setelah Anda dan perusahaan sama-sama yakin bahwa ada chemistry yang baik dan Anda adalah kandidat yang tepat. Terlalu dini menanyakan gaji bisa diartikan bahwa motivasi utama Anda hanya uang dan kurang tertarik dengan pekerjaan itu sendiri.
Solusinya: Tunjukkan antusiasme dan minat Anda terhadap pekerjaan, perusahaan, dan kesempatan yang ditawarkan. Fokuslah pada bagaimana Anda dapat berkontribusi dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Biarkan pewawancara yang membuka topik tentang gaji dan benefit. Jika memang belum dibahas, Anda bisa menanyakan secara sopan di akhir wawancara atau saat tahap negosiasi tawaran kerja. Tunjukkan bahwa Anda menghargai nilai lebih dari sekadar materi, seperti peluang pengembangan diri, budaya perusahaan yang positif, dan dampak pekerjaan yang signifikan.
Wawancara kerja adalah momen krusial yang membutuhkan persiapan matang dan strategi yang tepat. Hindari 7 kesalahan fatal di atas agar Anda tidak gagal meraih pekerjaan impian. Ingatlah, kesuksesan wawancara kerja bukan hanya tentang menjawab pertanyaan dengan benar, tetapi juga tentang membangun koneksi yang baik dengan pewawancara, menunjukkan antusiasme, profesionalisme, dan nilai diri Anda sebagai kandidat yang potensial. Dengan persiapan yang baik dan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda akan semakin dekat dengan gerbang karir impian Anda. Semoga berhasil!
