Gaya HidupPendidikan

Anak Sekolah Dulu Lebih Bebas? Ini Bukti Nyatanya!

×

Anak Sekolah Dulu Lebih Bebas? Ini Bukti Nyatanya!

Sebarkan artikel ini
Anak Sekolah Dulu Lebih Bebas? Ini Bukti Nyatanya!
Anak Sekolah Dulu Lebih Bebas? Ini Bukti Nyatanya! (www.freepik.com)

perisainews.com – Apakah Anda pernah merasa bahwa masa sekolah dulu terasa lebih menyenangkan dan ‘bebas’ dibandingkan dengan kondisi anak sekolah zaman sekarang? Mungkin Anda tidak sendirian. Generasi yang tumbuh di era 90-an atau sebelumnya, seringkali bernostalgia dengan kenangan masa sekolah yang penuh petualangan dan minim aturan. Namun, jika kita melihat realitas anak sekolah zaman sekarang, ada banyak hal yang dulunya dianggap biasa, kini justru menjadi larangan.

Perubahan zaman dan perkembangan teknologi membawa dampak signifikan pada dunia pendidikan dan pola pengasuhan anak. Jika dulu anak-anak bebas bermain di luar rumah hingga petang, kini ruang gerak mereka semakin terbatas. Sekolah yang dulunya menjadi ‘rumah kedua’ yang penuh kebebasan berekspresi, kini dipenuhi dengan berbagai aturan yang mengikat.

Artikel ini akan membahas 12 hal yang dulunya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak sekolah, namun kini justru dilarang atau dibatasi. Mari kita telaah bersama, mengapa perubahan ini terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap generasi penerus kita.

Baca Juga  Berani Coba 7 Hari Tanpa Notifikasi? Ini yang Akan Terjadi!

1. Ponsel di Kelas: Dulu Alat Komunikasi, Kini Sumber Distraksi

Dulu, membawa ponsel ke sekolah bukanlah sebuah masalah besar, bahkan bagi sebagian siswa yang berasal dari keluarga berada, ponsel genggam adalah simbol status. Namun, di era digital seperti sekarang, ponsel telah menjadi ‘musuh utama’ di ruang kelas. Larangan membawa ponsel ke sekolah semakin diperketat, bahkan beberapa sekolah menerapkan aturan ‘zero tolerance’.

Alasannya cukup jelas, ponsel dianggap sebagai sumber distraksi utama yang mengganggu konsentrasi belajar siswa. Notifikasi media sosial, game online, atau sekadar keinginan untuk ‘mengintip’ pesan dari teman, dapat memecah fokus siswa dari materi pelajaran. Selain itu, kekhawatiran akan cyberbullying dan penyebaran konten negatif juga menjadi pertimbangan utama sekolah dalam melarang penggunaan ponsel di lingkungan pendidikan.

Baca Juga  Parenting Zaman Now, Berhenti Jadi Orang Tua Otoriter!

2. Berlari dan Bermain Bebas di Halaman Sekolah: Ruang Gerak yang Semakin Terbatas

Generasi 90-an pasti akrab dengan kenangan bermain kejar-kejaran, petak umpet, atau bermain bola di halaman sekolah saat jam istirahat. Halaman sekolah adalah ‘surga’ bagi anak-anak untuk melepaskan energi dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Namun, pemandangan ini semakin jarang terlihat di sekolah-sekolah zaman sekarang.

Kini, halaman sekolah lebih sering terlihat lengang dan sepi saat jam istirahat. Anak-anak lebih memilih untuk duduk di dalam kelas atau di kantin sambil bermain ponsel atau gadget lainnya. Sekolah pun semakin membatasi ruang gerak siswa di luar kelas, dengan alasan keamanan dan ketertiban. Padahal, bermain bebas di luar ruangan memiliki banyak manfaat bagi perkembangan fisik dan mental anak.

Baca Juga  Orang Tua Wajib Tahu! Ini Cara Ampuh Membentuk Anak Mandiri Sejak Dini

3. Jajan Sembarangan di Luar Sekolah: Kontrol Ketat Terhadap Asupan Makanan

Dulu, jajanan di luar sekolah adalah ‘menu wajib’ bagi anak-anak. Mulai dari cilok, cireng, es sirup, hingga permen warna-warni, semua terasa nikmat dan menggoda selera. Sekolah pun tidak terlalu mempermasalahkan kebiasaan jajan sembarangan ini. Namun, kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan bahaya jajanan tidak sehat, mengubah paradigma ini secara drastis.

Kini, sekolah semakin ketat dalam mengawasi asupan makanan siswa. Jajanan di luar sekolah dianggap sebagai sumber penyakit dan obesitas. Kantin sekolah pun ditata ulang dengan menu yang lebih sehat dan bergizi. Larangan jajan sembarangan di luar sekolah semakin sering digaungkan, demi menjaga kesehatan dan tumbuh kembang siswa secara optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *