8. Lebih Tertutup dan Enggan Berbagi Cerita Pribadi
data-sourcepos=”37:1-37:445″>Dulu, dia selalu terbuka tentang harinya, perasaannya, atau masalah yang sedang dihadapi. Sekarang, dia menjadi lebih tertutup dan misterius. Pertanyaan basa-basi Anda dijawab dengan singkat, dan dia tidak lagi berinisiatif untuk bercerita tentang kehidupannya. Keengganan untuk berbagi cerita pribadi menandakan adanya tembok emosional yang mulai dibangun. Dia tidak lagi melihat Anda sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk berbagi isi hati.
9. Kritik yang Semakin Sering dan Pedas
Jika dulu dia adalah orang yang paling suportif dan memuji Anda, kini situasinya berbalik 180 derajat. Kritik pedas dan komentar negatif mulai sering dilontarkan, bahkan untuk hal-hal kecil yang sebelumnya tidak pernah dipermasalahkan. Kritik yang terus-menerus adalah cara halus untuk merendahkan dan menjauhkan diri. Ini adalah bentuk agresi pasif yang bertujuan untuk menciptakan jarak emosional dengan membuat Anda merasa tidak nyaman atau tidak berharga.
10. “Lupa” Hal-hal Penting yang Berkaitan dengan Anda
Tanggal ulang tahun Anda, pencapaian penting dalam hidup Anda, atau janji-janji kecil yang pernah dibuat bersama, semuanya “terlupakan” begitu saja. Padahal, dulu dia adalah orang yang paling perhatian dan tidak pernah melewatkan detail-detail kecil seperti ini. Melupakan hal-hal penting yang berkaitan dengan Anda bukanlah sekadar masalah lupa, tapi lebih kepada hilangnya kepedulian dan perhatian. Ini adalah sinyal bahwa Anda tidak lagi menjadi prioritas dalam hidupnya.
11. Lebih Memilih Menghabiskan Waktu dengan Orang Lain atau Aktivitas Lain
Saat ada waktu luang, dia lebih memilih untuk pergi dengan teman-temannya, menekuni hobinya, atau melakukan aktivitas lain yang tidak melibatkan Anda. Ajakan Anda untuk menghabiskan waktu bersama seringkali ditolak dengan alasan sudah punya rencana lain. Prioritasnya jelas telah bergeser. Menghabiskan waktu dengan Anda bukan lagi menjadi pilihan utama, bahkan mungkin dihindari sebisa mungkin.
12. Lebih Lama dalam Merespons Pesan atau Panggilan Telepon
Dulu, balasan pesan darinya selalu kilat, bahkan seringkali dalam hitungan menit. Sekarang, Anda harus menunggu berjam-jam, bahkan seharian, untuk mendapatkan respons. Panggilan telepon pun jarang diangkat, atau bahkan tidak direspons sama sekali. Waktu respons yang semakin lama adalah indikasi bahwa dia tidak lagi merasa perlu untuk segera terhubung dengan Anda. Komunikasi dengan Anda bukan lagi prioritas utama dalam hidupnya.
13. Lebih Banyak Beralasan Sibuk atau Tidak Punya Waktu
Setiap kali Anda mengajak bertemu atau sekadar menelepon, jawabannya selalu sama: “Aku sedang sibuk,” atau “Aku tidak punya waktu.” Alasan sibuk menjadi tameng untuk menghindari interaksi dengan Anda. Kesibukan memang bisa menjadi alasan yang valid sesekali, tapi jika menjadi pola yang terus berulang, ini adalah indikasi kuat bahwa dia sedang berusaha menjaga jarak. Dia “sibuk” menghindari Anda, bukan benar-benar sibuk dengan pekerjaan atau aktivitas lainnya.
14. Kurangnya Empati dan Dukungan Emosional
Saat Anda sedang senang, dia tidak lagi ikut berbahagia. Saat Anda sedang sedih atau menghadapi masalah, dia tidak lagi memberikan dukungan atau empati seperti dulu. Responsnya menjadi dingin dan acuh tak acuh. Kurangnya empati dan dukungan emosional adalah tanda bahwa koneksi emosional antara Anda berdua telah merenggang. Dia tidak lagi merasa terhubung dengan perasaan Anda, dan tidak lagi peduli dengan apa yang Anda alami.
15. Perasaan Jauh yang Semakin Menguat dalam Diri Anda
Mungkin ini adalah tanda yang paling halus, namun juga paling kuat. Anda mulai merasakan ada sesuatu yang berubah dalam hubungan Anda. Perasaan jauh, terpisah, dan tidak terhubung dengannya semakin menguat dari hari ke hari. Intuisi Anda mengatakan bahwa dia sedang menjaga jarak, meskipun dia tidak pernah mengatakannya secara langsung. Perasaan ini seringkali muncul sebelum tanda-tanda lainnya menjadi lebih jelas. Dengarkan intuisi Anda. Kadang, hati kita lebih tahu daripada pikiran kita.