- Amati perilaku mereka saat bertransaksi: Perhatikan bagaimana orang tua Anda berinteraksi dengan uang dalam situasi sehari-hari, seperti saat berbelanja, membayar tagihan, atau menggunakan ATM. Apakah mereka terlihat ragu, bingung, atau kesulitan?
- Latih transaksi sederhana: Latih orang tua Anda melakukan transaksi sederhana seperti membayar tunai, menggunakan kartu debit, atau menarik uang dari ATM secara berulang. Kesabaran Anda sangat dibutuhkan dalam proses ini.
- Gunakan alat bantu visual: Buat catatan sederhana atau diagram alur untuk membantu mereka mengingat langkah-langkah transaksi keuangan yang penting. Gunakan warna dan gambar yang menarik agar lebih mudah diingat.
- Batasi transaksi tunai besar: Dorong orang tua Anda untuk mengurangi penggunaan uang tunai dalam jumlah besar. Transaksi non-tunai seperti kartu debit atau transfer bank lebih aman dan mudah dilacak.
- Edukasi tentang penipuan: Bicarakan dengan orang tua Anda mengenai berbagai jenis penipuan yang sering menargetkan lansia. Ajari mereka cara mengenali dan menghindari penipuan tersebut.
3. Keputusan Keuangan yang Aneh dan Tidak Rasional
Pernahkah orang tua Anda tiba-tiba membeli barang-barang yang tidak perlu dan mahal, padahal kondisi keuangan mereka sedang tidak baik-baik saja? Atau mungkin mereka menginvestasikan uang dalam skema investasi yang mencurigakan tanpa mempertimbangkan risikonya? Atau bahkan memberikan sumbangan dalam jumlah besar kepada orang yang baru dikenal dan tidak jelas kredibilitasnya?
Keputusan keuangan yang aneh dan tidak rasional bisa menjadi tanda bahwa orang tua Anda mengalami penurunan kemampuan dalam mengambil keputusan yang bijaksana terkait keuangan. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan fungsi kognitif, perubahan suasana hati, atau bahkan pengaruh obat-obatan tertentu. Dalam kondisi ini, mereka mungkin kehilangan kemampuan untuk berpikir jernih, mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang, atau mengenali potensi risiko dalam keputusan keuangan mereka.
Mengapa ini menjadi tanda kritis?
Keputusan keuangan yang tidak rasional dapat menguras tabungan orang tua Anda dengan cepat. Pembelian impulsif, investasi bodong, atau sumbangan yang tidak tepat sasaran bisa menghabiskan dana pensiun yang seharusnya mereka gunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Akibatnya, mereka bisa mengalami kesulitan finansial yang serius di masa depan, bahkan terpaksa bergantung sepenuhnya pada bantuan orang lain.
Apa yang bisa Anda lakukan?
- Tinjau keputusan keuangan besar: Jika orang tua Anda berencana melakukan keputusan keuangan besar seperti membeli properti, berinvestasi dalam jumlah besar, atau memberikan sumbangan yang signifikan, ajak mereka berdiskusi terlebih dahulu. Tanyakan alasan mereka mengambil keputusan tersebut dan bantu mereka mempertimbangkan risiko dan manfaatnya secara objektif.
- Waspadai investasi mencurigakan: Jika orang tua Anda tertarik pada investasi yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, bantu mereka melakukan riset dan mencari informasi lebih lanjut mengenai investasi tersebut. Ingatkan mereka untuk selalu berhati-hati terhadap tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dengan risiko minimal.
- Lindungi dari penipuan amal: Jika orang tua Anda sering menerima permintaan sumbangan dari organisasi amal yang tidak dikenal, bantu mereka memverifikasi kredibilitas organisasi tersebut sebelum memberikan sumbangan. Dorong mereka untuk menyalurkan sumbangan melalui organisasi amal yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.
- Pertimbangkan peran wali keuangan: Dalam kasus yang ekstrem, jika orang tua Anda terus-menerus membuat keputusan keuangan yang merugikan diri sendiri dan menolak untuk menerima bantuan, Anda mungkin perlu mempertimbangkan peran wali keuangan. Langkah ini memang membutuhkan proses hukum, namun bisa menjadi solusi terakhir untuk melindungi kepentingan finansial orang tua Anda.
4. Menyembunyikan Masalah Keuangan dan Menarik Diri
Apakah orang tua Anda menjadi lebih tertutup dan enggan berbicara tentang keuangan mereka? Apakah mereka menghindari topik-topik yang berkaitan dengan uang atau mengalihkan pembicaraan setiap kali Anda mencoba bertanya tentang kondisi keuangan mereka? Atau mungkin mereka menarik diri dari kegiatan sosial yang dulunya mereka nikmati karena alasan finansial, seperti tidak lagi ikut perkumpulan atau jarang keluar rumah untuk makan di restoran?
Menyembunyikan masalah keuangan dan menarik diri bisa menjadi tanda bahwa orang tua Anda merasa malu, takut, atau tertekan dengan kondisi keuangan mereka yang memburuk. Mereka mungkin merasa tidak nyaman untuk mengakui bahwa mereka kesulitan mengelola keuangan, atau khawatir menjadi beban bagi Anda dan keluarga. Akibatnya, mereka memilih untuk memendam masalah ini sendiri dan menarik diri dari interaksi sosial.
Mengapa ini menjadi tanda kritis?
Ketika masalah keuangan disembunyikan dan diabaikan, masalah tersebut cenderung akan semakin memburuk dari waktu ke waktu. Stres dan kecemasan yang dipendam juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental orang tua Anda. Penarikan diri dari kegiatan sosial juga bisa menyebabkan isolasi sosial dan depresi, yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Apa yang bisa Anda lakukan?