perisainews.com – Memasuki usia 40 tahun seringkali dianggap sebagai fase “emas” dalam kehidupan. Karir yang stabil, keluarga yang hangat, dan kematangan diri adalah beberapa hal yang umumnya dirasakan. Namun, di balik semua itu, ada perubahan alami dalam tubuh yang mulai terasa. Metabolisme tubuh melambat, massa otot berkurang, dan energi mungkin tak lagi seprima dulu. Makanan yang harus dihindari di usia 40 tahun menjadi topik krusial karena apa yang kita konsumsi sangat berpengaruh pada kualitas hidup di dekade ini dan seterusnya.
Kenapa Usia 40 Tahun Jadi Titik Balik Penting Soal Makanan?
Usia 40 tahun bukanlah akhir dari segalanya, justru ini adalah momentum yang tepat untuk lebih peduli pada diri sendiri, termasuk soal makanan. Mengapa demikian?
- Metabolisme Melambat: Penelitian dari National Institutes of Health menunjukkan bahwa setelah usia 30, metabolisme basal tubuh cenderung menurun sekitar 1-2% per dekade. Di usia 40 tahun, penurunan ini semakin signifikan. Artinya, tubuh tidak lagi membakar kalori seefisien dulu. Jika pola makan tidak disesuaikan, kalori berlebih akan lebih mudah menumpuk menjadi lemak.
- Massa Otot Berkurang (Sarkopenia): Proses alami hilangnya massa otot (sarkopenia) juga mulai meningkat di usia 40-an. Otot adalah pembakar kalori utama dalam tubuh. Semakin sedikit massa otot, semakin lambat metabolisme. Makanan yang kurang tepat dapat mempercepat hilangnya massa otot ini.
- Perubahan Hormonal: Baik pria maupun wanita mengalami perubahan hormonal di usia 40-an. Pada wanita, perimenopause mulai terjadi dengan fluktuasi hormon estrogen dan progesteron yang bisa mempengaruhi nafsu makan, penyimpanan lemak, dan mood. Pada pria, kadar testosteron mulai menurun yang juga berdampak pada energi dan massa otot.
- Risiko Penyakit Meningkat: Memasuki usia 40, risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, hipertensi, dan beberapa jenis kanker mulai meningkat. Pola makan yang buruk adalah salah satu faktor risiko utama penyakit-penyakit ini.
Jadi, usia 40 tahun bukan saatnya untuk diet ketat menyiksa diri, tapi lebih kepada memilih makanan yang cerdas dan mendukung kesehatan jangka panjang. Bukan berarti semua makanan enak harus dihindari, tapi ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi atau bahkan dihindari sama sekali di usia ini. Apa saja? Mari kita bahas satu per satu.
7 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari atau Dibatasi di Usia 40 Tahun
- data-sourcepos=”20:1-90:0″>
-
Makanan Olahan Tinggi Garam, Gula, dan Lemak Trans:
Makanan olahan seperti junk food, makanan cepat saji, makanan ringan kemasan, sosis, kornet, dan makanan instan lainnya seringkali menjadi “sahabat” di kala sibuk. Namun, di usia 40 tahun, sebaiknya Anda mulai menjauhinya. Mengapa?
- Tinggi Garam: Asupan garam berlebih dapat memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Menurut American Heart Association, batasan asupan garam yang disarankan adalah tidak lebih dari 2.300 mg per hari, dan idealnya kurang dari 1.500 mg untuk sebagian besar orang dewasa, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun. Makanan olahan seringkali “tersembunyi” kandungan garamnya.
- Tinggi Gula Tambahan: Gula tambahan, terutama dalam bentuk minuman manis dan makanan ringan, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti penurunan drastis, membuat Anda merasa lemas dan cepat lapar lagi. Konsumsi gula berlebih juga dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD).
- Lemak Trans: Lemak trans adalah jenis lemak tidak sehat yang sering ditemukan dalam makanan olahan dan makanan yang digoreng. Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (“kolesterol jahat”) dan menurunkan kolesterol HDL (“kolesterol baik”), meningkatkan risiko penyakit jantung.
Solusi: Masak makanan sendiri lebih sering. Pilih bahan-bahan segar dan minim proses. Batasi konsumsi makanan kemasan dan junk food. Biasakan membaca label nutrisi pada makanan kemasan untuk mengetahui kandungan garam, gula, dan lemak trans.
-
Minuman Manis Berlebihan (Soda, Jus Kemasan, Minuman Boba):
Minuman manis seperti soda, jus kemasan, minuman boba, teh manis instan, dan kopi kekinian dengan tambahan sirup dan whipped cream memang menyegarkan di kala dahaga. Tapi, tahukah Anda bahwa minuman-minuman ini adalah “bom gula” tanpa nutrisi?