9. Menghindari Teknologi: Gaptek Itu Ketinggalan Zaman, Bukan Keren
Dulu, mungkin ada anggapan bahwa “teknologi itu rumit dan tidak penting untuk pekerjaan saya.” Menghindari teknologi dianggap sebagai pilihan pribadi atau bahkan statement anti-mainstream.
Kenapa dulu (mungkin) dianggap bisa diterima? Dulu, tidak semua pekerjaan membutuhkan skill digital yang tinggi. Beberapa industri atau peran mungkin masih bisa dijalankan dengan cara-cara manual atau offline. Selain itu, ada anggapan bahwa “teknologi itu membuat kita kurang manusiawi.”
Kenapa sekarang menghambat? Era digital adalah the new normal. Hampir semua aspek kehidupan dan pekerjaan kita terintegrasi dengan teknologi. Menghindari teknologi sama dengan menutup diri dari peluang dan kemajuan. Perusahaan membutuhkan karyawan yang tech-savvy, adaptif terhadap teknologi baru, dan mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi. Gaptek bukan lagi excuse, tapi liability.
Solusinya: Embrace technology dan upskill diri dengan digital skills. Pelajari tools dan platform digital yang relevan dengan bidang pekerjaanmu. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan keluar dari zona nyaman teknologi. Ingat, “Technology is best when it brings people together.” Teknologi adalah enabler, bukan barrier.
10. Kerja Individualis: Lone Wolf di Era Kolaborasi
Dulu, individual contributor yang self-reliant dan independent sangat dihargai. Kemampuan untuk bekerja sendiri tanpa banyak bergantung pada orang lain dianggap sebagai value plus.
Kenapa dulu penting? Dulu, pekerjaan seringkali terstruktur secara silo dan individualistik. Karyawan diharapkan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sendiri tanpa banyak berinteraksi atau berkolaborasi dengan orang lain. Individual achievement lebih diutamakan daripada teamwork.
Kenapa sekarang menghambat? Era kolaborasi dan teamwork menuntut kemampuan untuk bekerja secara efektif dalam tim. Perusahaan mencari individu yang bisa berkolaborasi dengan baik, berbagi ide, memberikan feedback konstruktif, dan mencapai tujuan bersama. Lone wolf mentality justru bisa menghambat team performance dan inovasi. Teamwork makes the dream work.