- Tunda Mengecek Media Sosial: Berikan jeda waktu minimal satu jam setelah bangun tidur sebelum Anda menyentuh media sosial. Manfaatkan waktu tersebut untuk aktivitas positif lainnya seperti meditasi, olahraga ringan, atau membaca buku.
- Buat Rutinitas Pagi yang Positif: Ganti kebiasaan mengecek media sosial dengan rutinitas pagi yang lebih bermanfaat. Misalnya, menulis jurnal, membuat daftar prioritas harian, atau mendengarkan podcast motivasi.
- Batasi Waktu di Media Sosial: Secara umum, batasi waktu Anda di media sosial. Gunakan aplikasi timer atau fitur digital wellbeing di ponsel Anda untuk memantau dan mengontrol penggunaan media sosial.
3. Melewatkan Sarapan (Terutama Sarapan yang Tidak Sehat)
Sarapan sering disebut sebagai waktu makan terpenting dalam sehari. Setelah berpuasa semalaman, tubuh membutuhkan “bahan bakar” untuk memulai aktivitas di pagi hari. Melewatkan sarapan atau mengonsumsi sarapan yang tidak sehat (tinggi gula, rendah nutrisi) bisa berdampak buruk pada tingkat energi dan fokus Anda sepanjang hari.
Ketika Anda melewatkan sarapan, kadar gula darah Anda cenderung rendah. Hal ini bisa menyebabkan rasa lemas, sulit berkonsentrasi, dan mudah merasa lelah. Selain itu, sarapan yang tidak sehat juga bisa memberikan energi “semu” yang hanya bertahan sebentar, kemudian diikuti dengan energy crash yang membuat Anda merasa lebih malas dan lesu.
Kenapa bisa bikin malas?
- Kekurangan Energi: Tubuh kekurangan glukosa sebagai sumber energi utama untuk otak dan otot.
- Kadar Gula Darah Tidak Stabil: Melewatkan sarapan atau sarapan tidak sehat bisa menyebabkan fluktuasi kadar gula darah, yang berdampak pada mood dan tingkat energi.
- Kekurangan Nutrisi Penting: Sarapan yang sehat memberikan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi optimal.
Solusinya?
- Jangan Lewatkan Sarapan: Usahakan selalu menyempatkan diri untuk sarapan setiap pagi, meskipun hanya dengan menu yang sederhana.
- Pilih Sarapan Sehat dan Seimbang: Sarapan idealnya mengandung karbohidrat kompleks (misalnya, roti gandum, oatmeal), protein (telur, yogurt), dan serat (buah-buahan, sayuran).
- Persiapan Sarapan Malam Sebelumnya: Jika Anda sering terburu-buru di pagi hari, siapkan bahan-bahan sarapan Anda di malam sebelumnya. Misalnya, oatmeal instant atau buah-buahan yang sudah dipotong.
4. Terlalu Banyak Mengonsumsi Kafein
data-sourcepos=”67:1-67:358″>Kopi atau teh memang menjadi minuman andalan bagi banyak orang untuk meningkatkan energi dan fokus di pagi hari atau saat merasa lelah. Kafein memang efektif dalam memberikan “dorongan” energi sementara. Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak atau terlalu sering, kafein justru bisa menimbulkan efek samping yang merugikan, termasuk meningkatkan rasa malas.
Konsumsi kafein berlebihan bisa menyebabkan kecemasan, jantung berdebar, sulit tidur, dan energy crash setelah efek kafeinnya hilang. Energy crash ini justru membuat Anda merasa lebih lemas dan tidak termotivasi untuk melakukan aktivitas apa pun. Selain itu, ketergantungan pada kafein juga bisa membuat Anda merasa lemas dan tidak berenergi jika tidak mengonsumsi kafein dalam jumlah yang biasa.
Kenapa bisa bikin malas?
- Energy Crash: Efek stimulan kafein hanya sementara. Setelah efeknya hilang, Anda justru bisa mengalami energy crash yang membuat Anda merasa lebih lemas dan malas.
- Kecemasan dan Gelisah: Kafein bisa memicu kecemasan dan gelisah pada beberapa orang, yang justru bisa menghambat produktivitas dan meningkatkan rasa malas.
- Ketergantungan dan Toleransi: Konsumsi kafein berlebihan bisa menyebabkan ketergantungan. Tubuh menjadi toleran terhadap kafein, sehingga Anda membutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama.
Solusinya?