perisainews.com – Siapa sih yang tidak ingin produktif setiap hari? Rasanya semua orang pasti setuju bahwa memiliki hari yang produktif adalah kunci untuk meraih banyak hal dalam hidup. Tapi, pernahkah Anda merasa sudah berusaha keras, namun rasa malas tetap saja menghantui? Mungkin tanpa disadari, beberapa kebiasaan sehari-hari yang terlihat biasa saja justru menjadi biang keladi meningkatnya rasa malas tersebut.
Jangan salah paham dulu, ya. Bukannya artikel ini mau menggurui. Justru sebaliknya, kita sama-sama belajar dan introspeksi diri. Kadang, niat hati ingin menjadi pribadi yang aktif dan bersemangat, eh, malah terjebak dalam lingkaran kebiasaan yang tanpa sadar justru menarik kita mundur.
Nah, penasaran kan kebiasaan apa saja yang dimaksud? Yuk, kita bahas satu per satu, supaya kita bisa lebih waspada dan segera melakukan perubahan jika kebiasaan-kebiasaan ini ada dalam rutinitas harian kita.
1. Menunda Alarm Berkali-kali (Snoozing)
Siapa di sini yang kalau alarm berbunyi pagi hari langsung sigap bangun? Angkat tangan! Hmm, sepertinya tidak banyak, ya. Jujur saja, godaan untuk menekan tombol “snooze” memang sangat besar. Rasanya seperti ada “bonus” waktu tidur beberapa menit lagi sebelum benar-benar harus bangun dan menghadapi hari.
Tapi tahukah Anda, kebiasaan menunda alarm ini justru bisa membuat Anda semakin malas dan lesu sepanjang hari? Ketika Anda menekan tombol “snooze”, Anda sebenarnya sedang membangunkan tubuh Anda kembali dari tidur yang nyenyak, lalu memaksanya tidur lagi dalam waktu singkat. Siklus tidur yang terputus-putus ini justru membuat Anda merasa lebih grogi dan tidak segar saat bangun sepenuhnya.
Kenapa bisa bikin malas?
- Mengacaukan Siklus Tidur: Tidur yang terfragmentasi tidak berkualitas. Tubuh dan otak tidak mendapatkan istirahat yang cukup dan optimal.
- Membuat Anda Semakin Lelah: Alih-alih menambah energi, snoozing justru membuat Anda merasa lebih lelah dan lemas saat bangun.
- Meningkatkan Inersia Tidur: Inersia tidur adalah perasaan grogi dan disorientasi setelah bangun tidur. Snoozing justru memperpanjang durasi inersia tidur ini.
Solusinya?
- Letakkan Alarm Jauh dari Jangkauan: Dengan begitu, Anda terpaksa harus bangun dari tempat tidur untuk mematikan alarm. Sedikit bergerak di pagi hari akan membantu Anda lebih cepat terjaga.
- Cahaya Matahari Pagi: Buka tirai jendela begitu bangun. Cahaya matahari membantu mengatur ritme sirkadian tubuh dan membuat Anda lebih segar.
- Minum Air Putih: Dehidrasi ringan saat tidur bisa membuat Anda merasa lesu. Segelas air putih setelah bangun tidur bisa membantu menghidrasi tubuh dan meningkatkan energi.
2. Langsung Mengecek Media Sosial di Pagi Hari
Pagi hari seharusnya menjadi waktu yang tenang dan fokus untuk mempersiapkan diri memulai hari. Tapi, banyak dari kita yang justru langsung meraih ponsel dan membuka aplikasi media sosial begitu bangun tidur. Mulai dari Instagram, TikTok, Twitter, dan berbagai platform lainnya seolah menjadi “menu sarapan” digital kita setiap pagi.
Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, tapi dampaknya cukup signifikan terhadap tingkat kemalasan Anda. Melihat unggahan-unggahan orang lain di media sosial, terutama yang menampilkan pencapaian, liburan mewah, atau kehidupan yang “sempurna” bisa memicu perasaan insecure, iri, atau bahkan fear of missing out (FOMO). Perasaan-perasaan negatif ini justru bisa menguras energi dan motivasi Anda sebelum hari bahkan dimulai.
Kenapa bisa bikin malas?
- Banjir Informasi Negatif: Media sosial seringkali dipenuhi dengan berita negatif, drama, atau perbandingan sosial yang tidak sehat. Ini bisa memengaruhi mood dan energi Anda secara keseluruhan.
- Membandingkan Diri dengan Orang Lain: Melihat pencapaian orang lain di media sosial bisa memicu perasaan insecure dan tidak termotivasi untuk melakukan sesuatu.
- Prokrastinasi Terselubung: Mengecek media sosial di pagi hari adalah bentuk prokrastinasi terselubung. Anda menunda pekerjaan atau aktivitas penting lainnya dengan alasan “sekadar mengecek media sosial sebentar”.
Solusinya?
