- Bayu dan Rina sudah menikah 10 tahun. Kehidupan seks mereka masih aktif, tetapi di luar ranjang, mereka jarang bersentuhan. Mereka duduk bersebelahan di sofa tanpa berpegangan tangan, tidur seranjang tanpa berpelukan. Rina merasa seperti teman sekamar daripada istri yang dicintai. Kehangatan dalam pernikahan mereka perlahan memudar, digantikan oleh kekosongan.
Solusinya?
- Sentuhan kecil setiap hari: Integrasikan sentuhan fisik non-seksual dalam rutinitas harian Anda. Berikan pelukan singkat saat berpapasan, cium keningnya sebelum tidur, pegang tangannya saat berjalan-jalan, atau sekadar sentuh pundaknya saat berbicara.
- Pijatan ringan: Tawarkan pijatan ringan di pundak atau kaki setelah hari yang melelahkan. Ini adalah cara yang bagus untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
- Berpelukan lebih lama: Saat berpelukan, jangan lepaskan terlalu cepat. Berpelukanlah selama beberapa detik lebih lama. Rasakan kehangatan tubuh pasangan Anda.
- Perhatikan bahasa cinta pasangan: Beberapa orang lebih menghargai sentuhan fisik daripada yang lain. Perhatikan bagaimana istri Anda merespons sentuhan Anda dan sesuaikan frekuensi dan jenis sentuhan yang Anda berikan.
Sentuhan fisik non-seksual adalah cara sederhana namun ampuh untuk menjaga api cinta tetap menyala. Ini adalah pengingat konstan bahwa Anda peduli, mencintai, dan selalu ada untuk pasangan Anda, bahkan dalam kesibukan sehari-hari.
3. Mengabaikan Kencan dan Waktu Berkualitas Berdua: Romansa Bukan Hanya Kenangan Masa Lalu
Setelah menikah dan memiliki anak, kencan romantis seringkali menjadi prioritas terakhir. Alasannya klasik: sibuk bekerja, mengurus anak, atau merasa sudah tidak perlu lagi berkencan karena “kan sudah menikah.” Padahal, kencan dan waktu berkualitas berdua justru semakin penting untuk menjaga kehangatan pernikahan seiring bertambahnya usia pernikahan.
Mengapa ini penting? Kencan bukan hanya tentang makan malam mewah atau liburan mahal. Ini tentang menciptakan ruang khusus untuk fokus pada satu sama lain, terlepas dari rutinitas dan tanggung jawab sehari-hari. Kencan adalah investasi dalam hubungan, kesempatan untuk terhubung kembali, menghidupkan romansa, dan menciptakan kenangan baru bersama.
Contoh konkret:
- Dika dan Maya terjebak dalam rutinitas yang padat. Setiap akhir pekan diisi dengan kegiatan anak-anak atau pekerjaan rumah. Mereka tidak pernah lagi pergi berkencan seperti dulu saat masih pacaran. Maya merasa Dika lebih fokus pada pekerjaan dan anak-anak daripada dirinya. Ia merindukan waktu berdua yang berkualitas dan perhatian romantis dari Dika.
Solusinya?
- Jadwalkan kencan rutin: Masukkan “kencan malam” ke dalam agenda mingguan atau bulanan Anda, sama seperti jadwal rapat penting di kantor. Anggap ini sebagai prioritas.
- Tidak perlu mewah, yang penting berkualitas: Kencan tidak harus selalu mahal. Jalan-jalan sore di taman, masak makan malam bersama di rumah, menonton film sambil berpelukan, atau sekadar ngobrol santai di kafe juga bisa menjadi kencan yang berkualitas.
- Variasi kencan: Jangan terpaku pada rutinitas kencan yang itu-itu saja. Cobalah hal-hal baru bersama, seperti mencoba restoran baru, mengunjungi museum, atau mengikuti kelas memasak bersama. Ini akan menambah keseruan dan pengalaman baru dalam hubungan Anda.
- Fokus saat berkencan: Saat berkencan, fokuslah sepenuhnya pada pasangan Anda. Hindari membahas pekerjaan atau masalah rumah tangga. Matikan ponsel atau setidaknya jauhkan dari jangkauan. Jadikan waktu kencan sebagai momen eksklusif untuk berdua.
Kencan dan waktu berkualitas berdua adalah cara untuk “mengisi ulang baterai” romansa dalam pernikahan. Ini adalah pengingat bahwa di tengah kesibukan hidup, Anda dan pasangan tetap menjadi prioritas utama satu sama lain.