- Tren yang Mendasari: Meningkatnya kesadaran akan dampak negatif screen time berlebihan dan ketergantungan digital, kebutuhan akan keseimbangan work-life balance di era digital, meningkatnya masalah kesehatan mental terkait penggunaan media sosial dan teknologi digital.
- Keterampilan Utama: Pemahaman psikologi dan kesehatan mental, pengetahuan tentang teknologi digital dan dampaknya, kemampuan komunikasi dan coaching, empati dan skill mendengarkan, kemampuan mengembangkan program pelatihan dan workshop.
7. Navigator dan Konselor Kesehatan Mental Berbasis Teknologi
Akses terhadap layanan kesehatan mental masih menjadi tantangan di banyak negara. Teknologi menawarkan solusi untuk mengatasi masalah ini melalui layanan kesehatan mental berbasis digital. Navigator dan Konselor Kesehatan Mental Berbasis Teknologi memanfaatkan platform digital (seperti aplikasi mobile, chatbot, telehealth) untuk memberikan dukungan dan layanan kesehatan mental yang lebih mudah diakses, terjangkau, dan personal.
Mereka dapat memberikan konseling online, terapi perilaku kognitif berbasis aplikasi, program meditasi guided digital, atau menghubungkan pasien dengan sumber daya kesehatan mental yang relevan melalui platform telehealth. Pekerjaan ini membutuhkan latar belakang pendidikan di bidang psikologi, konseling, atau pekerjaan sosial, serta pemahaman tentang teknologi digital dan aplikasi kesehatan mental. Empati, skill mendengarkan yang baik, dan kemampuan membangun hubungan online yang terapeutik juga sangat penting. Dengan semakin diterimanya layanan kesehatan mental berbasis teknologi, permintaan akan navigator dan konselor kesehatan mental berbasis teknologi akan terus meningkat, terutama setelah pandemi COVID-19 yang meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.
- Tren yang Mendasari: Meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan mental tradisional, perkembangan teknologi telehealth dan aplikasi kesehatan mental, stigma terhadap kesehatan mental yang mulai berkurang.
- Keterampilan Utama: Latar belakang pendidikan psikologi, konseling, atau pekerjaan sosial, pemahaman tentang kesehatan mental dan gangguan mental, pengetahuan tentang teknologi telehealth dan aplikasi kesehatan mental, empati dan skill mendengarkan yang baik, kemampuan membangun hubungan terapeutik online.
8. Pengembang dan Insinyur Kendaraan Otonom
Mobil self-driving atau kendaraan otonom bukan lagi sekadar prototipe eksperimental. Teknologi ini terus berkembang pesat dan diperkirakan akan merevolusi industri transportasi di masa depan. Pengembang dan Insinyur Kendaraan Otonom akan menjadi pionir dalam mewujudkan visi transportasi masa depan ini. Mereka merancang, mengembangkan, dan menguji sistem perangkat lunak dan perangkat keras yang memungkinkan kendaraan untuk beroperasi secara otomatis tanpa intervensi manusia.
Pekerjaan ini membutuhkan latar belakang pendidikan di bidang teknik (elektro, komputer, mesin), robotika, atau ilmu komputer, serta pemahaman mendalam tentang sensor, algoritma navigasi, machine learning, dan sistem kontrol. Kreativitas, inovasi, dan kemampuan problem-solving sangat dibutuhkan dalam karir ini. Dengan semakin dekatnya era kendaraan otonom, permintaan akan pengembang dan insinyur kendaraan otonom akan terus meningkat, membuka peluang karir yang sangat menarik dan menantang.
- Tren yang Mendasari: Perkembangan teknologi kendaraan otonom yang semakin pesat, investasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan kendaraan otonom, potensi kendaraan otonom untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan transportasi, dukungan pemerintah untuk pengembangan teknologi kendaraan otonom.
- Keterampilan Utama: Latar belakang teknik (elektro, komputer, mesin), robotika, atau ilmu komputer, pemahaman mendalam tentang sensor, algoritma navigasi, machine learning, dan sistem kontrol, kemampuan inovasi dan problem-solving, pengetahuan tentang regulasi dan standar keselamatan kendaraan otonom.
9. Pembangun dan Perawat Komunitas Digital Berbasis Web3
Web3, generasi internet berikutnya yang berbasis blockchain, menjanjikan internet yang lebih terdesentralisasi, transparan, dan dimiliki oleh pengguna. Di dunia Web3, komunitas digital menjadi semakin penting, dan dibutuhkan profesional yang mampu membangun dan merawat komunitas-komunitas ini. Pembangun dan Perawat Komunitas Digital Berbasis Web3 akan menjadi arsitek komunitas online di era Web3. Mereka membangun platform komunitas berbasis blockchain, memfasilitasi interaksi antar anggota komunitas, memoderasi konten, dan mengembangkan strategi untuk pertumbuhan dan engagement komunitas.
Pekerjaan ini membutuhkan pemahaman tentang teknologi blockchain, cryptocurrency, decentralized autonomous organization (DAO), serta skill komunitas management, marketing digital, dan komunikasi yang baik. Kemampuan membangun hubungan dan networking dalam komunitas online juga sangat penting. Dengan semakin berkembangnya ekosistem Web3, permintaan akan pembangun dan perawat komunitas digital berbasis Web3 akan terus meningkat, terutama di kalangan proyek-proyek blockchain, crypto, dan metaverse.
