5. “Kalau Boleh Tahu, Apa yang Membuatmu Berpikir Begitu?”
Respons ini bersifat ingin tahu dan mengajak mereka untuk menjelaskan lebih lanjut alasan di balik saran mereka. Respons ini cocok digunakan saat kamu benar-benar ingin memahami perspektif mereka atau merasa ada informasi yang mungkin terlewatkan. Ini juga bisa menjadi cara untuk menguji validitas saran mereka dengan meminta mereka untuk membenarkan pendapat mereka.
Kenapa Elegan?
- Mendorong Refleksi: Pertanyaan ini memaksa mereka untuk berpikir lebih dalam tentang saran mereka dan mungkin menyadari bahwa saran mereka tidak sepenuhnya relevan atau didukung oleh bukti yang kuat.
- Mendapatkan Informasi Tambahan: Kamu mungkin mendapatkan informasi baru atau sudut pandang yang sebelumnya tidak kamu pertimbangkan.
- Mengendalikan Percakapan: Dengan mengajukan pertanyaan, kamu mengambil kendali percakapan dan mengarahkannya ke arah yang kamu inginkan.
Contoh Penggunaan:
Kamu sedang presentasi ide bisnis, dan mentormu yang sok tahu berkata, “Ide bisnis kamu ini nggak akan laku. Pasar sudah jenuh dengan produk seperti ini.” Kamu bisa merespons dengan tenang, “Kalau boleh tahu, apa yang membuatmu berpikir begitu? Mungkin ada data atau tren pasar yang terlewatkan olehku?”
6. “Aku Menghargai Perhatianmu, Tapi Aku Lebih Suka Mencari Solusinya Sendiri Dulu…”
Respons ini menyampaikan penghargaan atas perhatian mereka, tapi dengan sopan menyatakan bahwa kamu ingin menyelesaikan masalah atau mencari solusi sendiri terlebih dahulu. Respons ini cocok digunakan saat kamu merasa mampu mengatasi situasi tersebut sendiri dan tidak membutuhkan bantuan atau saran dari orang lain.
Kenapa Elegan?
- Menunjukkan Kemandirian: Kamu menegaskan bahwa kamu adalah pribadi yang mandiri dan mampu menyelesaikan masalah sendiri.
- Menghargai Proses Belajar: Kamu menunjukkan bahwa kamu menghargai proses belajar dan ingin menemukan solusi sendiri, yang bisa lebih bermanfaat dalam jangka panjang.
- Mengurangi Ketergantungan: Respons ini membantu mengurangi ketergantungan pada saran orang lain dan membangun kepercayaan diri dalam mengambil keputusan.
Contoh Penggunaan:
Kamu sedang mencoba memperbaiki komputer yang rusak, dan tetanggamu yang sok tahu datang dan berkata, “Kamu nggak bisa benerin komputer sendiri. Bawa aja ke tukang servis, lebih cepat dan aman.” Kamu bisa merespons dengan sopan, “Aku menghargai perhatianmu, tapi aku lebih suka mencoba mencari solusinya sendiri dulu. Aku lagi belajar juga nih soal komputer.”
7. “Hmm, Aku Belum Yakin dengan Itu, Tapi Terima Kasih Sudah Berbagi…”
Respons ini jujur dan lugas, tapi tetap disampaikan dengan sopan. Kamu menyatakan ketidaksetujuanmu terhadap saran mereka, tapi tetap mengucapkan terima kasih atas kesediaan mereka berbagi. Respons ini cocok digunakan saat kamu merasa saran mereka benar-benar tidak tepat atau bertentangan dengan nilai-nilai atau prinsipmu.
Kenapa Elegan?
- Jujur dan Asertif: Kamu menyampaikan pendapatmu dengan jujur dan asertif tanpa harus bersikap konfrontatif.
- Menjaga Integritas: Kamu tetap berpegang pada keyakinanmu sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain yang tidak sesuai denganmu.
- Mengakhiri Diskusi dengan Jelas: Respons ini mengisyaratkan bahwa kamu tidak akan mengikuti saran mereka dan tidak ingin membahasnya lebih lanjut.
Contoh Penggunaan:
Temanmu yang sok tahu memberimu saran untuk berbohong demi keuntungan pribadi. Kamu bisa merespons dengan tegas, “Hmm, aku belum yakin dengan itu, tapi terima kasih sudah berbagi pendapatmu.”
