BisnisKarir

5 Kalimat Terlarang dalam Negosiasi! Merusak Kesepakatan

×

5 Kalimat Terlarang dalam Negosiasi! Merusak Kesepakatan

Sebarkan artikel ini
5 Kalimat Terlarang dalam Negosiasi! Merusak Kesepakatan
5 Kalimat Terlarang dalam Negosiasi! Merusak Kesepakatan (www.freepik.com)
  • Menunjukkan Kekalahan: Mengatakan “terserah Anda saja” adalah sinyal bahwa Anda menyerah dan tidak lagi memperjuangkan kepentingan Anda. Ini adalah kekalahan telak dalam negosiasi.
  • Menimbulkan Resentimen: Mengucapkan kalimat ini dengan nada pasrah atau kesal bisa menimbulkan resentimen dan perasaan tidak dihargai pada pihak lawan. Ini bisa merusak hubungan jangka panjang, bahkan jika kesepakatan tetap tercapai.
  • Kehilangan Peluang untuk Kepentingan Anda: Negosiasi adalah tentang memperjuangkan kepentingan Anda. Menyerah dengan mengatakan “terserah Anda saja” berarti Anda kehilangan peluang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik atau setidaknya melindungi kepentingan Anda.

Alternatif yang Lebih Baik:

Alih-alih menyerah, cobalah untuk tetap tenang dan fokus pada tujuan negosiasi. Jika Anda merasa frustrasi, ambil jeda sejenak untuk menenangkan diri dan kembali dengan kepala dingin. Contohnya:

  • “Saya merasa kita belum mencapai titik temu yang ideal. Bisakah kita kembali meninjau beberapa poin penting dan mencari area kompromi yang mungkin belum kita eksplorasi?”
  • “Saya memahami sudut pandang Anda, namun saya masih merasa ada beberapa hal yang perlu kita diskusikan lebih lanjut agar kesepakatan ini benar-benar saling menguntungkan. Bisakah kita luangkan waktu untuk membahasnya sekali lagi?”

Dengan tetap tenang dan fokus pada solusi, Anda menunjukkan bahwa Anda masih berkomitmen untuk mencari kesepakatan yang baik, tanpa menyerah pada frustrasi.

Negosiasi yang Efektif Dimulai dari Bahasa yang Tepat

Negosiasi bukan hanya tentang angka dan data, tetapi juga tentang komunikasi yang efektif. Kalimat-kalimat yang kita ucapkan memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi jalannya negosiasi, baik ke arah positif maupun negatif.

Baca Juga  10 Sinyal Bahaya Ini Diam-Diam Bikin Pria Mundur dari Hubungan, Waspadalah!

Dengan menghindari lima kalimat yang telah kita bahas dan menggantinya dengan alternatif yang lebih konstruktif, Anda akan menjadi negosiator yang lebih handal, efektif, dan mampu mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Ingatlah, negosiasi adalah seni untuk mencapai kesepakatan, bukan medan pertempuran untuk mencari pemenang dan pecundang. Bahasa yang bijak adalah kunci utama dalam seni ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *