Daftar Kata yang Sering Disalahpahami Antar Generasi: Dari “Generasi Micin” hingga “Slay”
Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret, berikut adalah beberapa contoh kata dan frasa yang seringkali diartikan berbeda oleh Millennials dan Gen Z:
1. “Generasi Micin”
- Arti bagi Millennials: Istilah ini populer di kalangan Millennials pada akhir 2010-an sebagai sindiran terhadap generasi muda yang dianggap lemah, cengeng, atau mudah panik. “Micin” dalam konteks ini merujuk pada MSG (Monosodium Glutamate) yang diasosiasikan dengan efek negatif pada otak (meskipun klaim ini tidak sepenuhnya didukung oleh penelitian ilmiah).
- Arti bagi Gen Z: Gen Z kurang familiar dengan konotasi negatif dari istilah “generasi micin”. Mereka lebih mungkin mengartikannya secara literal sebagai generasi yang menyukai makanan dengan MSG atau bahkan tidak mengerti sama sekali maksudnya. Bagi Gen Z, istilah ini mungkin terdengar kuno atau tidak relevan.
2. “Baper” (Bawa Perasaan)
- Arti bagi Millennials: “Baper” adalah singkatan yang populer di kalangan Millennials untuk menggambarkan seseorang yang terlalu sensitif atau mudah tersinggung. Istilah ini sering digunakan dalam konteks humor atau嘲讽 (cáofěng – sarkasme).
- Arti bagi Gen Z: Gen Z masih menggunakan istilah “baper”, tetapi dengan nuansa yang sedikit berbeda. Bagi mereka, “baper” tidak selalu berkonotasi negatif. Terkadang, “baper” bisa digunakan untuk menunjukkan empati atau pengakuan terhadap perasaan seseorang. Selain itu, Gen Z juga lebih terbuka dalam membahas kesehatan mental dan emosi, sehingga istilah “baper” tidak selalu dianggap sebagai sesuatu yangTabu atau memalukan.
3. “Santuy”
- Arti bagi Millennials: “Santuy” adalah bahasa gaul yang populer di kalangan Millennials untuk menggambarkan sikap santai, tenang, dan tidak terburu-buru. Istilah ini sering digunakan sebagai mantra untuk menghadapi stres atau tekanan hidup.
- Arti bagi Gen Z: Gen Z juga menggunakan “santuy”, tetapi mungkin dengan frekuensi yang lebih rendah dibandingkan Millennials. Gen Z memiliki banyak sekali kosakata bahasa gaul baru yang muncul setiap hari, sehingga “santuy” mungkin dianggap sedikit ketinggalan zaman bagi sebagian Gen Z yang selalu ingin up-to-date dengan tren terbaru. Sebagai gantinya, Gen Z mungkin lebih sering menggunakan istilah seperti “chill”, “relax”, atau bahasa gaul baru lainnya yang sedang populer.
4. “Slay”
- Arti bagi Millennials: Millennials mungkin mengenal “slay” sebagai kata kerja dalam bahasa Inggris yang berarti “membunuh” atau “menghabisi”. Dalam konteks informal, “slay” bisa berarti melakukan sesuatu dengan sangat baik atau mengesankan. Namun, penggunaan “slay” di kalangan Millennials tidak sepopuler di Gen Z.
- Arti bagi Gen Z: Bagi Gen Z, “slay” adalah bahasa gaul yang sangat populer dan sering digunakan sebagai pujian atau ungkapan kekaguman. “Slay” berarti “keren banget”, “gokil”, “parah kerennya”, atau “mengagumkan”. Gen Z menggunakan “slay” untuk memuji penampilan, gaya, bakat, atau pencapaian seseorang. Istilah ini sangat umum di media sosial, terutama di platform seperti TikTok dan Instagram.
5. “Valid”
- Arti bagi Millennials: “Valid” bagi Millennials umumnya diartikan sesuai dengan makna aslinya dalam bahasa Inggris, yaitu “sah”, “berlaku”, atau “beralasan”. Millennials menggunakan “valid” untuk menyatakan persetujuan atau membenarkan suatu pernyataan atau argumen.
- Arti bagi Gen Z: Gen Z memperluas makna “valid” menjadi lebih dari sekadar “sah” atau “beralasan”. Bagi Gen Z, “valid” bisa berarti “benar banget”, “setuju banget”, “gue setuju sama lo”, atau bahkan sekadar ungkapan untuk menunjukkan bahwa mereka mendengarkan dan memahami apa yang lawan bicara katakan. Penggunaan “valid” oleh Gen Z lebih fleksibel dan ekspresif dibandingkan dengan Millennials.
6. “Pansos” (Panjat Sosial)