6. Janji yang Tidak Ditepati
Janji adalah hal yang sakral bagi anak-anak. Ketika orang tua membuat janji, anak-anak menaruh harapan dan kepercayaan yang besar bahwa janji tersebut akan ditepati. Janji yang tidak ditepati, sekecil apapun, dapat merusak kepercayaan anak terhadap orang tua, dan membuat mereka merasa kecewa dan dikhianati.
Misalnya, janji untuk mengajak anak bermain di taman setelah pulang kerja, atau janji untuk membelikan mainan jika anak mendapatkan nilai bagus di sekolah, mungkin terlihat sederhana bagi orang tua. Namun, bagi anak, janji ini adalah sesuatu yang sangat dinanti-nantikan. Ketika janji tersebut tidak ditepati tanpa alasan yang jelas atau penjelasan yang memadai, anak akan merasa sangat kecewa.
Kepercayaan adalah fondasi penting dalam hubungan orang tua dan anak. Ketika kepercayaan ini rusak akibat janji yang tidak ditepati, akan sulit untuk membangunnya kembali. Oleh karena itu, sebelum membuat janji kepada anak, pertimbangkan dengan matang apakah janji tersebut realistis untuk ditepati. Jika memungkinkan, libatkan anak dalam membuat janji, dan jelaskan konsekuensinya jika janji tidak bisa ditepati. Jika terpaksa tidak dapat menepati janji, berikan penjelasan yang jujur dan empatik kepada anak, serta tawarkan alternatif atau kompensasi yang sesuai.
7. Detail Kecil dalam Penampilan dan Lingkungan
Anak-anak memiliki perhatian yang luar biasa terhadap detail kecil dalam penampilan orang tua dan lingkungan sekitar. Mereka mungkin memperhatikan perubahan kecil pada gaya rambut orang tua, pakaian baru yang dikenakan, atau bahkan perubahan tata letak perabotan di rumah. Detail-detail ini mungkin luput dari perhatian orang dewasa yang lebih fokus pada gambaran besar, namun bagi anak, detail kecil ini bisa sangat menarik dan bermakna.
Misalnya, seorang anak mungkin memperhatikan bahwa ibunya mengganti model rambut, atau ayahnya memakai kemeja baru. Mereka mungkin mengomentari perubahan tersebut, atau sekadar memperhatikannya dalam diam. Perhatian terhadap detail ini menunjukkan bahwa anak-anak adalah pengamat yang teliti, dan mereka peduli terhadap orang-orang dan lingkungan di sekitar mereka.
Orang tua dapat memanfaatkan kepekaan anak terhadap detail ini untuk meningkatkan interaksi dan komunikasi dengan anak. Misalnya, orang tua bisa bertanya kepada anak apakah mereka memperhatikan sesuatu yang baru pada penampilan orang tua, atau mengajak anak untuk mencari perbedaan antara dua gambar yang hampir serupa. Kegiatan-kegiatan ini dapat melatih kemampuan observasi anak, serta mempererat hubungan orang tua dan anak melalui interaksi yang menyenangkan.
8. Ketika Orang Tua Sibuk dengan Gadget
Di era digital ini, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang dewasa. Namun, kesibukan orang tua dengan gadget, terutama saat berinteraksi dengan anak, dapat diperhatikan oleh anak dan memberikan dampak negatif pada hubungan orang tua dan anak. Anak-anak sangat peka terhadap perhatian yang diberikan orang tua, dan ketika orang tua lebih fokus pada layar gadget daripada pada anak, anak bisa merasa diabaikan dan tidak penting.
Ketika orang tua terlalu sering memeriksa ponsel saat berbicara dengan anak, atau lebih asyik bermain media sosial daripada bermain dengan anak, anak mungkin merasa bahwa gadget lebih penting daripada dirinya. Perilaku ini dapat mengurangi kualitas interaksi orang tua dan anak, serta menghambat perkembangan emosional dan sosial anak. Anak-anak belajar tentang interaksi sosial dan emosi melalui interaksi tatap muka dengan orang tua. Jika interaksi ini terganggu oleh gadget, anak-anak mungkin kehilangan kesempatan berharga untuk belajar dan berkembang.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menyadari dampak kesibukan dengan gadget terhadap anak. Ketika berinteraksi dengan anak, usahakan untuk meminimalkan gangguan gadget, berikan perhatian penuh kepada anak, dan fokus pada interaksi tatap muka yang berkualitas. Ciptakan waktu khusus tanpa gadget setiap hari, misalnya saat makan malam bersama atau sebelum tidur, untuk mempererat hubungan keluarga dan memberikan contoh yang baik kepada anak tentang penggunaan teknologi yang bijaksana.