Parenting

Jangan Kaget! Anak Ternyata Selalu Mengamati 10 Hal Ini

×

Jangan Kaget! Anak Ternyata Selalu Mengamati 10 Hal Ini

Sebarkan artikel ini
Jangan Kaget! Anak Ternyata Selalu Mengamati 10 Hal Ini
Jangan Kaget! Anak Ternyata Selalu Mengamati 10 Hal Ini (www.freepik.com)

3. Perubahan dalam Rutinitas Harian

Anak-anak, terutama usia пра-sekolah dan sekolah dasar, sangat menghargai rutinitas. Rutinitas memberikan rasa aman,prediktabilitas, dan struktur dalam dunia mereka yang masih dipelajari. Perubahan sekecil apapun dalam rutinitas harian dapat diperhatikan oleh anak dan bahkan menimbulkan kecemasan atau kebingungan, terutama bagi anak yang lebih sensitif.

Contohnya, perubahan jam makan, jam tidur, atau rute perjalanan ke sekolah, mungkin terlihat sepele bagi orang dewasa. Namun, bagi anak, perubahan ini bisa mengganggu kenyamanan dan rasa aman mereka. Anak-anak terbiasa dengan urutan kegiatan tertentu, dan ketika urutan tersebut berubah, mereka mungkin merasa dunia mereka sedikit terguncang.

Perubahan rutinitas tidak selalu negatif, tetapi penting bagi orang tua untuk menyadari dampaknya pada anak. Ketika perubahan tak terhindarkan, seperti adanya kegiatan baru atau perubahan jadwal kerja orang tua, komunikasikan perubahan tersebut kepada anak sebelumnya. Jelaskan mengapa perubahan itu terjadi, dan apa yang akan tetap sama. Libatkan anak dalam menyesuaikan diri dengan rutinitas baru, dan berikan dukungan emosional selama masa transisi. Dengan demikian, anak akan merasa lebih siap dan aman dalam menghadapi perubahan.

Baca Juga  Kurang Tidur Bisa Bikin Bayi Kurang Pintar? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

4. Ketika Orang Tua Tidak Memperhatikan Minat Mereka

Anak-anak sangat senang ketika orang tua menunjukkan minat pada hal-hal yang mereka sukai. Perhatian orang tua terhadap minat anak adalah validasi bahwa apa yang mereka lakukan atau sukai itu berharga dan penting. Sebaliknya, ketika orang tua terlihat tidak tertarik atau mengabaikan minat anak, anak bisa merasa kecewa, tidak dihargai, atau bahkan merasa minat mereka tidak penting.

Misalnya, seorang anak yang gemar menggambar mungkin sangat antusias menunjukkan hasil karyanya kepada orang tua. Jika orang tua merespons dengan acuh tak acuh, atau hanya memberikan pujian singkat tanpa melihat detail gambar dengan seksama, anak mungkin merasa kurang dihargai. Padahal, yang anak inginkan adalah perhatian dan apresiasi yang tulus dari orang tua terhadap usahanya.

Baca Juga  Tanpa Disadari, Pola Pikir Ini Bisa Memicu Amarah Berlebihan!

Sebaliknya, ketika orang tua meluangkan waktu untuk benar-benar memperhatikan minat anak, bertanya tentang apa yang mereka gambar, atau bahkan ikut serta dalam kegiatan yang anak sukai, anak akan merasa sangat senang dan termotivasi. Perhatian ini adalah bentuk dukungan emosional yang sangat berarti bagi anak. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk memperhatikan minat anak, ajukan pertanyaan, berikan pujian yang spesifik, dan tunjukkan ketertarikan yang tulus. Hal ini akan mempererat hubungan orang tua dan anak, serta mendukung perkembangan minat dan bakat anak.

5. Perlakuan yang Tidak Adil antara Saudara Kandung

Kepekaan anak terhadap keadilan sangat tinggi, terutama dalam konteks hubungan dengan saudara kandung. Anak-anak sangat memperhatikan apakah mereka diperlakukan sama adilnya dengan saudara mereka. Perlakuan yang dirasa tidak adil dapat menimbulkan kecemburuan, persaingan negatif, dan bahkan konflik antar saudara.

Ketidakadilan tidak selalu berarti memberikan hal yang sama persis kepada setiap anak. Keadilan dalam keluarga lebih berarti memberikan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing anak, yang mungkin berbeda antara satu anak dengan lainnya. Namun, anak-anak seringkali menilai keadilan berdasarkan kesamaan dalam hal materi atau perhatian yang diberikan.

Baca Juga  Tanda-Tanda Kamu Mengalami Trauma Masa Kecil

Misalnya, jika satu anak mendapatkan hadiah yang lebih mahal atau perhatian yang lebih banyak dari orang tua, saudara kandungnya mungkin merasa diperlakukan tidak adil, meskipun ada alasan di balik perbedaan tersebut. Penting bagi orang tua untuk menjelaskan alasan di balik perbedaan perlakuan jika ada, dan memastikan bahwa setiap anak merasa dicintai dan dihargai secara unik.

Selain itu, hindari membanding-bandingkan anak satu dengan yang lain, baik dalam hal prestasi, kemampuan, maupun karakter. Setiap anak unik dan memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Fokuslah pada perkembangan individu setiap anak, dan berikan dukungan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan demikian, anak-anak akan merasa diperlakukan adil dan dihargai sebagai individu yang unik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *