ParentingPsikologi

12 Kesalahan Orang Tua Bikin Anak Minder Seumur Hidup!

×

12 Kesalahan Orang Tua Bikin Anak Minder Seumur Hidup!

Sebarkan artikel ini
12 Kesalahan Orang Tua Bikin Anak Minder Seumur Hidup!
12 Kesalahan Orang Tua Bikin Anak Minder Seumur Hidup! (www.freepik.com)
  • “Kamu memang selalu ceroboh!”
  • “Gambar kamu jelek sekali.”
  • “Sudah kubilang jangan coba-coba, kan gagal lagi!”

Kritik seperti ini membuat anak merasa bodoh, tidak becus, dan tidak mampu melakukan apa pun dengan benar. Alih-alih memotivasi untuk menjadi lebih baik, kritik yang meremehkan justru membuat anak tidak percaya diri dan takut untuk mencoba hal baru.

Solusi:

  • Fokus pada perilaku, bukan pribadi anak. Contoh: Daripada mengatakan “Kamu ceroboh!”, lebih baik katakan “Lain kali, coba lebih hati-hati ya saat membawa gelas.”
  • Berikan kritik yang membangun dan spesifik. Contoh: “Gambar kamu sudah bagus, tapi coba tambahkan warna biru di langitnya supaya lebih hidup.”
  • Lebih banyak memberikan pujian dan apresiasi atas usaha dan kemajuan anak, sekecil apapun.

2. Membandingkan Anak dengan Orang Lain

Kesalahan orang tua berikutnya yang sama berbahayanya adalah membandingkan anak dengan orang lain, terutama dengan saudara kandung atau teman sebaya. Membandingkan anak, meskipun dengan tujuan untuk memotivasi, justru akan membuat anak tidak percaya diri dan merasa tidak berharga. Setiap anak unik dan memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Membandingkan anak hanya akan membuat mereka merasa tidak cukup baik dan tidak dihargai apa adanya.

Baca Juga  Ini Cara Jitu Melawan Manipulasi dalam Hubungan

Contoh perbandingan yang merusak:

  • “Lihat kakakmu, rajin sekali belajar! Kamu kok malas begini?”
  • “Kenapa kamu tidak bisa seperti temanmu yang selalu juara kelas?”
  • “Adikmu saja sudah bisa makan sendiri, kamu masih disuapi?”

Perbandingan seperti ini membuat anak merasa inferior dan tidak dicintai sebagaimana adanya. Mereka merasa harus selalu berusaha menjadi orang lain untuk mendapatkan penerimaan dan pujian. Hal ini tentu saja akan membuat anak tidak percaya diri dan kehilangan jati diri.

Solusi:

  • Hargai keunikan setiap anak. Fokus pada potensi dan kelebihan masing-masing anak tanpa membanding-bandingkan.
  • Bandingkan anak dengan dirinya sendiri di masa lalu. Contoh: “Wah, kamu sudah hebat ya sekarang, dulu kamu belum bisa menggambar sebagus ini.”
  • Hindari membicarakan kelebihan anak lain di depan anak Anda, terutama jika tujuannya untuk membandingkan.
Baca Juga  10 Mitos Salah Tentang Orang Ber-IQ Tinggi

3. Terlalu Melindungi dan Mencegah Anak Mencoba Hal Baru

Sebagai orang tua, wajar jika kita ingin melindungi anak dari bahaya dan kegagalan. Namun, terlalu melindungi anak dan mencegah mereka mencoba hal baru justru akan membuat anak tidak percaya diri dan takut menghadapi tantangan. Anak-anak perlu diberikan kesempatan untuk bereksplorasi, belajar dari kesalahan, dan mengembangkan kemampuan mereka sendiri. Terlalu banyak campur tangan dan larangan hanya akan membuat mereka merasa tidak mampu dan tidak kompeten.

Contoh sikap terlalu melindungi:

  • Melarang anak bermain di luar karena takut kotor atau jatuh.
  • Selalu mengerjakan tugas sekolah anak karena takut nilainya jelek.
  • Mencegah anak berinteraksi dengan teman sebaya karena takut di bully.

Sikap terlalu melindungi seperti ini akan membuat anak tidak percaya diri dan bergantung pada orang lain. Mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemandirian dan kemampuan problem-solving. Mereka juga akan tumbuh menjadi pribadi yang cemas dan takut mengambil risiko.

Baca Juga  Slow Parenting: Rahasia Mendidik Anak Tanpa Stres, Tanpa Tekanan!

Solusi:

  • Biarkan anak bereksplorasi dan mencoba hal baru dalam batas aman.
  • Berikan dukungan dan bimbingan, bukan mengambil alih semua tugas anak.
  • Ajarkan anak untuk menghadapi risiko dan kegagalan sebagai bagian dari proses belajar.

4. Tidak Memberikan Tanggung Jawab yang Sesuai Usia

Memberikan tanggung jawab yang sesuai usia adalah cara efektif untuk membangun percaya diri anak. Tanggung jawab membuat anak merasa dipercaya, dihargai, dan dianggap mampu. Ketika anak berhasil menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan, mereka akan merasa bangga dengan diri sendiri dan percaya diri mereka akan meningkat. Sebaliknya, jika orang tua tidak memberikan tanggung jawab sama sekali atau justru memberikan tanggung jawab yang terlalu berat, maka akan membuat anak tidak percaya diri dan merasa tidak berguna.

Contoh tidak memberikan tanggung jawab:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *