HubunganPernikahan

Bukan Salah Suami atau Istri, Kesalahan Pola Komunikasi yang Bisa Merusak Pernikahan

×

Bukan Salah Suami atau Istri, Kesalahan Pola Komunikasi yang Bisa Merusak Pernikahan

Sebarkan artikel ini
Bukan Salah Suami atau Istri, Kesalahan Pola Komunikasi yang Bisa Merusak Pernikahan
Bukan Salah Suami atau Istri, Kesalahan Pola Komunikasi yang Bisa Merusak Pernikahan (www.freepik.com)

3. Menghindar dan Menutup Diri (Stonewalling)

Ketika konflik memanas, beberapa orang cenderung memilih untuk menghindar dan menutup diri. Mereka berhenti merespons, menarik diri secara emosional, atau bahkan meninggalkan percakapan. Pola ini dikenal sebagai stonewalling.

Mengapa ini merusak?

Stonewalling membuat pasangan merasa diabaikan, tidak penting, dan tidak dicintai. Ketika salah satu pihak menutup diri, komunikasi terhenti total, dan masalah tidak akan pernah terselesaikan. Pola ini sangat merusak karena menghilangkan kesempatan untuk berdialog dan mencari solusi bersama.

Bagaimana mengubahnya?

Jika Anda merasa kewalahan atau terlalu emosional saat konflik terjadi, mintalah waktu untuk menenangkan diri, tetapi jangan menghilang begitu saja. Katakan kepada pasangan, “Aku merasa terlalu emosi sekarang. Bisakah kita bicara lagi nanti setelah aku lebih tenang?” Pastikan untuk kembali melanjutkan percakapan setelah Anda merasa lebih siap. Menghindari percakapan hanya akan menunda masalah dan memperburuk keadaan.

4. Meremehkan dan Merendahkan (Contempt)

Pola komunikasi yang paling merusak dan paling sulit diperbaiki adalah contempt, yaitu meremehkan, merendahkan, atau menghina pasangan. Contempt bisa berupa sarkasme sinis, ejekan, atau bahasa tubuh yang menunjukkan rasa jijik atau penghinaan.

Mengapa ini sangat merusak?

Baca Juga  Kenapa Cinta Zaman Dulu Lebih Langgeng? Ini Jawabannya!

Contempt adalah racun bagi pernikahan. Pola ini menunjukkan bahwa kita tidak lagi menghargai pasangan sebagai individu. Ketika contempt hadir dalam komunikasi, rasa hormat dan kasih sayang akan hilang, digantikan oleh kebencian dan permusuhan. Penelitian menunjukkan bahwa contempt adalah prediktor kuat perceraian.

Bagaimana mengubahnya?

Mengatasi contempt membutuhkan upaya yang besar dan kesadaran diri yang kuat. Langkah pertama adalah menyadari dan mengakui bahwa pola komunikasi ini telah muncul dalam hubungan Anda. Selanjutnya, latih diri untuk mengganti contempt dengan rasa hormat dan penghargaan. Fokuslah pada hal-hal positif dari pasangan Anda, dan ungkapkan apresiasi Anda secara verbal maupun non-verbal. Jika contempt sudah mengakar kuat, bantuan profesional dari terapis pernikahan mungkin diperlukan.

Dampak Jangka Panjang Kesalahan Pola Komunikasi

Kesalahan pola komunikasi yang dibiarkan berlarut-larut tidak hanya menciptakan ketegangan dan konflik dalam jangka pendek, tetapi juga dapat membawa dampak negatif yang lebih serius dalam jangka panjang, seperti:

  • Menurunnya kepuasan pernikahan: Pasangan yang terus-menerus terlibat dalam pola komunikasi destruktif akan merasa tidak bahagia dan tidak puas dengan pernikahan mereka.
  • Meningkatnya konflik dan pertengkaran: Kesalahpahaman dan frustrasi yang menumpuk akibat komunikasi yang buruk akan memicu konflik yang lebih sering dan lebih intens.
  • Menjauhnya keintiman emosional dan fisik: Komunikasi yang tidak sehat merusak koneksi emosional antara suami dan istri, yang pada gilirannya dapat memengaruhi keintiman fisik.
  • Meningkatnya risiko perceraian: Penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi destruktif adalah salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko perceraian.
Baca Juga  Bahagia Selamanya? Pastikan Anda dan Pasangan Punya Kesepakatan Ini!

Mengubah Pola Komunikasi: Investasi Terbaik untuk Pernikahan Anda

Kabar baiknya, pola komunikasi, meskipun sudah mengakar kuat, dapat diubah. Kunci utamanya adalah kesadaran diri dan kemauan untuk berubah. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki pola komunikasi dalam pernikahan Anda:

  1. Identifikasi pola komunikasi yang merusak: Amati interaksi Anda dengan pasangan dan identifikasi pola-pola komunikasi destruktif yang telah dibahas sebelumnya.
  2. Komunikasikan dengan jujur dan terbuka: Bicarakan dengan pasangan mengenai pola komunikasi yang ingin Anda ubah. Saling terbuka dan jujur mengenai perasaan dan kebutuhan masing-masing.
  3. Belajar mendengarkan secara aktif: Saat pasangan berbicara, berikan perhatian penuh, hindari menyela, dan coba pahami perspektif mereka.
  4. Berempati dan validasi perasaan pasangan: Cobalah untuk memahami perasaan pasangan Anda, meskipun Anda tidak setuju dengan pendapat mereka. Validasi perasaan mereka dengan mengatakan, “Aku mengerti mengapa kamu merasa seperti itu.”
  5. Fokus pada solusi, bukan menyalahkan: Saat ada masalah, fokuslah untuk mencari solusi bersama, bukan saling menyalahkan. Kerja sama sebagai tim untuk mengatasi masalah yang ada.
  6. Latih kesabaran dan pengertian: Mengubah pola komunikasi membutuhkan waktu dan usaha. Bersabarlah dengan diri sendiri dan pasangan, dan saling mendukung dalam proses perubahan ini.
  7. Pertimbangkan bantuan profesional: Jika Anda merasa kesulitan mengubah pola komunikasi sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari terapis pernikahan. Terapis dapat membantu Anda mengidentifikasi pola komunikasi yang merusak dan memberikan strategi untuk memperbaikinya.
Baca Juga  Apakah Pernikahan Anda Benar-Benar Bahagia? Cek 10 Tandanya!

Pernikahan yang Bahagia Dimulai dari Komunikasi yang Sehat

Pernikahan yang bahagia dan langgeng tidak terjadi secara otomatis. Ia dibangun setiap hari melalui komunikasi yang sehat, pengertian, dan saling menghormati. Dengan mengubah pola komunikasi yang merusak dan menggantinya dengan pola yang lebih konstruktif, Anda dan pasangan dapat menciptakan hubungan yang lebih intim, harmonis, dan penuh cinta. Ingatlah, bukan salah suami atau istri, melainkan kesalahan pola komunikasi yang seringkali menjadi pangkal masalah. Dengan kesadaran dan upaya bersama, Anda berdua memiliki kekuatan untuk mengubahnya dan membangun pernikahan impian Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *