perisainews.com – Pernikahan harmonis adalah impian setiap pasangan. Namun, seringkali, keharmonisan ini dianggap sebagai sesuatu yang rumit untuk diraih. Padahal, tahukah Anda bahwa sikap sederhana suami memiliki peran krusial dalam menciptakan pernikahan yang langgeng dan bahagia? Ya, sikap-sikap kecil yang konsisten dilakukan suami, ternyata memiliki dampak besar dalam menjaga keharmonisan rumah tangga seumur hidup.
Di era media sosial ini, kita sering disuguhkan dengan gambaran pernikahan mewah dan romantis ala drama Korea. Namun, realitas pernikahan sehari-hari jauh dari itu. Justru dalam kesederhanaan dan konsistensi sikaplah, kebahagiaan pernikahan sejati bersemi. Lantas, sikap sederhana apa saja yang dimaksud? Mari kita bahas satu per satu.
1. Mendengarkan dengan Empati: Lebih dari Sekadar Telinga, Tapi Juga Hati
Komunikasi adalah fondasi utama dalam pernikahan. Namun, komunikasi yang efektif bukan hanya tentang berbicara, melainkan juga tentang mendengarkan dengan empati. Sikap ini berarti suami tidak hanya mendengar keluhan atau cerita istri dengan telinga, tetapi juga berusaha memahami perasaan dan perspektifnya.
Ketika istri bercerita tentang masalah di kantor atau sekadar mengungkapkan perasaannya, respons suami yang mendengarkan dengan empati akan sangat berarti. Misalnya, daripada langsung memberikan solusi atau menyepelekan masalah, suami bisa merespons dengan kalimat seperti, “Sepertinya hari ini berat ya buat kamu,” atau “Aku bisa merasakan kamu sedang kecewa.”
Data menunjukkan bahwa pasangan yang merasa didengarkan dan dipahami oleh pasangannya cenderung lebih bahagia dalam pernikahan. Sebuah studi dari Gottman Institute, lembaga riset pernikahan terkemuka, mengungkapkan bahwa kemampuan suami untuk merespons bid atau ajakan interaksi dari istri dengan penuh perhatian dan empati, adalah salah satu kunci pernikahan yang langgeng.
Mendengarkan dengan empati juga berarti suami bersedia menunda penilaian dan fokus pada pemahaman. Ini bukan berarti suami harus selalu setuju dengan pendapat istri, tetapi lebih kepada menghargai perasaannya dan membuat istri merasa dihargai.
Tips Praktis:
- Fokus Penuh: Saat istri berbicara, sisihkan ponsel dan gangguan lainnya. Berikan perhatian penuh Anda padanya.
- Kontak Mata: Jaga kontak mata saat mendengarkan. Ini menunjukkan Anda benar-benar hadir dan tertarik dengan apa yang ia katakan.
- Parafrase: Sesekali, coba parafrase apa yang istri katakan untuk memastikan Anda memahami dengan benar. Misalnya, “Jadi, kalau tidak salah tangkap, kamu merasa kecewa karena…?”
- Validasi Perasaan: Akui dan validasi perasaannya, bahkan jika Anda tidak sepenuhnya setuju dengan perspektifnya. Contoh: “Wajar kalau kamu merasa seperti itu,” atau “Aku mengerti kenapa kamu bisa merasa marah.”
Dengan mendengarkan dengan empati, suami tidak hanya menunjukkan rasa cinta, tetapi juga membangun koneksi emosional yang kuat dengan istri. Sikap sederhana ini akan membuat istri merasa dihargai, dipahami, dan dicintai apa adanya.
2. Menghargai Hal-Hal Kecil: Romantisme Bukan Hanya Soal Bunga dan Cokelat
Banyak orang berpikir bahwa romantisme dalam pernikahan identik dengan hadiah mewah, makan malam romantis, atau liburan mahal. Padahal, romantisme sejati justru seringkali tersembunyi dalam sikap menghargai hal-hal kecil yang dilakukan pasangan sehari-hari.
Misalnya, ketika istri menyiapkan sarapan, merapikan rumah, atau bahkan sekadar menemani suami menonton bola di televisi, ucapan terima kasih yang tulus dari suami akan sangat berarti. Mengakui dan menghargai upaya-upaya kecil ini akan membuat istri merasa dihargai dan diperhatikan.
Psikolog pernikahan, Dr. John Gottman, dalam bukunya “The Seven Principles for Making Marriage Work,” menekankan pentingnya appreciation atau penghargaan dalam pernikahan. Menurutnya, pasangan yang terbiasa mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan satu sama lain, memiliki tingkat kepuasan pernikahan yang lebih tinggi.
Menghargai hal-hal kecil juga bisa diwujudkan dalam bentuk pujian sederhana. Misalnya, memuji masakan istri, penampilannya, atau bahkan apresiasi atas kesabarannya dalam menghadapi anak-anak. Pujian yang tulus dan spesifik akan lebih bermakna daripada pujian yang klise dan umum.
Ide Sederhana untuk Menunjukkan Penghargaan: