HubunganPsikologi

Bertahan atau Berpisah? Psikologi Korban Perselingkuhan yang Jarang Diketahui

×

Bertahan atau Berpisah? Psikologi Korban Perselingkuhan yang Jarang Diketahui

Sebarkan artikel ini
Bertahan atau Berpisah? Psikologi Korban Perselingkuhan yang Jarang Diketahui
Bertahan atau Berpisah? Psikologi Korban Perselingkuhan yang Jarang Diketahui (www.freepik.com)
  • Peningkatan Perselingkuhan Online: Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa perselingkuhan online atau cyber affair mengalami peningkatan signifikan, terutama di kalangan usia muda. Kemudahan akses internet dan media sosial menjadi faktor pendorong utama.

  • Dampak Perselingkuhan pada Kesehatan Mental: Data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa korban perselingkuhan memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, PTSD, dan gangguan tidur. Dampak psikologis ini tidak boleh dianggap remeh.

  • Tren Perceraian Akibat Perselingkuhan: Meskipun tidak semua perselingkuhan berakhir dengan perceraian, perselingkuhan tetap menjadi salah satu penyebab utama perceraian di banyak negara. Namun, ada juga tren meningkatnya pasangan yang memilih untuk bertahan dan memperbaiki hubungan setelah perselingkuhan, terutama dengan bantuan terapi pasangan.

Memilih Jalan Terbaik untuk Diri Sendiri

Keputusan untuk bertahan atau berpisah setelah perselingkuhan adalah keputusan yang sangat sulit dan personal. Tidak ada jawaban benar atau salah, dan tidak ada keputusan yang lebih baik dari yang lain. Yang terpenting adalah memilih jalan yang terbaik untuk kesehatan mental dan emosional Anda dalam jangka panjang.

Jika Anda memilih untuk bertahan, pahamilah bahwa jalan pemulihan akan panjang dan membutuhkan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari terapis, keluarga, atau teman terdekat. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian, dan ada harapan untuk membangun kembali hubungan yang lebih kuat dan lebih sehat setelah badai perselingkuhan berlalu.

Jika Anda merasa bahwa bertahan dalam hubungan ini akan terus menerus menyakiti diri sendiri, jangan takut untuk memilih jalan berpisah. Mencintai diri sendiri dan memprioritaskan kesejahteraan diri bukanlah egois, tetapi merupakan langkah penting untuk memulai babak baru dalam hidup Anda. Apapun keputusan yang Anda ambil, pastikan keputusan tersebut didasari oleh pertimbangan yang matang, dengan mengedepankan kesehatan mental dan kebahagiaan Anda.

Baca Juga  11 Tanda-Tanda Pria Mulai Merasa Tidak Nyaman dalam Hubungan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *