- Utang Produktif: Jika berutang, mereka memprioritaskan utang produktif, yaitu utang yang digunakan untuk membeli aset yang nilainya meningkat, seperti properti atau modal usaha.
- Membayar Tagihan Tepat Waktu: Mereka selalu membayar tagihan tepat waktu untuk menghindari denda dan bunga yang tidak perlu.
- Memiliki Dana Darurat: Mereka memiliki dana darurat yang cukup untuk menutupi pengeluaran tak terduga, sehingga tidak perlu berutang saat terjadi hal-hal di luar rencana.
Mereka Berinvestasi Secara Konsisten dan Jangka Panjang
Investasi adalah kunci untuk membangun kekayaan jangka panjang. Orang kaya berinvestasi secara konsisten, tidak peduli kondisi pasar sedang naik atau turun.
- Dollar-Cost Averaging: Mereka sering menggunakan strategi dollar-cost averaging, yaitu berinvestasi dengan jumlah yang sama secara berkala, tanpa memedulikan harga pasar. Ini membantu mengurangi risiko fluktuasi pasar.
- Diversifikasi Portofolio: Mereka tidak menaruh semua telur dalam satu keranjang. Mereka mendiversifikasi portofolio investasi mereka untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan.
- Sabar dan Disiplin: Mereka memahami bahwa investasi membutuhkan waktu untuk berkembang. Mereka sabar dan disiplin, tidak tergoda untuk menjual investasi mereka saat pasar sedang bergejolak.
Mereka Memiliki Financial Advisor atau Mentor
data-sourcepos=”60:1-60:234″>Mengelola keuangan bisa menjadi hal yang rumit, terutama jika Anda memiliki banyak aset dan sumber penghasilan. Orang kaya seringkali memiliki financial advisor atau mentor yang membantu mereka membuat keputusan keuangan yang tepat.
- Financial Advisor: Seorang financial advisor profesional dapat membantu Anda membuat rencana keuangan yang komprehensif, memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda, dan mengelola pajak Anda.
- Mentor: Seorang mentor, yang mungkin juga seorang pengusaha sukses atau investor berpengalaman, dapat memberikan Anda wawasan dan saran berdasarkan pengalaman pribadi mereka.
Mereka Tidak Takut Mengambil Risiko yang Terukur
Membangun kekayaan seringkali melibatkan pengambilan risiko. Orang kaya tidak takut mengambil risiko, tetapi mereka melakukannya dengan hati-hati dan terukur.
- Riset dan Analisis: Sebelum mengambil risiko, mereka melakukan riset dan analisis yang mendalam. Mereka tidak hanya mengandalkan feeling atau spekulasi.
- Manajemen Risiko: Mereka memiliki strategi manajemen risiko untuk meminimalkan potensi kerugian.
- Belajar dari Kegagalan: Mereka tidak takut gagal. Mereka belajar dari kegagalan dan menggunakannya sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik.
Mereka Memiliki Jaringan yang Luas dan Kuat
Jaringan atau networking adalah aset yang sangat berharga dalam dunia bisnis dan keuangan. Orang kaya membangun jaringan yang luas dan kuat dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.
- Menghadiri Acara dan Konferensi: Mereka aktif menghadiri acara dan konferensi industri untuk bertemu dengan orang-orang baru dan memperluas jaringan mereka.
- Bergabung dengan Komunitas: Mereka bergabung dengan komunitas bisnis atau profesional untuk bertukar ide dan pengalaman.
- Membangun Hubungan yang Baik: Mereka tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga kualitas hubungan. Mereka berusaha membangun hubungan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.
Mereka Memberi Kembali (Berbagi)
Mungkin terdengar kontradiktif, tetapi memberi kembali atau berbagi adalah salah satu kebiasaan orang kaya. Mereka percaya bahwa memberi tidak akan membuat mereka miskin, justru akan membuka pintu rezeki yang lebih besar.
