AsmaraHubungan

Bukan Cuma Green Flags! Ini 7 Kebiasaan Pasangan Harmonis yang Jarang Diketahui

×

Bukan Cuma Green Flags! Ini 7 Kebiasaan Pasangan Harmonis yang Jarang Diketahui

Sebarkan artikel ini
Bukan Cuma Green Flags! Ini 7 Kebiasaan Pasangan Harmonis yang Jarang Diketahui
Bukan Cuma Green Flags! Ini 7 Kebiasaan Pasangan Harmonis yang Jarang Diketahui (www.freepik.com)

Dalam dunia percintaan yang seringkali penuh lika-liku, kita sering terpaku pada ‘green flags’—tanda-tanda awal yang menjanjikan dari seorang pasangan. Namun, tahukah kamu bahwa fondasi hubungan yang benar-benar harmonis dibangun dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang justru sering luput dari perhatian kita? Lebih dari sekadar menghindari ‘red flags’ atau mencari ‘green flags’ yang jelas terlihat, ada dimensi lain dalam hubungan yang perlu kita gali lebih dalam.

Hubungan yang harmonis bukan sekadar tentang kecocokan di awal, tetapi tentang bagaimana dua individu mampu membangun dan memelihara kebersamaan dalam jangka panjang. Ini melibatkan serangkaian kebiasaan yang mungkin terdengar sederhana, namun memiliki dampak besar dalam menciptakan kedamaian dan kebahagiaan dalam hubungan. Jika kamu sedang mencari kunci untuk hubungan yang langgeng dan bahagia, mungkin inilah saatnya untuk melihat lebih jauh dari sekadar ‘green flags’ yang viral di media sosial.

1. Mendengarkan dengan Empati, Bukan Sekadar Menunggu Giliran Bicara

Dalam setiap percakapan, seberapa sering kita benar-benar mendengarkan pasangan dengan penuh perhatian? Kebiasaan pertama yang menjadi ciri pasangan harmonis adalah kemampuan untuk mendengarkan dengan empati. Ini bukan hanya tentang mendengar kata-kata yang diucapkan, tetapi tentang berusaha memahami perasaan dan perspektif pasangan.

Baca Juga  Pernikahan Baru Tapi Sudah Bosan? Ini 6 Kesalahan yang Mungkin Dilakukan

Mendengarkan dengan empati berarti kita memberikan perhatian penuh saat pasangan berbicara, tanpa terganggu oleh pikiran lain atau keinginan untuk segera merespons. Kita mencoba masuk ke dalam dunia mereka, merasakan apa yang mereka rasakan, dan memahami mengapa mereka berpikir seperti itu. Ini adalah bentuk validasi yang sangat kuat, yang menunjukkan bahwa kita benar-benar peduli dan menghargai apa yang mereka bagikan.

Sebuah studi dari University of California, Berkeley, menunjukkan bahwa pasangan yang merasa didengarkan dan dipahami cenderung memiliki tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi. Mendengarkan dengan empati menciptakan ruang aman di mana pasangan merasa nyaman untuk berbagi perasaan dan pikiran mereka tanpa takut dihakimi atau diabaikan.

Baca Juga  7 Tanda Hubunganmu Makin Dewasa, Sudah di Level Berbeda!

2. Validasi Perasaan, Bahkan Ketika Tidak Sepakat

data-sourcepos=”19:1-19:291″>Pernahkah kamu merasa diabaikan atau tidak dipahami saat mencoba mengungkapkan perasaan kepada pasangan? Dalam hubungan yang harmonis, validasi perasaan adalah kunci utama. Ini berarti mengakui dan menghargai perasaan pasangan, bahkan jika kita tidak setuju dengan sudut pandang mereka.

Validasi bukan berarti menyetujui semua yang dikatakan pasangan, tetapi mengakui bahwa perasaan mereka valid dan nyata bagi mereka. Misalnya, jika pasangan merasa kecewa karena rencana kencan dibatalkan, kita bisa merespons dengan mengatakan, “Aku mengerti kalau kamu kecewa. Aku juga pasti akan merasa sama.” Respon ini menunjukkan empati dan pengertian, tanpa harus menyalahkan atau meremehkan perasaan pasangan.

Menurut Dr. John Gottman, seorang pakar hubungan terkemuka, validasi perasaan adalah salah satu pilar utama dalam membangun koneksi emosional yang kuat. Pasangan yang merasa divalidasi cenderung lebih terbuka dan jujur dalam berkomunikasi, karena mereka tahu bahwa perasaan mereka akan diterima dan dihargai.

Baca Juga  Ketika Istri Berubah, 7 Perubahan Sikap yang Perlu Suami Sadari

3. Mengucapkan Terima Kasih untuk Hal-Hal Kecil

Dalam kesibukan sehari-hari, seringkali kita lupa untuk menghargai hal-hal kecil yang dilakukan pasangan. Padahal, mengucapkan terima kasih untuk hal-hal sederhana adalah kebiasaan yang sangat penting dalam memelihara keharmonisan hubungan.

Ucapan terima kasih tidak harus selalu untuk hal-hal besar atau mewah. Justru, apresiasi terhadap hal-hal kecil seperti menyiapkan kopi di pagi hari, membantu pekerjaan rumah, atau sekadar memberikan pelukan hangat memiliki dampak yang lebih signifikan dalam jangka panjang. Ini menunjukkan bahwa kita memperhatikan dan menghargai usaha pasangan, sekecil apapun itu.

Penelitian dari University of North Carolina menunjukkan bahwa pasangan yang terbiasa mengucapkan terima kasih satu sama lain merasa lebih bahagia dan puas dalam hubungan mereka. Mengucapkan terima kasih menciptakan siklus positif dalam hubungan, di mana setiap pasangan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *