HubunganKesehatan MentalPsikologi

Ghosting vs. Silent Treatment: Perbedaan, Dampak, dan Cara Menghadapinya

×

Ghosting vs. Silent Treatment: Perbedaan, Dampak, dan Cara Menghadapinya

Sebarkan artikel ini
Ghosting vs. Silent Treatment: Perbedaan, Dampak, dan Cara Menghadapinya
Ghosting vs. Silent Treatment: Perbedaan, Dampak, dan Cara Menghadapinya (www.freepik.com)

perisainews.com – Dalam dunia modern yang serba cepat ini, komunikasi menjadi kunci utama dalam setiap hubungan. Namun, ironisnya, cara kita berkomunikasi pun mengalami evolusi—kadang tidak ke arah yang lebih baik. Istilah seperti ghosting dan silent treatment mungkin sudah sering terdengar, terutama di kalangan anak muda. Tapi, apakah kita benar-benar paham perbedaan keduanya? Dan yang lebih penting, bagaimana cara menghadapinya jika kita menjadi korban? Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan, dampak, serta solusi untuk menghadapi ghosting dan silent treatment, dua fenomena yang seringkali membingungkan dan menyakitkan.

Apa Sebenarnya Ghosting Itu?

Pernahkah Anda merasa dekat dengan seseorang, intens berkomunikasi, bahkan mungkin sudah merencanakan masa depan bersama, lalu tiba-tiba orang tersebut menghilang tanpa jejak? Pesan tidak dibalas, telepon tidak diangkat, media sosial sepi tanpa kabar—seolah-olah Anda tidak pernah ada dalam hidupnya. Itulah yang disebut ghosting. Singkatnya, ghosting adalah tindakan mengakhiri semua bentuk komunikasi secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan kepada orang lain.

Ghosting sering terjadi dalam konteks hubungan romantis yang masih baru atau dalam tahap pendekatan (PDKT). Namun, tidak menutup kemungkinan ghosting juga terjadi dalam pertemanan atau bahkan hubungan profesional. Fenomena ini menjadi semakin umum seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial dan aplikasi kencan online. Kemudahan untuk bertemu orang baru di dunia maya juga diiringi dengan kemudahan untuk menghilang begitu saja tanpa konsekuensi sosial yang berarti.

Mengapa seseorang memilih untuk ghosting? Ada berbagai alasan di baliknya. Beberapa di antaranya adalah:

  • Menghindari Konfrontasi: Mengakhiri hubungan secara langsung membutuhkan keberanian dan kemampuan untuk menghadapi emosi tidak nyaman. Ghosting dianggap sebagai jalan pintas untuk menghindari percakapan sulit atau penolakan.
  • Kurangnya Empati: Beberapa orang mungkin tidak menyadari atau tidak peduli dengan dampak emosional yang ditimbulkan oleh ghosting. Mereka lebih fokus pada kenyamanan diri sendiri daripada perasaan orang lain.
  • Ketidakmampuan Mengelola Konflik: Ketika menghadapi masalah atau ketidakcocokan dalam hubungan, ghosting menjadi pilihan bagi mereka yang tidak memiliki keterampilan untuk menyelesaikan konflik secara dewasa.
  • Pengaruh Budaya Instan: Dalam budaya serba instan saat ini, beberapa orang mungkin menganggap hubungan juga bersifat disposable—mudah dimulai dan mudah diakhiri tanpa perlu pertanggungjawaban.
Baca Juga  Rahasia Psikologi PDKT, Teknik Ampuh Meningkatkan Kepercayaan Diri

Memahami Silent Treatment: Diam Bukan Emas

Berbeda dengan ghosting yang terjadi di awal atau potensi hubungan, silent treatment biasanya terjadi dalam hubungan yang sudah berjalan. Silent treatment adalah tindakan seseorang untuk menarik diri dari komunikasi verbal dengan pasangannya sebagai bentuk hukuman atau manipulasi emosional. Dalam silent treatment, seseorang mungkin masih berada di sekitar Anda secara fisik, tetapi mereka menolak untuk berbicara, menjawab pertanyaan, atau bahkan sekadar menatap Anda.

Silent treatment seringkali digunakan sebagai taktik untuk mengontrol atau menghukum pasangan. Pelaku silent treatment berharap agar pasangannya merasa bersalah, cemas, dan akhirnya menuruti kemauan mereka. Namun, perlu dipahami bahwa silent treatment berbeda dengan kebutuhan untuk space atau waktu sendiri. Ketika seseorang membutuhkan space, biasanya mereka akan mengkomunikasikannya secara terbuka dan memberikan batasan waktu yang jelas. Sementara itu, silent treatment dilakukan secara sengaja untuk menciptakan jarak emosional dan menimbulkan ketidaknyamanan pada pasangannya.

Baca Juga  7 Penyebab Pasangan Tampak Bahagia Tapi Berujung Cerai

Beberapa alasan mengapa seseorang menggunakan silent treatment antara lain:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *