perisainews.com – Pernahkah kamu merasa sudah bekerja keras, lembur, dan berusaha memberikan yang terbaik, tapi kariermu terasa stuck di situ-situ saja? Mungkin kamu bertanya-tanya, “Apa lagi yang kurang, ya?” Jawabannya mungkin bukan soal skill teknis yang kamu miliki, melainkan kebiasaan-kebiasaan kecil di kantor yang tanpa sadar menghambat perkembangan kariermu.
Ya, kebiasaan-kebiasaan ini sering kali tidak kita sadari, dianggap sepele, namun punya dampak besar dalam jangka panjang. Artikel ini akan membahas 10 kebiasaan di kantor yang diam-diam bisa menjadi “batu sandungan” dalam perjalanan kariermu. Yuk, kita simak dan introspeksi diri!
Mengapa Kebiasaan di Kantor Sepenting Itu?
Sebelum kita membahas kebiasaan-kebiasaan buruknya, mari kita pahami dulu mengapa kebiasaan di tempat kerja itu penting. Lingkungan kerja adalah ekosistem yang kompleks. Bukan hanya skill yang dinilai, tetapi juga attitude, cara berinteraksi, dan bagaimana kamu membawa diri.
Kebiasaan-kebiasaan kecil ini membentuk persepsi orang lain terhadap dirimu, baik itu atasan, rekan kerja, maupun klien. Persepsi ini, pada akhirnya, akan memengaruhi peluang-peluang yang datang kepadamu, seperti promosi, proyek menarik, atau bahkan networking yang lebih luas.
10 Kebiasaan di Kantor yang Menghambat Karier (dan Cara Mengatasinya!)
data-sourcepos=”19:1-19:78″>Mari kita bedah satu per satu kebiasaan yang mungkin tanpa sadar kamu lakukan:
1. Terlalu Sering Mengeluh dan Bergosip
Siapa yang tidak suka curhat? Mengeluarkan unek-unek memang melegakan, tapi kalau terlalu sering, apalagi di lingkungan kerja, ini bisa menjadi bumerang. Mengeluh terus-menerus menciptakan aura negatif di sekitarmu. Kamu akan dikenal sebagai “tukang ngeluh” dan orang-orang akan cenderung menghindarimu.
Begitu juga dengan bergosip. Membicarakan orang lain, apalagi hal-hal negatif, hanya akan membuatmu terlihat tidak profesional dan tidak bisa dipercaya. Ingat, tembok pun punya telinga!
Solusi: Cobalah untuk lebih fokus pada solusi daripada masalah. Jika ada yang tidak beres, sampaikan dengan cara yang konstruktif, bukan hanya sekadar mengeluh. Alih-alih bergosip, gunakan waktu luangmu untuk hal-hal yang lebih produktif, seperti membaca buku, networking, atau sekadar refreshing.
2. Menunda-nunda Pekerjaan (Prokrastinasi)
“Ah, nanti saja, masih ada waktu.” Siapa yang sering berpikir begini? Prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan adalah musuh utama produktivitas. Pekerjaan yang ditunda-tunda akan menumpuk, membuatmu stres, dan akhirnya memengaruhi kualitas pekerjaanmu.
Solusi: Buat daftar to-do list setiap hari dan prioritaskan pekerjaan yang paling penting dan mendesak. Gunakan teknik time management seperti Pomodoro (25 menit kerja, 5 menit istirahat) untuk membantumu tetap fokus.
3. Kurang Inisiatif dan Hanya Menunggu Perintah
Di dunia kerja yang dinamis, inisiatif sangat dihargai. Jangan hanya menunggu perintah, tapi cobalah untuk proaktif mencari tahu apa yang bisa kamu bantu, tawarkan ide-ide baru, atau ambil tanggung jawab lebih.
Solusi: Perhatikan apa yang sedang dibutuhkan tim atau perusahaanmu. Jangan takut untuk mengajukan diri jika ada proyek atau tugas yang menarik perhatianmu. Ini menunjukkan bahwa kamu antusias dan punya growth mindset.
4. Tidak Mau Belajar Hal Baru dan Terjebak di Zona Nyaman
Dunia terus berubah, begitu juga dengan dunia kerja. Skill yang relevan hari ini mungkin sudah tidak relevan lagi besok. Jika kamu tidak mau belajar hal baru dan terus-menerus mengembangkan diri, kamu akan tertinggal.
Solusi: Luangkan waktu untuk belajar hal-hal baru yang relevan dengan bidangmu. Ikuti workshop, seminar, online course, atau baca buku-buku yang bisa meningkatkan skill-mu. Jangan takut untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba tantangan baru.