Keuangan

Niat Mau Irit, Malah Boncos! Ini Kesalahan Berhemat yang Harus Dihindari

×

Niat Mau Irit, Malah Boncos! Ini Kesalahan Berhemat yang Harus Dihindari

Sebarkan artikel ini
Niat Mau Irit, Malah Boncos! Ini Kesalahan Berhemat yang Harus Dihindari
Niat Mau Irit, Malah Boncos! Ini Kesalahan Berhemat yang Harus Dihindari (www.freepik.com)
  • Catat Semua Pengeluaran: Sekecil apapun pengeluaranmu, catat! Ini penting untuk mengetahui ke mana saja uangmu pergi. Kamu bisa menggunakan aplikasi pencatat keuangan atau mencatatnya secara manual di buku catatan.
  • Evaluasi Pengeluaran Secara Berkala: Setelah mencatat pengeluaran, luangkan waktu untuk mengevaluasinya secara berkala. Apakah ada pengeluaran yang bisa dikurangi atau dihilangkan?
  • Batasi Pengeluaran Kecil: Buat batasan untuk pengeluaran-pengeluaran kecil, misalnya jajan maksimal 50 ribu per minggu, atau biaya parkir maksimal 10 ribu per hari.

Tidak Punya Tujuan Keuangan yang Jelas

Berhemat tanpa tujuan itu ibarat berlayar tanpa kompas. Kamu gak tahu mau ke mana, dan akhirnya cuma muter-muter di tempat. Sama halnya dengan berhemat. Kalau kamu gak punya tujuan keuangan yang jelas, kamu bakal kesulitan untuk termotivasi dan konsisten dalam berhemat.

Tujuan keuangan ini bisa bermacam-macam, misalnya:

  • Membeli rumah
  • Menyiapkan dana pensiun
  • Melunasi utang
  • Menikah
  • Liburan impian
  • Membeli kendaraan
  • Dan lain sebagainya

Dengan memiliki tujuan keuangan yang jelas, kamu bakal lebih termotivasi untuk berhemat dan menghindari pengeluaran yang gak perlu. Kamu juga bakal lebih mudah untuk membuat prioritas dan mengambil keputusan keuangan yang tepat.

Baca Juga  Mungkinkah Gaji 5 Juta Beli Rumah di Zaman Sekarang? Ini Faktanya!

Langkah-langkah Membuat Tujuan Keuangan:

  1. Tentukan Tujuanmu: Apa yang ingin kamu capai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang?
  2. Buat Tujuan yang SMART: Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), dan Time-bound (memiliki batas waktu). 1  
  3. Hitung Berapa yang Harus Ditabung: Setelah menentukan tujuan, hitung berapa banyak uang yang harus kamu tabung setiap bulan atau tahun untuk mencapai tujuan tersebut.
  4. Buat Rencana Keuangan: Buat rencana keuangan yang detail untuk mencapai tujuanmu. Rencana ini harus mencakup anggaran, strategi menabung, dan investasi (jika diperlukan).
  5. Evaluasi dan Sesuaikan: Secara berkala, evaluasi dan sesuaikan rencana keuanganmu. Apakah kamu sudah berada di jalur yang benar? Apakah ada perubahan yang perlu dilakukan?

Lupa “Dana Darurat”, Andalkan Kartu Kredit untuk Kondisi Mendesak

Ini dia, nih, kesalahan fatal yang sering banget dilakukan. Menganggap kartu kredit sebagai “dana darurat” adalah kesalahan besar. Kartu kredit memang bisa membantu kita saat kondisi mendesak, tapi kalau gak bijak menggunakannya, bisa-bisa kita malah terlilit utang.

Baca Juga  Mitos vs. Realita: Kesalahpahaman Umum tentang Kesepakatan dalam Pernikahan

Dana darurat itu wajib hukumnya. Dana darurat adalah sejumlah uang yang kita sisihkan khusus untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti sakit, kecelakaan, kehilangan pekerjaan, atau perbaikan rumah yang mendesak.

Idealnya, dana darurat yang kita miliki adalah 3-6 kali pengeluaran bulanan. Jadi, kalau pengeluaran bulananmu 5 juta, maka dana darurat yang ideal adalah 15-30 juta.

Kenapa Dana Darurat Penting?

  • Menghindari Utang: Dengan dana darurat, kamu gak perlu berutang atau menggunakan kartu kredit saat ada kebutuhan mendesak.
  • Memberikan Ketenangan Pikiran: Kamu bakal merasa lebih tenang dan aman karena tahu bahwa kamu punya “jaring pengaman” finansial.
  • Mempermudah Pengambilan Keputusan: Saat ada masalah, kamu bisa fokus mencari solusi tanpa perlu khawatir soal biaya.

Tips Mengumpulkan Dana Darurat:

  • Sisihkan Sebagian Pendapatan: Setiap kali gajian, langsung sisihkan sebagian untuk dana darurat. Kamu bisa menggunakan sistem auto-debit agar lebih disiplin.
  • Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu: Cari pos-pos pengeluaran yang bisa dipangkas, lalu alokasikan dananya untuk dana darurat.
  • Cari Penghasilan Tambahan: Kalau memungkinkan, cari penghasilan tambahan, misalnya dengan freelance, jualan online, atau menjadi reseller.
  • Simpan di Rekening Terpisah: Simpan dana darurat di rekening terpisah dari rekening utama, agar gak tercampur dan gak tergoda untuk memakainya. Idealnya, simpan di instrumen yang likuid (mudah dicairkan) dan aman, seperti tabungan atau deposito.
Baca Juga  Diam-diam Banyak Orang Justru Sukses Setelah Di-PHK, Apa Rahasia Mereka?

Bonus Tip: Investasi Itu Penting, Tapi Jangan Lupakan Timing

Selain menabung dan menyiapkan dana darurat, investasi juga penting untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Tapi, jangan asal investasi, ya! Perhatikan timing dan profil risiko kamu.

Jangan tergiur dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat. Investasi itu butuh proses dan kesabaran. Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko kamu. Kalau kamu masih pemula, sebaiknya konsultasikan dengan financial planner atau ahli keuangan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *