Pengembangan Diri

Aturan Sosial Bisa Jadi Musuh Kreativitas, Simak Penjelasannya

×

Aturan Sosial Bisa Jadi Musuh Kreativitas, Simak Penjelasannya

Sebarkan artikel ini
Aturan Sosial Bisa Jadi Musuh Kreativitas, Simak Penjelasannya
Aturan Sosial Bisa Jadi Musuh Kreativitas, Simak Penjelasannya (www.freepik.com)

perisainews.com – Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada berbagai aturan sosial yang tampak biasa dan bahkan dianggap sebagai norma. Mulai dari cara berpakaian, berbicara, hingga berperilaku di tempat umum, semua seolah sudah ada pakemnya. Tapi, pernahkah kamu berpikir bahwa beberapa aturan yang kita anggap normal ini justru bisa menjadi penjara bagi kreativitas kita? Aturan sosial tanpa sadar bisa menghambat lahirnya ide-ide baru dan inovasi.

Mengapa Aturan Sosial Bisa Membelenggu Kreativitas?

Sebagai makhluk sosial, kita memang butuh aturan untuk hidup berdampingan secara harmonis. Namun, masalahnya muncul ketika aturan-aturan ini menjadi terlalu kaku dan mengekang. Alih-alih menciptakan keteraturan, aturan sosial yang berlebihan justru bisa mematikan potensi kreatif yang ada dalam diri kita. Berikut beberapa alasannya:

1. Takut Dicap “Berbeda” atau “Aneh”

Salah satu aturan sosial yang paling kuat adalah tekanan untuk selalu sama dengan orang lain. Kita seringkali merasa takut untuk tampil beda, memiliki pendapat yang berbeda, atau melakukan sesuatu yang di luar “norma”. Akibatnya, kita jadi enggan untuk mengeksplorasi ide-ide yang unik dan orisinal.

Baca Juga  Introvert Bukan Sombong! 10 Kebiasaan Ini Buktinya

Bayangkan saja, sejak kecil kita sudah diajarkan untuk “mengikuti arus”. Di sekolah, kita diminta untuk seragam, mengerjakan tugas dengan cara yang sama, dan menjawab soal dengan jawaban yang “benar”. Di lingkungan pergaulan, kita juga seringkali dihakimi jika tidak mengikuti tren atau gaya hidup yang sedang populer.

Tekanan untuk selalu “sama” ini membuat kita jadi berpikir dalam kotak. Kita jadi takut untuk mencoba hal-hal baru, bereksperimen, atau bahkan sekadar bertanya “mengapa tidak?”. Padahal, kreativitas justru seringkali lahir dari keberanian untuk berbeda dan keluar dari zona nyaman.

2. Standarisasi yang Mematikan Keunikan

Aturan sosial seringkali menciptakan standar-standar yang seragam dalam berbagai aspek kehidupan. Standarisasi ini memang memudahkan banyak hal, tapi di sisi lain juga bisa mematikan keunikan dan keberagaman.

Baca Juga  Kekuatan Mental, Fondasi Kehidupan yang Tangguh

Dalam dunia pendidikan misalnya, kurikulum yang terlalu terstandarisasi bisa menghambat guru untuk mengembangkan metode pengajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa yang beragam. Siswa juga jadi kurang termotivasi untuk berpikir kreatif karena fokusnya hanya pada memenuhi standar nilai yang sudah ditetapkan.

Begitu juga dalam dunia kerja. Perusahaan yang terlalu terpaku pada aturan dan prosedur yang kaku seringkali kesulitan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan memunculkan inovasi. Karyawan jadi merasa tertekan dan kehilangan ruang untuk berekspresi dan menyumbangkan ide-ide kreatifnya.

3. Menghindari Risiko dan Kegagalan

Aturan sosial seringkali mengajarkan kita untuk selalu bermain aman dan menghindari risiko. Kita didorong untuk memilih jalan yang sudah pasti-pasti saja, dan menjauhi hal-hal yang dianggap “berbahaya” atau “tidak lazim”.

Baca Juga  Hidup Tenang dan Bahagia Itu Nyata! Begini Cara Meraihnya

Padahal, kreativitas itu erat kaitannya dengan keberanian untuk mengambil risiko dan menghadapi kegagalan. Proses kreatif seringkali melibatkan trial and error, mencoba berbagai pendekatan yang berbeda, dan belajar dari kesalahan. Jika kita terlalu takut untuk gagal, maka kita juga akan kehilangan kesempatan untuk menemukan ide-ide brilian yang mungkin tersembunyi di balik kegagalan tersebut.

Statistik menunjukkan bahwa banyak inovasi besar lahir dari kegagalan dan proses yang tidak sempurna. Perusahaan-perusahaan inovatif seperti Google atau 3M justru mendorong karyawannya untuk bereksperimen dan tidak takut gagal. Mereka menyadari bahwa kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari proses kreatif dan inovasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *