- Indikasi Masalah: Perilaku menyembunyikan ini menunjukkan adanya rasa malu atau bersalah tentang kebiasaan belanja mereka. Mereka mungkin sadar bahwa pengeluaran mereka tidak terkendali dan takut akan reaksi Anda jika mengetahuinya.
- Contoh Nyata: Anda menemukan struk belanja tersembunyi di tasnya, atau secara tidak sengaja melihat notifikasi email dari kartu kredit yang tidak pernah diceritakan kepada Anda. Ketika ditanya, mereka menghindar atau memberikan alasan yang tidak masuk akal.
2. Lebih Banyak Pembelian Impulsif daripada Terencana
Setiap orang pasti pernah melakukan pembelian impulsif sesekali. Namun, jika pasangan Anda lebih sering membeli barang secara impulsif daripada terencana, ini bisa menjadi tanda masalah. Pembelian impulsif adalah pembelian yang dilakukan tanpa dipikirkan panjang lebar, biasanya dipicu oleh emosi sesaat atau godaan diskon.
- Indikasi Masalah: Pembelian impulsif yang berlebihan menunjukkan kurangnya kontrol diri dalam mengelola keuangan. Pasangan mungkin kesulitan menahan diri dari keinginan sesaat, bahkan jika mereka tahu bahwa pembelian tersebut tidak sesuai dengan anggaran atau kebutuhan mereka.
- Contoh Nyata: Setiap kali pergi ke pusat perbelanjaan, mereka selalu pulang dengan barang baru yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Lemari pakaian mereka penuh dengan baju yang jarang dipakai, atau rumah dipenuhi dengan barang-barang dekorasi yang hanya menjadi pajangan.
3. Kesulitan Mengontrol Pengeluaran Saat Emosi Tidak Stabil
Apakah pasangan Anda cenderung berbelanja lebih banyak ketika sedang stres, sedih, atau marah? Jika iya, ini bisa menjadi tanda emotional spending, yaitu kecenderungan menggunakan belanja sebagai cara untuk mengatasi emosi negatif.
- Indikasi Masalah: Emotional spending adalah mekanisme koping yang tidak sehat. Belanja mungkin memberikan kepuasan sesaat, tetapi tidak menyelesaikan masalah emosional yang mendasarinya. Justru, kebiasaan ini dapat memperburuk masalah keuangan dalam jangka panjang.
- Contoh Nyata: Setelah bertengkar dengan Anda atau mengalami hari yang buruk di kantor, mereka langsung memesan barang-barang online atau pergi berbelanja untuk “menghibur diri”. Siklus ini terus berulang setiap kali mereka merasa tidak nyaman secara emosional.
4. Sering Melebihi Anggaran dan Tidak Pernah Mencatat Pengeluaran
Membuat anggaran bulanan dan mencatat pengeluaran adalah langkah dasar dalam mengelola keuangan pribadi. Jika pasangan Anda tidak pernah membuat anggaran atau tidak pernah mencatat ke mana uang mereka pergi, sulit bagi mereka untuk mengontrol pengeluaran.
- Indikasi Masalah: Ketidakmampuan atau keengganan untuk membuat anggaran dan mencatat pengeluaran menunjukkan kurangnya kesadaran dan tanggung jawab terhadap keuangan. Mereka mungkin tidak tahu persis berapa banyak uang yang mereka habiskan setiap bulan, dan ke mana uang itu pergi.
- Contoh Nyata: Ketika Anda mengajak mereka untuk membuat anggaran bersama, mereka selalu menghindar atau merasa tidak perlu. Mereka juga tidak pernah tahu saldo rekening bank mereka atau tagihan yang harus dibayar bulan ini.
5. Terlalu Bergantung pada Kartu Kredit dan Pinjaman
Kartu kredit dan pinjaman bisa menjadi alat yang berguna jika digunakan dengan bijak. Namun, jika pasangan Anda terlalu bergantung pada kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sering mengambil pinjaman untuk menutupi pengeluaran yang boros, ini adalah tanda bahaya.
- Indikasi Masalah: Ketergantungan pada kartu kredit dan pinjaman menunjukkan bahwa mereka hidup di luar kemampuan finansial mereka. Mereka mungkin terjebak dalam siklus hutang yang terus membesar, di mana mereka harus berhutang untuk membayar hutang sebelumnya.
- Contoh Nyata: Mereka sering menggunakan kartu kredit untuk belanja bulanan, makan di luar, atau membeli barang-barang mewah. Mereka juga sering mengajukan pinjaman online dengan bunga tinggi untuk menutupi kekurangan dana atau membayar tagihan kartu kredit.
6. Prioritas yang Tidak Seimbang Antara Keinginan dan Kebutuhan
Setiap orang tentu memiliki keinginan untuk membeli barang-barang yang disukai. Namun, masalah muncul ketika pasangan Anda lebih memprioritaskan keinginan daripada kebutuhan dasar. Misalnya, mereka lebih memilih membeli gadget terbaru daripada membayar tagihan listrik atau menabung untuk dana darurat.