Pengembangan Diri

10 Perilaku yang Dikira Beradab tapi Sebenarnya Merendahkan Diri Sendiri

×

10 Perilaku yang Dikira Beradab tapi Sebenarnya Merendahkan Diri Sendiri

Sebarkan artikel ini
10 Perilaku yang Dikira Beradab tapi Sebenarnya Merendahkan Diri Sendiri
10 Perilaku yang Dikira Beradab tapi Sebenarnya Merendahkan Diri Sendiri (www.freepik.com)

4. Berbicara dengan Nada Lemah Lembut Berlebihan

“Permisi, maaf mengganggu, ehm… kalau tidak keberatan… mungkin… bisakah Anda membantu saya sedikit saja…?” Pernahkah kamu berbicara dengan nada suara yang terlalu lemah lembut, ragu-ragu, dan penuh keraguan? Mungkin maksudmu ingin terlihat sopan dan tidak memaksa, namun justru cara ini bisa membuatmu terdengar tidak percaya diri dan kurang meyakinkan.

Nada suara yang terlalu lemah lembut bisa diartikan sebagai kurangnya keyakinan terhadap apa yang kamu sampaikan. Orang lain mungkin akan meragukan kompetensi dan kemampuanmu jika kamu berbicara dengan nada yang tidak mantap. Dalam dunia profesional, apalagi saat menyampaikan ide atau presentasi, kepercayaan diri dalam berbicara sangatlah penting.

Cobalah untuk berbicara dengan nada suara yang jelas, tegas, dan mantap. Latihan intonasi dan volume suara di depan cermin bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri dalam berbicara. Nada suara yang meyakinkan akan membuat orang lain lebih mendengarkan dan menghargai pendapatmu.

Baca Juga  Begini Cara Memaksimalkan Usia Produktif

5. Menghindari Kontak Mata Saat Berbicara

Saat berinteraksi dengan orang lain, apakah kamu seringkali menghindari kontak mata? Mungkin kamu merasa malu, canggung, atau tidak nyaman saat menatap mata lawan bicara. Namun, dalam komunikasi nonverbal, kontak mata memiliki peran yang sangat penting.

Menghindari kontak mata bisa diartikan sebagai rasa tidak percaya diri, ketidakjujuran, atau bahkan kurangnya minat terhadap percakapan. Dalam budaya Barat, kontak mata dianggap sebagai tanda kejujuran, kepercayaan diri, dan perhatian. Sebaliknya, menghindari kontak mata justru bisa menimbulkan kesan negatif.

Latihlah diri untuk menjaga kontak mata yang wajar saat berbicara dengan orang lain. Tidak perlu menatap terlalu intens, cukup menjaga kontak mata secara berkala untuk menunjukkan bahwa kamu percaya diri, jujur, dan tertarik dengan percakapan. Kontak mata yang baik akan membangun koneksi yang lebih kuat dengan lawan bicara.

6. Terlalu Banyak Meminta Izin untuk Segala Hal

“Permisi, bolehkah saya duduk di sini?” “Maaf, bolehkah saya bertanya sesuatu?” Apakah kamu terlalu sering meminta izin untuk hal-hal yang sebenarnya wajar dan tidak memerlukan izin? Misalnya, saat ingin duduk di ruang tunggu, saat ingin bertanya dalam forum diskusi, atau bahkan saat ingin mengambil minum di dapur kantor.

Baca Juga  Psikologi Anak Favorit, Mengapa Orang Tua Lebih Menyukai Satu Anak?

Meminta izin memang menunjukkan kesopanan, namun jika dilakukan secara berlebihan untuk hal-hal sepele, justru bisa membuatmu terlihat tidak mandiri dan terlalu bergantung pada persetujuan orang lain. Orang lain mungkin akan bertanya-tanya, mengapa kamu merasa perlu meminta izin untuk hal-hal yang seharusnya menjadi hakmu?

Kurangi kebiasaan terlalu sering meminta izin untuk hal-hal yang wajar. Percayalah pada instingmu dan bertindaklah dengan percaya diri. Tentu saja, meminta izin tetap diperlukan dalam situasi tertentu, misalnya saat memasuki ruangan pribadi atau menggunakan barang milik orang lain. Namun, untuk hal-hal umum, bertindaklah dengan wajar tanpa perlu meminta izin berlebihan.

7. Menyetujui Semua Pendapat Orang Lain, Bahkan Jika Berbeda dengan Pendapatmu

“Wah, ide kamu bagus banget! Aku setuju banget!” “Iya, benar juga kata kamu. Aku sependapat.” Apakah kamu selalu menyetujui pendapat orang lain, bahkan jika sebenarnya kamu memiliki pandangan yang berbeda? Mungkin kamu ingin menghindari konflik atau terlihat menyenangkan, namun justru cara ini bisa membuatmu kehilangan identitas diri.

Baca Juga  Konflik dalam Hubungan Itu Wajar, Tapi Kapan Harus Waspada?

Menyetujui semua pendapat orang lain bisa diartikan sebagai kurangnya pendirian dan keyakinan terhadap pendapatmu sendiri. Orang lain mungkin akan meragukan keotentikan dirimu jika kamu selalu setuju dengan semua yang mereka katakan. Dalam diskusi atau brainstorming, perbedaan pendapat justru bisa memicu ide-ide kreatif dan solusi yang lebih baik.

Beranilah untuk menyampaikan pendapatmu, meskipun berbeda dengan pendapat orang lain. Sampaikan dengan sopan dan argumentatif, tanpa perlu takut berbeda pandangan. Orang yang percaya diri tidak takut untuk berbeda pendapat, justru mereka menghargai perbedaan sebagai bagian dari proses diskusi yang sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *