Pengembangan Diri

10 Perilaku yang Dikira Beradab tapi Sebenarnya Merendahkan Diri Sendiri

×

10 Perilaku yang Dikira Beradab tapi Sebenarnya Merendahkan Diri Sendiri

Sebarkan artikel ini
10 Perilaku yang Dikira Beradab tapi Sebenarnya Merendahkan Diri Sendiri
10 Perilaku yang Dikira Beradab tapi Sebenarnya Merendahkan Diri Sendiri (www.freepik.com)

perisainews.com – Di tengah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesopanan, terkadang kita menemukan batasan yang kabur antara sikap beradab dan merendahkan diri sendiri. Niatnya mungkin baik, ingin menghormati atau menjaga perasaan orang lain, namun tanpa disadari, beberapa perilaku “sopan” justru bisa membuat kita terlihat kurang percaya diri, bahkan sampai mengikis harga diri. Apakah kamu pernah merasa terjebak dalam situasi seperti ini? Mari kita bedah bersama 10 perilaku yang seringkali dianggap sopan, padahal sebenarnya justru bisa merugikan diri sendiri.

1. Terlalu Sering Minta Maaf, Bahkan untuk Hal yang Bukan Kesalahanmu

“Maaf, ya, sudah merepotkanmu.” “Aduh, maaf banget kalau pertanyaanku mengganggu.” Pernahkah kamu terlalu sering mengucapkan kalimat permintaan maaf, bahkan untuk hal-hal kecil yang sebenarnya bukan kesalahanmu? Misalnya, saat bertanya di grup chat, saat meminta bantuan rekan kerja, atau bahkan saat sekadar menyampaikan pendapat.

Memang, meminta maaf adalah bentuk kerendahan hati yang terpuji. Namun, jika dilakukan secara berlebihan dan tanpa alasan yang jelas, justru bisa menimbulkan kesan bahwa kamu merasa tidak berharga atau selalu bersalah. Bayangkan, jika setiap kali berinteraksi kamu selalu mengawali dengan permintaan maaf, orang lain mungkin akan bertanya-tanya, kesalahan apa yang sebenarnya sudah kamu perbuat?

Alih-alih terus menerus meminta maaf, cobalah untuk menggantinya dengan ucapan terima kasih atau pernyataan yang lebih positif. Misalnya, daripada mengatakan “Maaf sudah merepotkan,” lebih baik ucapkan “Terima kasih banyak atas bantuannya.” Pergeseran kecil ini akan mengubah persepsi orang lain terhadap dirimu, dari seseorang yang selalu merasa bersalah menjadi seseorang yang menghargai bantuan dan menghormati orang lain.

2. Merendahkan Diri Sendiri Demi Pujian

“Ah, penampilanku biasa saja kok, ini juga baju lama.” “Masakan ini mah standar banget, cuma nasi goreng sederhana.” Pernahkah kamu merendahkan diri sendiri dengan harapan mendapatkan pujian atau validasi dari orang lain? Mungkin maksudmu ingin terlihat rendah hati, tapi justru cara ini bisa menjadi bumerang.

Baca Juga  Cara Ampuh Mengatasi Multitasking, Fokus dan Produktif di Era Serba Cepat

Ketika kamu terus menerus merendahkan diri sendiri, orang lain mungkin akan menangkap pesan bahwa kamu memang tidak percaya diri dengan kemampuan atau kualitas yang kamu miliki. Pujian yang kamu harapkan pun mungkin tidak datang, atau bahkan jika datang, terasa hambar karena kamu sendiri sudah menanamkan keraguan dalam pikiranmu.

Berhentilah merendahkan diri sendiri demi mencari pujian. Jika kamu memang memiliki pencapaian atau kualitas yang patut dibanggakan, tunjukkan saja dengan percaya diri tanpa perlu mengecilkan diri sendiri. Pujian yang tulus akan datang secara alami jika kamu menghargai dirimu sendiri terlebih dahulu.

3. Selalu Mengiyakan Permintaan Orang Lain, Meski Merugikan Diri Sendiri

“Iya, siap! Aku bisa bantu kok, meskipun sebenarnya lagi banyak kerjaan.” “Oke deh, aku gantiin shift kamu, padahal aku sudah ada janji.” Apakah kamu termasuk orang yang sulit menolak permintaan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan waktu, energi, atau kepentinganmu sendiri?

Baca Juga  Investasi Terbaik di Usia Produktif, Jangan Sampai Salah Pilih!

Sikap membantu memang mulia, tetapi jika dilakukan secara berlebihan dan tanpa memprioritaskan diri sendiri, justru bisa membuatmu merasa kelelahan, stres, dan tidak dihargai. Orang lain mungkin akan memanfaatkan kebaikanmu dan menganggapmu sebagai “yes person” yang selalu siap sedia membantu tanpa memikirkan dirimu sendiri.

Belajarlah untuk mengatakan “tidak” dengan sopan namun tegas. Kamu berhak memprioritaskan kebutuhan dan batasanmu sendiri. Menolak permintaan bukan berarti kamu egois, tetapi menunjukkan bahwa kamu menghargai waktu dan dirimu sendiri. Orang yang percaya diri tahu kapan harus membantu dan kapan harus menolak demi kebaikan diri sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *