AsmaraHubungan

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Itu Menyakitkan, Tapi Ini 9 Cara Melupakannya!

×

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Itu Menyakitkan, Tapi Ini 9 Cara Melupakannya!

Sebarkan artikel ini
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Itu Menyakitkan, Tapi Ini 9 Cara Melupakannya!
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Itu Menyakitkan, Tapi Ini 9 Cara Melupakannya! (www.freepik.com)

Pernah gak sih, kamu merasa jatuh cinta sama seseorang, tapi rasanya dia itu kayak bintang di langit? Indah, bersinar, tapi mustahil untuk digapai. Rasanya nyesek, ya? Tenang, kamu gak sendirian. Perasaan cinta pada orang yang tak bisa dimiliki ini ternyata dialami banyak orang, lho. Bahkan, ada penjelasan ilmiah dan psikologisnya. Yuk, kita bahas tuntas kenapa kita bisa kepincut sama orang yang gak mungkin jadi milik kita, dan bagaimana cara move on-nya!

Kenapa, Sih, Kita Tertarik pada yang “Mustahil”?

Cinta memang misterius. Kadang, logika gak berlaku. Kita malah tertarik pada sesuatu yang sulit didapatkan. Ini beberapa alasan kenapa kita bisa mencintai orang yang tak bisa dimiliki:

1. Efek “Kelangkaan”: Semakin Sulit, Semakin Menarik

Coba deh ingat-ingat, waktu kecil dulu, kita pengen banget mainan yang susah didapat, kan? Nah, prinsip yang sama berlaku dalam urusan cinta. Sesuatu yang langka, atau sulit didapatkan, cenderung terlihat lebih berharga di mata kita. Orang yang “tak bisa dimiliki” ini punya aura misterius dan menantang, yang justru bikin kita semakin penasaran.

Baca Juga  Ternyata Ini! 14 Alasan Orang Menyesal Setelah Bercerai

Dalam psikologi, ini disebut scarcity effect atau efek kelangkaan. Otak kita cenderung memberi nilai lebih pada sesuatu yang terbatas. Jadi, gak heran kalau orang yang gak memberikan sinyal ketertarikan, atau sudah punya pasangan, malah terlihat lebih menarik.

2. Tantangan dan Adrenalin: Sensasi Mengejar yang Bikin Nagih

Mengejar sesuatu yang sulit didapat itu kayak main game. Ada tantangannya, ada adrenalinnya. Kita jadi tertantang untuk “menaklukkan” hati orang tersebut. Proses pengejaran ini, meskipun seringkali bikin frustrasi, juga bisa memberikan sensasi tersendiri yang bikin nagih.

Penelitian menunjukkan bahwa saat kita mengejar sesuatu yang kita inginkan, otak kita melepaskan dopamin, hormon yang bikin kita merasa senang dan termotivasi. Semakin sulit tantangannya, semakin banyak dopamin yang dilepaskan. Makanya, gak heran kalau kita jadi “ketagihan” mengejar orang yang gak bisa dimiliki.

Baca Juga  Tanpa Disadari, Pola Pikir Ini Bisa Memicu Amarah Berlebihan!

3. Proyeksi Ideal: Membayangkan Kesempurnaan yang (Mungkin) Tidak Nyata

data-sourcepos=”25:1-25:258″>Seringkali, kita jatuh cinta pada bayangan seseorang, bukan pada orang itu seutuhnya. Kita memproyeksikan harapan, impian, dan kualitas ideal kita pada orang tersebut. Kita membayangkan betapa sempurnanya dia, betapa bahagianya kita jika bisa bersamanya.

Masalahnya, proyeksi ini seringkali gak sesuai dengan kenyataan. Kita gak benar-benar mengenal orang tersebut. Kita hanya melihat sisi baiknya, atau sisi yang ingin kita lihat. Ini yang bikin kita semakin terobsesi pada orang yang tak bisa dimiliki, karena kita jatuh cinta pada versi ideal yang ada di kepala kita.

4. Trauma Masa Lalu: Pola yang Terulang Tanpa Sadar

Terkadang, ketertarikan kita pada orang yang tak bisa dimiliki ini berakar dari pengalaman masa lalu, lho. Misalnya, kita pernah punya orang tua yang cuek, atau sulit menunjukkan kasih sayang. Tanpa sadar, kita jadi mencari sosok yang mirip dengan mereka, berharap bisa “memperbaiki” luka masa lalu.

Baca Juga  Istri Diam-Diam Mengharapkan Suami Melakukan 5 Hal Ini

Atau, mungkin kita pernah ditolak, atau dikhianati. Pengalaman ini bisa bikin kita takut untuk menjalin hubungan yang serius. Kita jadi lebih “aman” mencintai orang yang tak bisa dimiliki, karena kita gak perlu menghadapi risiko penolakan atau sakit hati yang sebenarnya.

Memahami Lebih Dalam: Jenis-Jenis “Cinta yang Tak Bisa Dimiliki”

“Cinta yang tak bisa dimiliki” ini punya banyak macem-nya, lho. Beberapa di antaranya:

1. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan (Unrequited Love): Klasik dan Menyakitkan

Ini kayaknya yang paling sering dialami, ya? Kita naksir berat sama seseorang, tapi dia gak punya perasaan yang sama. Atau, dia udah punya pacar, atau bahkan udah menikah. Rasanya nyesek, tapi kita gak bisa berhenti berharap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *