data-sourcepos=”5:1-5:435″>perisainews.com – Pernahkah kamu merasa jantungmu berdebar lebih kencang setelah maraton series favorit semalaman? Atau mungkin merasa sedikit sesak setelah menyantap makanan cepat saji kesukaanmu? Hati, organ vital yang bekerja tanpa henti ini, ternyata lebih rentan dari yang kita kira. Seringkali, kita terlalu fokus pada penyakit jantung yang ‘seram’ dan lupa bahwa kebiasaan sehari-hari yang dapat merusak hati itu justru ada di sekitar kita.
Bukan bermaksud menakut-nakuti, tapi lebih ke ngingetin. Artikel ini akan mengajak kamu ngeh tentang kebiasaan-kebiasaan kecil yang mungkin selama ini kamu anggap sepele, padahal diam-diam bisa membahayakan kesehatan jantungmu. Siap untuk mengubah gaya hidup demi jantung yang lebih sehat? Yuk, kita mulai!
1. Mager Itu Bahaya, Lho!
Siapa yang hobi rebahan sambil scrolling media sosial berjam-jam? Atau lebih memilih naik lift daripada tangga meskipun cuma satu lantai? Well, kebiasaan “mager” alias malas gerak ini adalah musuh utama jantungmu.
Kenapa? Kurang gerak menyebabkan aliran darah menjadi kurang lancar. Akibatnya, lemak jahat (LDL) lebih mudah menumpuk di dinding pembuluh darah. Lama-kelamaan, tumpukan lemak ini bisa menyumbat pembuluh darah dan memicu penyakit jantung koroner. Ngeri kan?
Menurut data dari World Heart Federation, kurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab utama kematian keempat di seluruh dunia. Bahkan, risiko penyakit jantung meningkat hingga 20-30% pada orang yang kurang aktif.
Solusinya? Enggak perlu langsung jadi atlet, kok. Cukup lakukan aktivitas fisik ringan secara rutin, minimal 30 menit setiap hari. Jalan kaki, bersepeda, berenang, atau sekadar stretching di sela-sela pekerjaan sudah cukup untuk menjaga jantungmu tetap sehat.
2. “Junk Food is My Best Friend” – Yakin Masih Mau Bilang Begitu?
Siapa yang bisa menolak godaan burger, kentang goreng, atau ayam goreng tepung? Makanan cepat saji memang praktis dan enak, tapi kandungan lemak jenuh, garam, dan gulanya sangat tinggi.
Konsumsi makanan cepat saji secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah. Kedua zat ini adalah biang keladi penyumbatan pembuluh darah. Belum lagi, kandungan garam yang tinggi bisa memicu tekanan darah tinggi, yang juga merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menemukan bahwa orang yang 1 mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung koroner yang lebih tinggi.
Jadi, harus gimana? Bukan berarti kamu harus benar-benar say goodbye sama makanan kesukaanmu. Kuncinya adalah moderasi. Batasi konsumsi makanan cepat saji, dan imbangi dengan makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
3. Stres, Si Silent Killer
Hidup di zaman sekarang memang penuh tekanan. Deadline pekerjaan, masalah keuangan, atau bahkan drama di media sosial bisa bikin stres. Tapi, tahukah kamu kalau stres yang berkepanjangan bisa berdampak buruk bagi jantungmu?
Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini memang berguna untuk menghadapi situasi darurat, tapi jika kadarnya terlalu tinggi dalam jangka waktu lama, bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah, detak jantung tidak teratur, dan peradangan pada pembuluh darah.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami stres kronis memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.
Cara mengatasinya? Cari cara untuk mengelola stresmu. Meditasi, yoga, olahraga, atau sekadar curhat dengan teman bisa membantu meredakan stres. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa kesulitan mengatasi stres sendirian.