- Supermarket atau minimarket yang menjadi supplier bahan baku darurat bagi restoran atau usaha katering.
- Toko alat tulis kantor yang menjadi supplier perlengkapan kantor bagi perusahaan atau perkantoran.
- Toko elektronik yang menjadi supplier komponen elektronik atau perangkat keras komputer dalam jumlah kecil bagi bengkel reparasi elektronik.
Tips Memilih Supplier Retailer (dalam Konteks B2B):
- Pertimbangkan Kemudahan Akses dan Kecepatan: Pilih retailer yang lokasinya mudah diakses dan menawarkan layanan yang cepat, terutama jika Anda membutuhkan produk dalam waktu mendesak.
- Evaluasi Harga dan Ketersediaan Stok: Bandingkan harga dan ketersediaan stok dari beberapa retailer. Meskipun harga mungkin lebih mahal, pertimbangkan kemudahan dan kecepatan yang mereka tawarkan.
- Perhatikan Jam Operasional: Pastikan jam operasional retailer sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, terutama jika Anda membutuhkan pasokan di luar jam kerja normal.
- Gunakan untuk Kebutuhan Mendesak atau Volume Kecil: Retailer sebaiknya digunakan sebagai supplier untuk kebutuhan yang mendesak, volume kecil, atau produk yang sulit didapatkan dari supplier jenis lain. Untuk kebutuhan rutin dan volume besar, supplier produsen, distributor, atau grosir akan lebih efisien dan ekonomis.
5. Supplier Penyedia Jasa (Service Provider)
Jenis supplier yang terakhir, namun tidak kalah pentingnya, adalah supplier penyedia jasa atau service provider. Supplier ini tidak menyediakan produk fisik, melainkan menawarkan berbagai jenis layanan yang dibutuhkan oleh bisnis untuk mendukung operasional mereka.
Karakteristik Supplier Penyedia Jasa:
- Menawarkan Layanan, Bukan Produk Fisik: Service provider menjual keahlian, tenaga kerja, dan solusi untuk memenuhi kebutuhan bisnis di berbagai bidang.
- Jenis Layanan Beragam: Jenis layanan yang ditawarkan service provider sangat beragam, mulai dari layanan profesional (akuntansi, hukum, konsultasi), layanan teknis (IT support, maintenance mesin), layanan pemasaran (digital marketing, periklanan), layanan logistik (pengiriman, warehousing), dan banyak lagi.
- Kontrak Berdasarkan Kesepakatan Layanan: Kemitraan dengan service provider biasanya didasarkan pada kontrak atau perjanjian layanan yang jelas, yang mengatur ruang lingkup pekerjaan, biaya, jangka waktu, dan ketentuan lainnya.
- Fokus pada Keahlian dan Solusi: Service provider unggul dalam keahlian dan kemampuan mereka untuk memberikan solusi atas masalah atau kebutuhan bisnis di bidang spesifik.
Peran Supplier Penyedia Jasa dalam Bisnis:
- Mendukung Operasional Bisnis: Service provider membantu bisnis menjalankan operasional mereka dengan lebih efisien dan efektif di berbagai bidang, yang tidak selalu menjadi core competency bisnis tersebut. Misalnya, bisnis e-commerce dapat menggunakan jasa service provider logistik untuk pengiriman barang, atau menggunakan jasa digital marketing agency untuk promosi online.
- Menghemat Biaya dan Sumber Daya: Menggunakan jasa service provider seringkali lebih efisien dan hemat biaya dibandingkan membangun tim internal untuk melakukan pekerjaan yang sama, terutama untuk layanan yang sifatnya non-core atau membutuhkan keahlian khusus.
- Meningkatkan Fokus pada Core Business: Dengan mempercayakan tugas-tugas non-core kepada service provider, bisnis dapat lebih fokus pada pengembangan core business dan strategi pertumbuhan jangka panjang.
Contoh Supplier Penyedia Jasa:
- Accounting firm yang menyediakan jasa akuntansi dan perpajakan bagi perusahaan.
- IT support company yang menyediakan layanan dukungan teknis dan maintenance sistem IT.
- Digital marketing agency yang menyediakan jasa pemasaran online dan promosi brand.
- Logistics provider yang menyediakan jasa pengiriman barang dan manajemen rantai pasok.
- Law firm yang menyediakan jasa konsultasi hukum dan representasi legal.
Tips Memilih Supplier Penyedia Jasa:
