- Distributor otomotif yang mendistribusikan mobil dan suku cadang dari berbagai merek ke dealer-dealer mobil.
- Distributor farmasi yang mendistribusikan obat-obatan dan alat kesehatan ke apotek dan rumah sakit.
- Distributor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) yang mendistribusikan produk makanan, minuman, dan kebutuhan rumah tangga ke supermarket dan minimarket.
Tips Memilih Supplier Distributor:
- Jaringan Distribusi dan Jangkauan Wilayah: Pastikan distributor memiliki jaringan distribusi yang luas dan mencakup wilayah geografis atau segmen pasar yang Anda targetkan.
- Portofolio Produk dan Merek: Evaluasi portofolio produk dan merek yang didistribusikan oleh distributor. Pastikan mereka menawarkan produk yang relevan dan berkualitas untuk bisnis Anda.
- Harga dan Skema Pembayaran: Bandingkan harga dan skema pembayaran dari beberapa distributor. Meskipun harga mungkin lebih tinggi dari produsen, pertimbangkan nilai tambah yang ditawarkan oleh distributor, seperti kemudahan akses, stok, dan logistik.
- Keandalan dan Reputasi: Pilih distributor yang memiliki reputasi baik, andal dalam pengiriman, dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan.
- Dukungan Tambahan: Tanyakan apakah distributor menawarkan dukungan tambahan seperti pemasaran, promosi, atau layanan purna jual yang dapat menguntungkan bisnis Anda.
3. Supplier Grosir (Wholesaler)
Jenis supplier yang ketiga adalah grosir atau wholesaler. Grosir mirip dengan distributor, namun biasanya fokus pada penjualan dalam volume besar kepada retailer (pengecer) atau bisnis lain, bukan langsung ke konsumen akhir.
Karakteristik Supplier Grosir:
- Menjual dalam Volume Besar: Grosir menjual produk dalam jumlah besar atau partai (grosir), dengan harga yang lebih murah per unit dibandingkan jika membeli satuan.
- Target Utama Retailer dan Bisnis Lain: Pelanggan utama grosir adalah retailer (pengecer) yang akan menjual kembali produk tersebut kepada konsumen akhir, atau bisnis lain yang membutuhkan produk dalam jumlah besar untuk keperluan operasional mereka.
- Stok Besar dan Gudang: Grosir biasanya memiliki stok produk yang besar dan fasilitas gudang yang luas untuk menampung dan mengelola persediaan dalam jumlah banyak.
- Margin Keuntungan Lebih Kecil per Unit: Meskipun menjual dalam volume besar, margin keuntungan grosir per unit produk biasanya lebih kecil dibandingkan distributor atau retailer. Keuntungan mereka berasal dari volume penjualan yang tinggi.
- Kurang Fokus pada Pemasaran ke Konsumen Akhir: Grosir umumnya kurang fokus pada pemasaran langsung ke konsumen akhir. Upaya pemasaran mereka lebih ditujukan kepada retailer dan bisnis lain yang menjadi pelanggan mereka.
Peran Supplier Grosir dalam Bisnis:
- Menyediakan Stok bagi Retailer: Grosir adalah sumber utama stok produk bagi retailer (pengecer). Retailer dapat membeli produk dalam jumlah besar dari grosir dengan harga lebih murah, lalu menjualnya kembali secara satuan kepada konsumen akhir dengan harga yang lebih tinggi.
- Memudahkan Retailer Mendapatkan Berbagai Produk: Sama seperti distributor, grosir juga dapat menawarkan berbagai jenis produk dari berbagai produsen. Ini memudahkan retailer untuk mendapatkan stok dari berbagai kategori produk tanpa perlu berurusan dengan banyak produsen atau distributor secara terpisah.
- Menawarkan Harga Grosir: Keuntungan utama membeli dari grosir adalah harga grosir yang lebih murah per unit. Ini memungkinkan retailer untuk mendapatkan margin keuntungan yang lebih besar saat menjual kembali produk kepada konsumen akhir.
Contoh Supplier Grosir: