Keuangan

Amortisasi: Senjata Ampuh Mengelola Keuangan, Sudah Tahu?

×

Amortisasi: Senjata Ampuh Mengelola Keuangan, Sudah Tahu?

Sebarkan artikel ini
Amortisasi: Senjata Ampuh Mengelola Keuangan, Sudah Tahu?
Amortisasi: Senjata Ampuh Mengelola Keuangan, Sudah Tahu? (www.freepik.com)
  1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR): Ketika kamu mengambil KPR untuk membeli rumah, bank akan memberikanmu jadwal amortisasi. Jadwal ini menunjukkan rincian setiap pembayaran cicilan bulananmu selama masa KPR. Di awal masa KPR, sebagian besar cicilan akan digunakan untuk membayar bunga, dan sebagian kecil untuk mengurangi pokok pinjaman. Namun, seiring berjalannya waktu, porsi pembayaran untuk pokok pinjaman akan semakin besar, dan porsi untuk bunga akan semakin kecil.

  2. Pinjaman Kendaraan Bermotor: Sama seperti KPR, pinjaman kendaraan bermotor juga menggunakan sistem amortisasi. Setiap bulan, kamu membayar cicilan yang terdiri dari pokok pinjaman dan bunga. Jadwal amortisasi pinjaman kendaraan akan menunjukkan bagaimana komposisi pembayaran ini berubah seiring waktu. Memahami jadwal amortisasi ini penting agar kamu tahu berapa total bunga yang akan kamu bayar selama masa pinjaman.

  3. Amortisasi Hak Paten: Bayangkan sebuah perusahaan farmasi mengembangkan obat baru dan mematenkannya. Hak paten ini adalah aset tak berwujud yang memberikan perusahaan hak eksklusif untuk menjual obat tersebut selama periode tertentu (misalnya 20 tahun). Biaya untuk mendapatkan hak paten ini (misalnya biaya riset dan pengembangan, biaya pendaftaran paten) dapat diamortisasi selama masa manfaat paten tersebut. Misalnya, jika biaya paten adalah Rp 1 miliar dan masa manfaatnya 20 tahun, maka perusahaan dapat mencatat beban amortisasi sebesar Rp 50 juta setiap tahunnya (Rp 1 miliar / 20 tahun).

  4. Amortisasi Biaya Pengembangan Perangkat Lunak: Perusahaan teknologi seringkali mengeluarkan biaya besar untuk mengembangkan perangkat lunak baru. Biaya ini (misalnya gaji programmer, biaya pengujian, biaya infrastruktur) dapat dianggap sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi selama masa manfaat perangkat lunak tersebut. Amortisasi biaya pengembangan perangkat lunak memungkinkan perusahaan untuk mengakui biaya ini secara bertahap seiring dengan pendapatan yang dihasilkan oleh perangkat lunak tersebut.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Amortisasi

Besarnya amortisasi dan jadwalnya dipengaruhi oleh beberapa faktor penting:

  • Jumlah Pinjaman atau Biaya Aset: Semakin besar jumlah pinjaman atau biaya aset, semakin besar pula nilai amortisasi secara keseluruhan.
  • Suku Bunga (untuk Pinjaman): Suku bunga pinjaman akan mempengaruhi besarnya pembayaran bunga dalam setiap cicilan. Suku bunga yang lebih tinggi akan menghasilkan pembayaran bunga yang lebih besar dan amortisasi yang lebih lambat di awal masa pinjaman.
  • Jangka Waktu Pinjaman atau Masa Manfaat Aset: Semakin panjang jangka waktu pinjaman atau masa manfaat aset, semakin kecil nilai amortisasi setiap periodenya. Namun, jangka waktu yang lebih panjang juga berarti total bunga yang dibayar (untuk pinjaman) atau total biaya amortisasi (untuk aset) akan lebih besar.
  • Metode Amortisasi: Ada beberapa metode amortisasi yang berbeda, seperti metode garis lurus (straight-line method) dan metode saldo menurun (declining balance method). Metode yang dipilih akan mempengaruhi bagaimana nilai aset atau pinjaman diamortisasi dari waktu ke waktu. Metode garis lurus menghasilkan beban amortisasi yang sama setiap periode, sementara metode saldo menurun menghasilkan beban amortisasi yang lebih besar di awal masa manfaat dan semakin kecil di periode-periode berikutnya.

Amortisasi vs. Depresiasi: Apa Bedanya?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, amortisasi dan depresiasi seringkali tertukar. Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar:

Baca Juga  Metode Budgeting Paling Efektif Kendalikan Keuangan, Raih Tujuanmu!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *