Gaya HidupKesehatan

Terlihat Sehat Tapi Berisiko! 5 Hal Sepele di Kantor yang Diam-Diam Merusak Kesehatan

×

Terlihat Sehat Tapi Berisiko! 5 Hal Sepele di Kantor yang Diam-Diam Merusak Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Terlihat Sehat Tapi Berisiko! 5 Hal Sepele di Kantor yang Diam-Diam Merusak Kesehatan
Terlihat Sehat Tapi Berisiko! 5 Hal Sepele di Kantor yang Diam-Diam Merusak Kesehatan (www.freepik.com)

data-sourcepos=”5:1-5:569″>perisainews.com – Sebagai pekerja kantoran di era modern ini, kita seringkali mendengar nasihat klise tentang menjaga kesehatan, terutama yang berkaitan dengan pola makan. Makanlah makanan bergizi, perbanyak sayur dan buah, kurangi gula dan garam—semua itu benar dan penting. Namun, tahukah kamu bahwa kesehatan pekerja kantoran dipengaruhi oleh lebih banyak faktor tak terduga dari sekadar isi piring makan siangmu? Artikel ini akan membongkar berbagai elemen tersembunyi yang mungkin selama ini luput dari perhatianmu, padahal dampaknya signifikan terhadap kesehatanmu di kantor.

1. Lingkungan Kerja yang Seringkali Terabaikan

Banyak yang fokus pada diet dan olahraga, tapi coba tengok sekeliling ruang kerjamu. Apakah meja dan kursi sudah ergonomis? Pencahayaan cukup atau malah bikin mata cepat lelah? Kualitas udara di ruangan ber-AC juga seringkali jadi masalah tersembunyi. Penelitian dari International Labour Organization menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang buruk dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, mulai dari sakit kepala, nyeri punggung, hingga masalah pernapasan.

Bayangkan, kamu menghabiskan setidaknya 8 jam sehari, 5 hari seminggu di kantor. Jika lingkungan kerjamu tidak mendukung, sama saja dengan “menyiksa” tubuhmu perlahan-lahan. Coba deh mulai perhatikan:

  • Ergonomi Perangkat Kerja: Pastikan posisi monitor sejajar mata, kursi mendukung lekuk tulang belakang, dan meja kerja cukup luas untuk menampung semua peralatan tanpa membuatmu merasa sempit.
  • Pencahayaan yang Tepat: Hindari bekerja di ruangan dengan pencahayaan redup atau terlalu terang. Pencahayaan yang baik akan mengurangi kelelahan mata dan meningkatkan fokus.
  • Kualitas Udara: Ruangan ber-AC memang nyaman, tapi pastikan ventilasi dan sirkulasi udara terjaga. Buka jendela sesekali untuk pertukaran udara segar, atau gunakan air purifier jika memungkinkan.
  • Kebisingan: Kantor yang terlalu bising dapat meningkatkan stres dan menurunkan konsentrasi. Jika memungkinkan, gunakan noise-cancelling headphones atau cari ruang kerja yang lebih tenang.
Baca Juga  Luka Tak Terlihat, Bagaimana Trauma Masa Kecil Merusak Hubungan Anda?

Mungkin terkesan sepele, tapi lingkungan kerja yang sehat adalah investasi jangka panjang untuk produktivitas dan kesejahteraanmu.

2. Kesehatan Mental: “Penyakit” Tak Terlihat di Balik Produktivitas

Siapa bilang pekerja kantoran hanya capek fisik? Justru, tekanan pekerjaan, deadline yang mengejar, hingga dinamika hubungan dengan rekan kerja seringkali memicu masalah kesehatan mental yang tak kalah serius. Stres kronis bukan hanya bikin bad mood, tapi juga dapat memicu berbagai penyakit fisik, mulai dari masalah pencernaan, gangguan tidur, hingga penyakit jantung.

Sebuah studi dari American Psychological Association mengungkapkan bahwa stres kerja kronis dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 50%. Angka yang cukup mencengangkan, bukan? Padahal, seringkali kita menganggap stres sebagai “bumbu” kehidupan pekerja kantoran.

Berikut beberapa faktor kesehatan mental yang seringkali dialami pekerja kantoran:

  • Tekanan Pekerjaan yang Tinggi: Target yang tidak realistis, deadline ketat, dan tuntutan untuk selalu perfeksionis dapat memicu stres dan kecemasan berlebihan.
  • Kurangnya Kendali: Merasa tidak memiliki kontrol atas pekerjaan atau keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dapat meningkatkan rasa frustrasi dan powerlessness.
  • Ketidakseimbangan Work-Life Balance: Terlalu fokus pada pekerjaan hingga mengorbankan waktu istirahat, keluarga, dan kehidupan sosial dapat memicu burnout dan depresi.
  • Budaya Kerja Toksik: Lingkungan kerja yang penuh persaingan tidak sehat, bullying, atau diskriminasi dapat merusak kesehatan mental dan menurunkan motivasi kerja.
  • Kurangnya Dukungan Sosial di Tempat Kerja: Merasa terisolasi atau tidak memiliki teman dekat di kantor dapat meningkatkan rasa kesepian dan menurunkan sense of belonging.
Baca Juga  Tempat Lamaran yang Terlihat Romantis, Tapi Bisa Berujung Petaka

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa kewalahan atau mengalami gejala stres kronis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *