perisainews.com – Solo traveling atau bepergian sendirian kini menjadi tren yang digemari banyak orang, terutama kaum muda. Kebebasan untuk menentukan tujuan, jadwal, dan aktivitas sesuka hati menjadi daya tarik utama. Bayangkan saja, kamu bisa bangun pagi tanpa perlu menunggu teman yang masih bergelung di kasur, makan di restoran pilihan tanpa kompromi, dan mengubah rencana perjalanan secara spontan tanpa drama. Kedengarannya seperti petualangan impian, bukan?
Namun, di balik semua keindahan dan kebebasan itu, solo traveling juga menyimpan potensi masalah jika tidak dipersiapkan dengan baik. Alih-alih mendapatkan pengalaman tak terlupakan, kamu justru bisa terjebak dalam situasi yang kurang menyenangkan, bahkan membahayakan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kesalahan fatal saat solo traveling agar petualanganmu tetap aman, nyaman, dan berkesan positif.
Nah, apa saja sih kesalahan-kesalahan yang sebaiknya kamu hindari saat memutuskan untuk solo traveling? Yuk, kita bahas satu per satu:
1. Meremehkan Perencanaan, Mengira Semua Akan Berjalan Lancar
Mungkin kamu berpikir, “Ah, solo traveling kan tentang spontanitas, ngapain repot-repot merencanakan?” Ini adalah kesalahan besar! Meskipun fleksibilitas adalah salah satu daya tarik solo traveling, bukan berarti kamu bisa berangkat tanpa persiapan sama sekali.
Perencanaan bukan berarti membuat jadwal perjalanan yang kaku dan detail setiap menitnya. Perencanaan yang dimaksud di sini adalah riset dasar tentang destinasi yang akan kamu tuju, mulai dari informasi transportasi, akomodasi, tempat wisata menarik, hingga budaya dan adat istiadat setempat.
Bayangkan jika kamu tiba di suatu kota di malam hari tanpa tahu bagaimana cara menuju penginapan, atau tidak memiliki gambaran sama sekali tentang tempat-tempat menarik yang ingin dikunjungi. Alih-alih merasa bebas, kamu justru akan merasa kebingungan dan frustrasi.
Solusinya? Lakukan riset kecil sebelum berangkat. Cari tahu informasi penting seperti:
- Transportasi: Bagaimana cara menuju dan berkeliling di destinasi tujuan? Apakah ada transportasi umum yang mudah diakses? Apakah perlu menyewa kendaraan?
- Akomodasi: Di mana kamu akan menginap? Bookinglah akomodasi setidaknya untuk malam pertama agar kamu tidak kebingungan saat tiba.
- Tempat Wisata: Apa saja tempat wisata yang ingin kamu kunjungi? Cari tahu jam buka, harga tiket, dan cara menuju ke sana.
- Budaya Lokal: Pelajari sedikit tentang budaya dan adat istiadat setempat agar kamu bisa bersikap sopan dan menghormati penduduk lokal.
Dengan perencanaan yang matang, kamu akan merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi selama perjalanan.
2. Mengabaikan Faktor Keamanan, Berpikir “Yang Penting Happy”
Solo traveling memang tentang kebebasan dan kesenangan, tapi bukan berarti kamu boleh mengabaikan faktor keamanan. Terutama bagi solo traveler perempuan, keamanan harus menjadi prioritas utama.
Sayangnya, masih banyak kasus kriminalitas yang menimpa solo traveler karena kurang waspada. Mulai dari pencopetan, penipuan, hingga tindak kekerasan yang lebih serius. Tentu saja, kita tidak ingin hal ini terjadi pada kita, bukan?
Solusinya? Utamakan keselamatanmu dengan cara:
- Beritahu Orang Terdekat: Sebelum berangkat, beritahu keluarga atau teman dekat tentang rencana perjalananmu, termasuk itinerary dan kontak darurat. Update mereka secara berkala selama perjalanan.
- Pilih Akomodasi yang Aman: Pilihlah akomodasi yang berada di lokasi yang aman dan memiliki reputasi baik. Baca ulasan dari traveler lain sebelum memesan.
- Waspada di Tempat Umum: Jaga barang bawaanmu dengan baik, terutama di tempat-tempat ramai seperti stasiun, bandara, atau tempat wisata. Jangan mudah percaya pada orang asing yang baru dikenal.
- Hindari Berjalan Sendirian di Malam Hari: Jika memungkinkan, hindari berjalan sendirian di tempat yang sepi atau kurang penerangan di malam hari. Gunakan transportasi online atau taksi jika perlu.
- Pelajari Nomor Kontak Darurat: Catat nomor telepon penting seperti kantor polisi setempat, rumah sakit, atau kedutaan besar negara asalmu.
Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan meningkatkan kewaspadaan, kamu bisa meminimalisir risiko menjadi korban kriminalitas saat solo traveling.