Keuangan

5 Kesalahan Fatal Pasangan Muda dalam Mengelola Keuangan, Nomor 3 Paling Merugikan!

×

5 Kesalahan Fatal Pasangan Muda dalam Mengelola Keuangan, Nomor 3 Paling Merugikan!

Sebarkan artikel ini
5 Kesalahan Fatal Pasangan Muda dalam Mengelola Keuangan, Nomor 3 Paling Merugikan!
5 Kesalahan Fatal Pasangan Muda dalam Mengelola Keuangan, Nomor 3 Paling Merugikan! (www.freepik.com)
  • Targetkan dana darurat 3-6 bulan pengeluaran: Idealnya, dana darurat Anda mencukupi untuk menutupi kebutuhan hidup selama 3 hingga 6 bulan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
  • Sisihkan sebagian pendapatan secara rutin: Setiap kali menerima gaji, sisihkan minimal 10-20% untuk dana darurat. Jadikan ini prioritas utama sebelum memikirkan investasi atau pengeluaran lainnya.
  • Simpan dana darurat di tempat yang aman dan mudah diakses: Rekening tabungan dengan likuiditas tinggi adalah pilihan terbaik. Hindari menyimpan dana darurat dalam instrumen investasi berisiko tinggi.

Kesalahan 3: Menumpuk Utang Konsumtif dan Mengabaikan Utang Produktif

Utang bisa menjadi pisau bermata dua. Menumpuk utang konsumtif dan mengabaikan utang produktif adalah kesalahan yang sering dilakukan pasangan muda. Utang konsumtif, seperti kartu kredit untuk belanja online atau pinjaman online untuk liburan, hanya akan membebani keuangan Anda dengan bunga yang tinggi dan tidak menghasilkan aset.

Baca Juga  Sering Ngerasa Tajir? 7 Kebiasaan Ini Bikin Kamu Miskin!

Sebaliknya, utang produktif, seperti KPR untuk membeli rumah atau pinjaman modal usaha, dapat membantu Anda membangun aset dan meningkatkan pendapatan di masa depan. Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa tingkat utang konsumsi rumah tangga di Indonesia terus meningkat, terutama di kalangan usia muda.

Solusinya:

  • Batasi penggunaan kartu kredit dan hindari pinjaman online: Gunakan kartu kredit hanya untuk kemudahan transaksi dan bayar tagihan secara penuh setiap bulan. Hindari pinjaman online yang seringkali menawarkan bunga mencekik.
  • Prioritaskan pelunasan utang konsumtif: Jika Anda sudah memiliki utang konsumtif, segera buat strategi pelunasan yang efektif. Metode snowball atau avalanche bisa menjadi pilihan.
  • Pertimbangkan utang produktif dengan bijak: Jika Anda ingin mengambil KPR atau pinjaman usaha, pastikan Anda memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk membayar cicilan dan bunga. Analisa risiko dan manfaatnya dengan cermat.
Baca Juga  Skor Kredit Buruk? Begini Cara Ampuh Agar KPR Rumah Tidak Ditolak!

Kesalahan 4: Terjebak Lifestyle Inflation Tanpa Sadar

Seiring dengan peningkatan pendapatan, banyak pasangan muda tanpa sadar terjebak dalam lifestyle inflation. Terjebak lifestyle inflation tanpa sadar berarti meningkatkan gaya hidup secara berlebihan seiring dengan kenaikan gaji, tanpa diimbangi dengan peningkatan tabungan atau investasi.

Akibatnya, meskipun pendapatan meningkat, Anda tidak merasa lebih kaya atau lebih sejahtera secara finansial. Semua kenaikan gaji habis untuk membiayai gaya hidup yang semakin mewah. Fenomena ini seringkali didorong oleh tekanan sosial dan keinginan untuk selalu tampil up-to-date.

Solusinya:

  • Sadari dan kendalikan lifestyle inflation: Setiap kali pendapatan Anda meningkat, jangan langsung tergoda untuk meningkatkan gaya hidup secara drastis. Alokasikan sebagian kenaikan gaji untuk tabungan, investasi, atau dana darurat.
  • Fokus pada pengalaman, bukan materi: Kebahagiaan sejati tidak selalu datang dari barang-barang mewah. Alihkan sebagian anggaran hiburan untuk pengalaman berharga seperti traveling, kursus pengembangan diri, atau kegiatan sosial bersama pasangan.
  • Bandingkan diri Anda dengan diri sendiri di masa lalu, bukan dengan orang lain: Setiap orang memiliki kondisi keuangan dan prioritas hidup yang berbeda. Jangan biarkan media sosial atau lingkungan sekitar mempengaruhi keputusan finansial Anda.
Baca Juga  Karier Fleksibel untuk Orang Tua, Kerja Santai Gaji Gede

Kesalahan 5: Menghindari Diskusi Keuangan dengan Pasangan

Keuangan adalah salah satu topik sensitif yang seringkali dihindari dalam hubungan. Menghindari diskusi keuangan dengan pasangan adalah kesalahan besar yang bisa memicu konflik dan bahkan merusak keharmonisan rumah tangga. Padahal, komunikasi terbuka tentang keuangan sangat penting untuk mencapai tujuan finansial bersama dan membangun kepercayaan dalam hubungan.

Ketidakterbukaan tentang keuangan bisa menimbulkan kecurigaan, kesalahpahaman, dan keputusan finansial yang tidak selaras. Sebuah studi dari Universitas Indonesia menunjukkan bahwa masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama perceraian.

Solusinya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *